Tangis Cemas Keluarga Menanti Proses Evakuasi Korban Longsor Bogor
Keluarga korban masih berharap keluarga mereka yang tertimbun bertahan dan selamat dari longsor di Kampung Sirna Sari, Kota Bogor. Pencarian dilanjutkan lagi Kamis pagi ini.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Para petugas SAR gabungan mencari korban yang masih tertimbun tanah longsor di Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Afit (42) tak melepas telepon selulernya merekam tim SAR yang sedang berjuang menemukan korban tertimbun material longsor di Kampung Sirna Sari, Kelurahan Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sesekali dia mendekati petugas SAR untuk memberitahukan posisi keponakannya, Azzam (5). ”Di sini, dia tidur di spring bed,” kata Afit (42), Rabu (15/3/2023).
Dengan alat seadanya menggunakan cangkul dan linggis, tim SAR gotong royong mengangkut batu dan tanah di titik lokasi yang diduga Azzam berada. Ketiadaan alat berat membuat kerja petugas lebih berat dan sulit menemukan para korban.
Afit tampak gelisah dan berharap keponakannya dan korban lainnya bisa segera ditemukan oleh petugas karena hari semakin gelap. Di balik kegelisahannya itu, Alif berusaha tenang setiap kali ada panggilan video dari adiknya, Misbah (35), yang sedang menggendong anaknya, Arsa (2). Suara Misbah terdengar gemetar dan tampak meneteskan air mata.
”Sabar ikhlas, petugas masih cari. Sudah ada titiknya,” ujar Afit yang terus memberikan perkembangan pencarian Azzam kepada adiknya itu melalui panggilan video atau dari rekaman petugas SAR yang terus menggali material longsoran.
Afit (42) saat menunjukan status Whatspp adiknya, Misbah (35), satu jam sebelum terjadi longsor di Kampung Sirna Sari, Kelurahan Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/3/2023).
Afit menceritakan, pada Selasa sekitar pukul 23.30, warga di Kampung Sinar Sari yang sedang beristirahat dikagetkan dengan suara besar gemuruh. Sesaat kemudian terdengar suara teriakan telah terjadi longsor dan ada sejumlah rumah tertimbun material longsor.
Yang terdampak langsung ada 17 orang. Enam rumah rusak atau terdampak. Secara keseluruhan termasuk warga di sekitar lokasi rawan longsor ada 18 keluarga atau sekitar 80 jiwa yang mengungsi.
Salah satu rumah yang tertimbun, yaitu rumah Misbah. Warga sekitar yang selamat lalu berusaha menyelamatkan para korban. Saat itu posisi Misbah, istrinya, Dita (34), yang sedang memeluk Arsa sudah tertimbun tanah setinggi sekitar 1 meter atau sedada orang dewasa. Azzam yang berjarak sekitar 1 meter dari posisi Misbah tak sempat diselamatkannya.
”Ada lima warga membantu Misbah dan keluarganya keluar dari timbunan. Azzam saat itu sudah tidak terpantau. Tak lama sekitar setengah jam ada petugas datang ikut membantu evakuasi para korban, termasuk adik saya dan keluarga,” kata Afit dengan nada suara semakin rendah.
Hingga pukul 17.30, petugas SAR belum menemukan empat korban yang tertimbun. Afit pun hanya menghela napas. Afit masih menyimpan harapan mukjizat keponakannya dan lainnya masih bertahan dan selamat.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Suasana duka keluarga korban di sela-sela pencarian korban yang masih tertimbun tanah longsor di Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, berdasarkan data, ada total 17 orang tertimbun, 11 orang di antaranya selamat, 2 meninggal, dan 4 orang lainnya masih tertimbun longsor.
Korban yang masih tertimbun itu adalah Yuli (65), Cucum (50), Azzam (5), dan Yusuf (8 bulan). Adapun dua korban meninggal sudah ditemukan, yaitu Mustopa (30) dan Al Fandy (2).
Pencarian korban akan dilanjutkan pada Kamis (16/3/2023) pagi ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar alat berat bisa masuk ke lokasi dan mengerahkan anjing pelacak.
”Yang terdampak langsung ada 17 orang. Enam rumah rusak atau terdampak. Secara keseluruhan, termasuk warga di sekitar lokasi rawan longsor, ada 18 keluarga atau sekitar 80 jiwa yang mengungsi,” ujarnya.