Integrasi LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Transjakarta
Integrasi antarmoda memudahkan mobilitas dan transit penumpang. LRT Jabodebek memastikan terintegrasi dengan sejumlah halte Transjakarta, demikian juga dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi Juli 2023 mendatang dan diharapkan membantu mobilitas juga transit warga dari Bekasi, Depok, dan Bogor dari dan ke Jakarta. Namun dari 18 stasiun LRT Jabodebek, baru 13 stasiun di antaranya yang terintegrasi dengan halte-halte Transjakarta.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo, Minggu (26/3/2023), menjelaskan, LRT Jabodebek memiliki tiga lintasan layanan. Ketiganya lintasan layanan 1 Cibubur-Cawang; lintasan pelayanan 2 Cawang-Dukuh Atas; dan lintasan pelayanan 3 Bekasi Timur-Cawang. Di tiga lintasan layanan itu, terdapat 18 stasiun yang melayani penumpang LRT Jabodebek.
Dari kunjungan terakhir ke Depo LRT Jabodebek, Januari 2023 silam, Kepala Divisi LRT Jabodebek PT KAI Mochamad Purnomosidi menjelaskan, LRT Jabodebek berusaha semua stasiun LRT Jabodebek terintegrasi dengan baik dengan moda angkutan umum lain. LRT Jabodebek, disebutkan Purnomosidi, memperhatikan aspek angkutan feeder atau pengumpan menuju dan dari stasiun.
Kuswardoyo menambahkan, untuk tiga lintasan layanan tersebut, saat ini baru 13 stasiun yang sudah terkoneksi dengan halte-halte bus rapid transit (BRT) Transjakarta. Lima stasiun yang belum terkoneksi adalah Stasiun Ciracas di lintas pelayanan 1, serta Stasiun Halim, Stasiun Jati bening Baru, Stasiun Cikunir 1, dan Cikunir 2 di lintas pelayanan 3.
Untuk lima stasiun tersebut, lanjut Kuswardoyo, ada moda transportasi lain yang terkoneksi di lokasi tersebut. Ia menyebutkan, misalnya mikrotrans dan angkuta kota (angkot). LRT Jabodebek disebutkan akan berkoordinasi dengan pemda Bekasi dan Pemda Depok agar angkutan umum di sekitar stasiun bisa ditambah.
Terkait konektivitas dengan Transjakarta, pada Jumat (24/3/2023) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan LRT Jabodebek menandatangani Berita Acara Operasional Prasarana Halte BRT Terintegrasi Stasiun Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Penandatanganan dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Transjakarta Mohamad Indrayana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Prasarana Transportasi Perkotaan/Urban Transport Kementerian Perhubungan Ferdian Suryo Adhi Pramono.
Dalam keterangan tertulis PT Transjakarta, Plt Direktur Utama PT Transjakart Mohamad Indrayana menjelaskan, kerja sama itu menjadi upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Menurut Indrayana, ada sejumlah halte BRT dan non-BRT Transjakarta yang akan terintegrasi dengan stasiun-stasiun LRT Jabodebek. Halte-halte BRT Transjakarta terintegrasi yang akan dioperasikan terintegrasi antara lain Halte Departemen Kesehatan (Halte BRT Stasiun Kuningan), Halte GOR Soemantri (Halte BRT Stasiun Rasuna Said), Halte Setiabudi Utara (Halte BRT Stasiun Setia Budi), Halte BNN (Halte BRT Stasiun Cawang), dan Halte Dukuh Atas 2 (Halte BRT Stasiun Dukuh Atas).
Sementara halte-halte Transjakarta non-BRT atau halte yang terletak di sisi kiri yang akan dioperasikan antara lain Halte Kuningan Timur, Halte Patra Kuningan, Halte Karet Kuningan, dan Halte Kuningan Madya.
Ferdian menambahkan, selain pengoperasian halte-halte tersebut, akan dibuka pula akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Halte Cikoko Stasiun Cawang. ”LRT Jabodebek mendukung integrasi antarmoda antara LRT Jabodebek dan bus Transjakarta sehingga para pengguna transportasi umum dapat dengan mudah berpindah antarmoda transportasi,” kata Ferdian.
Terkait integrasi antarmoda pula, Stasiun LRT Jabodebek juga akan terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC).
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry melalui keterangan tertulis mengatakan, PT KCIC berkolaborasi dengan sejumlah pihak menyediakan akses-akses menuju Stasiun Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung di Halim, Jakarta Timur. Kolaborasi peningkatan aksesibilitas, konektivitas, dan integrasi tersebut dilakukan, baik dengan Pemprov DKI Jakarta, Instansi Pemerintah lainnya, BUMN, maupun pihak swasta.
Segala kemudahan dan kenyamanan kawasan transit modern ini merupakan pelayanan prima KCIC bagi para pengunjung Stasiun Halim maupun penumpang KCJB.
Aksesibilitas menuju dan dari kawasan Stasiun Halim merupakan aspek dasar datangnya penumpang dan pengunjung. Kawasan Stasiun Halim merupakan kawasan komersial multi-use yang tidak saja menunjang kebutuhan penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), tetapi juga mengakomodasi gaya hidup perkotaan.
Konektivitas ke sejumlah rute tujuan ataupun integrasi ke berbagai moda lanjutan, jelas Rahadian, juga menjadi pertimbangan. ”Segala kemudahan dan kenyamanan kawasan transit modern ini merupakan pelayanan prima KCIC bagi para pengunjung Stasiun Halim maupun penumpang KCJB,” katanya.
Stasiun KCJB Halim akan terkoneksi langsung dengan LRT Jabodebek, BRT Transjakarta, non-BRT Transjakarta, dan shuttle via jalan raya ke CBD DI Panjaitan dan via tol Cikampek. ”Hadirnya berbagai alternatif akses tersebut akan semakin mempermudah masyarakat yang ingin bepergian menggunakan KCJB,” ujar Rahadian.
Stasiun KCJB dan Stasiun LRT Jabodebek terhubung melalui skybridge yang nyaman dengan penyejuk ruangan dan dilengkapi deretan gerai retail untuk melengkapi kebutuhan penumpang. Integrasi dengan LRT Jabodebek ini memudahkan penumpang KCJB untuk melanjutkan perjalanan menuju Bekasi ataupun menyusuri CBD Kuningan Rasuna Said hingga ke Dukuh Atas Sudirman.
Menurut Rahadian, integrasi fisik akan dikombinasikan dengan integrasi jadwal. Jadwal KCJB yang setiap 20 menit sekali akan dipadukan dengan jadwal LRT Jabodebek yang akan hadir setiap 6 menit sekali.
Stasiun Halim nantinya juga akan terkoneksi dengan BRT Transjakarta dan bus shuttle regular menuju Bandara Halim Perdanakusuma ataupun Bandara Soekarno-Hatta. Hadirnya BRT, non-BRT dan shuttle di Stasiun Halim diharapkan menambah alternatif moda transit ke sejumlah titik yang belum dilayani LRT Jabodebek.
Kendaraan umum ataupun pribadi nantinya akan masuk ke Stasiun Halim melalui perpanjangan Jalan DI Panjaitan yang sebelumnya merupakan jalan buntu. Akses jalan lainnya nantinya juga akan tersedia pada Exit Tol KM 1+850 Tol Jakarta-Cikampek. Pembangunan exit tol tersebut saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian PUPR, BPJT, dan Jasa Marga.