Longsor di Bogor Tutup Jalur KA dan Tewaskan Dua Warga
Bencana longsor mengakibatkan 17 warga di Kampung Sirnasari terdampak. Tercatat pula ada dua korban jiwa dan empat korban tertimbun dan masih dalam pencarian tim SAR.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan dengan intensitas tinggi pada Selasa (14/3/2023) mengakibatkan longsor dan tanah amblas pada jalur kereta api di Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Tercatat sementara ada 17 korban warga terdampak dan dua orang tewas. Evakuasi korban terkendala cuaca.
Tim SAR gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota-Kabupaten Bogor, sukarelawan siaga, TNI/Polri, Tagana, dan lainnya, hingga Rabu pukul 13.30, masih mencari empat korban tertimbun material longsoran tebing setinggi sekitar 20 meter. Korban yang masih tertimbun itu Yuli (65), Cucum (50), Azzam (5), dan Yusuf (8 bulan). Adapun dua korban tewas sudah ditemukan, yaitu Mustopa (30) dan Al Fandy.
Pencarian korban sementara dihentikan karena hujan deras mengguyur Kota Bogor. Kondisi ini dilakukan karena material longsor bisa membahayakan petugas. Sekitar pukul 15.00, tim SAR gabungan kembali turun ke lokasi untuk melanjutkan pencarian korban.
Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, hujan deras pada Selasa kemarin mengakibatkan sejumlah bencana di Kota Bogor, tetapi longsor di Kelurahan Empang paling parah karena ada sekitar lima rumah terdampak. Adapun longsor terjadi sekitar pukul 23.30.
Diperkirakan tebing longsor sekitar 8 meter dan lebar 5,7 meter. Adapun timbunan longsor mencapai sekitar 4 meter. Sementara rel kereta Bogor-Sukabumi KM 2+6/7 yang terdampak longsor sepanjang 25 meter.
”Kita kerahkan semaksimal mungkin, semoga semua bisa ditemukan hari ini. (Kendala) material cukup tebal dan dikerjakan secara manual sebab tidak ada rute untuk masuknya kendaraan alat berat,” kata Theo.
Sejumlah warga yang selamat sudah dibawa ke rumah sakit dan sebagian warga mengungsi di rumah keluarga.
Perjalanan kereta dibatalkan
Kepala Humas KAI DAOP 1 Jakarta Eva Chairunisa yang ikut meninjau lokasi longsor mengatakan, PT KAI Daop 1 Jakarta mengucapkan permohonan maaf atas gangguan operasional perjalanan KA Pangrango lintas Bogor-Sukabumi akibat dampak longsor yang terjadi di area jalur rel Km 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis.
Semua perjalanan KA Pangrango lintas Bogor-Sukabumi (PP) dibatalkan, Rabu. Calon pengguna yang sudah membeli tiket dapat melakukan pembatalan dengan penggantian biaya tiket 100 persen di Stasiun Bogor atau Stasiun Paledang, Stasiun Sukabumi, dan stasiun lainnya.
Proses pembatalan dapat dilakukan hingga 7 hari ke depan. Calon pengguna yang terdampak pembatalan perjalanan KA Pangrango disarankan sementara waktu beralih ke moda transportasi lain.
Upaya perbaikan jalur rel yang terdampak longsor dan cuaca ekstrem tersebut saat ini terus dilakukan semua tim Daop 1 Jakarta. Tim dengan 50 personel akan segera berupaya agar jalur rel bisa dilalui kembali. Jika memungkinkan, satu jalur yang tidak terdampak bisa difungsikan untuk operasional KA Pangrango. Namun, semua itu akan memperhitungkan keselamatan dan keamanan penumpang.
”Kami memaksimalkan perbaikan dari jalur rel yang terdampak longsor. Tim prasarana semuanya sudah stand by, perangkat alat-alat yang dibutuhkan juga sudah di lokasi,” kata Eva.
Meski begitu, kata Eva, saat ini penanganan longsor di bawah jalur rel kereta diutamakan terlebih dahulu.