Dalam Tiga Hari, Dua Pemuda di Bogor Tewas karena Perkelahian
YV (17) kehilangan nyawa setelah duel bersenjata. Sementara TN (15) tewas karena dikeroyok oleh oknum pelajar setelah pertandingan futsal.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Perkelahian dua pemuda dengan senjata tajam di Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebabkan satu di antaranya tewas. Sementara itu di Parung, satu pelajar tewas karena dikeroyok setelah pertandingan futsal. Polisi masih menyelidiki motif dua kasus tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Rancabungur Inspektur Satu Hartanto mengatakan, perkelahian antara YV (17) dan MT (18) terjadi sekitar pukul 17.30, Rabu (8/3/2023). Mereka diduga sudah janjian untuk duel bersenjata.
”Akibat perkelahian itu, kedua pemuda mengalami luka bacok. YV tewas, sementara MT mengalami luka cukup parah di lengannya. Saat ini masih dalam perawatan di RSUD Kota Bogor,” ujar Hartanto, dalam keterangan resminya, Kamis (9/3/2023).
Polisi masih menunggu kondisi MT membaik untuk menyelidiki penyebab duel maut itu. Polisi juga akan memintai keterangan dari sejumlah saksi. Adapun alat bukti senjata tajam sudah disita. Saat ini, kasus perkelahian itu dilimpahkan ke Polres Bogor.
Perkelahian berujung maut juga terjadi di Parung, Kabupaten Bogor, Senin (6/3/2023) kemarin. Kejadian itu bermula seusai pertandingan futsal antara SMP Yapia melawan SMP 1 Parung.
Kepala Kepolisian Parung Komisaris Sularso menuturkan, dari pemeriksaan awal sejumlah saksi dan gelar perkara, tak lama setelah pertandingan selesai sekelompok pemuda yang diduga oknum dari SMP Yapia menyerang pelajar SMP 1 Parung. Saat itu, TN (15) telat lari sehingga menjadi korban pengeroyokan sehingga tewas di tempat kejadian.
”TN mengalami luka senjata tajam dan luka lainnya. Itu menyebabkan kehabisan darah. Dari keterangan saksi, pengeroyok bersenjata itu alumni bukan siswa aktif (SMP Yapia),” kata Sularso.
Saat ini, kata Sularso, pihaknya masih mendalami kasus pengeroyokan untuk mengejar para pelaku.