Warga di Daerah Rawan Longsor Kota Bogor Akan Direlokasi
Tercatat ada 18 keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana longsor di Kampung Sirna Sari, kelurahan Empang, Kota Bogor. Warga tersebut akan direlokasi.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Percikan semprotan air yang mengenai puing-puing saat para petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban yang masih tertimbun longsor di Kampung Sirnasari, Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor menetapkan masa tanggap darurat bencana longsor hingga dua minggu ke depan. Pemerintah berencana merelokasi warga yang terdampak bencana longsor di Kampung Sirna Sari, Keluarga Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Pemkot Bogor menetapkan tanggap darurat selama dua minggu. Untuk penanganan tanggap darurat itu, Pemkot Bogor sudah mendata dan langsung mengirimkan bantuan kepada warga terdampak. Adapun terkait proses evakuasi warga akan disiapkan hunian di Rusunawa Cibuluh dan Menteng.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto melanjutkan, pemerintah pusat dan daerah akan berusaha maksimal bahu-membahu untuk menemukan korban yang belum ditemukan. Begitu pula para pengungsi dan keluarga korban yang terdampak kebutuhan dasarnya akan diperhatikan.
”Masa tanggap darurat ini selama dua minggu. BNPB membantu dana operasional dan logistik langsung sehingga proses pencarian yang masih tertimbun, termasuk pengurusan pengungsi, evakuasi, segala macam selama tanggap darurat dua minggu ini ditanggung oleh pemerintah pusat melalui BNPB,” ujarnya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Suasana duka keluarga korban di sela-sela pencarian korban yang masih tertimbun tanah longsor di Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Dari diskusi dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, lanjut Suharyanto, untuk solusi jangka menengah dan panjang, masyarakat di daerah rawan bencana longsor yang sudah tidak layak huni sekaligus sebagai mitigasi bencana itu akan direlokasi.
”Untuk sementara ada 18 keluarga di situ, dan beberapa kepala keluarga di tempat longsor sebelumnya belum direlokasi. Ini pun akan direlokasi di Pamoyanan (Bogor Selatan),” kata Suharyanto.
Menurut Suharyanto, lokasi relokasi masih dalam proses perencanaan dan persiapan. Ketika tanah sudah siap, BNPB akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR membangun rumah relokasi untuk satu keluarga satu rumah.
Dedie menambahkan, di tengah upaya evakuasi dan penanganan warga terdampak, pihaknya pun berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA ) dan PT KAI untuk segera memperbaiki rel kereta api jalur Bogor-Sukabumi.
”Proses evakuasi dan bencana kita tangani, mobilitas warga untuk pergerakan ekonomi juga bisa berjalan. Sebab, tidak boleh dua-duanya mandek, ekonomi tidak jalan penanganan bencana juga mandek,” katanya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Kesibukan pekerja lapangan PT KAI memulai memasang tiang pancang penahan tanah di ruas rel kereta api jurusan Bogor-Sukabumi yang terdampak longsor di Kampung Sirnasari, Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, berdasarkan data ada total 17 orang yang tertimbun, 11 orang di antaranya selamat, 2 meninggal, dan 4 lainnya masih tertimbun longsor.
Korban yang masih tertimbun itu adalah Yuli (65), Cucum (50), Azzam (5), dan Yusuf (8 bulan). Adapun dua korban meninggal sudah ditemukan, yaitu Mustopa (30) dan Al Fandy (2).
Pencarian korban akan dilanjutkan pada Kamis (16/3/2023) pagi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar alat berat bisa masuk lokasi, serta mengerahkan anjing pelacak.
”Yang terdampak langsung ada 17 orang. Enam rumah rusak atau terdampak. Secara keseluruhan termasuk warga di sekitar lokasi rawan longsor ada 18 keluarga atau sekitar 80 jiwa yang mengungsi,” ujarnya.