Pemerintah Kabupaten Tangerang Awasi Lalu Lintas Unggas
Pengawasan menindaklanjuti SE Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 16183/PK.320/F/01/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Highly Pathogenic Avian Influenza Subtipe H5N1 Clade 2.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Ayam dari Sukabumi, Jawa Barat, tiba di salah satu tempat pemotongan ayam di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (4/3/2023).
TANGERANG, KOMPAS — Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Banten, mengawasi lalu lintas unggas untuk antisipasi sekaligus mitigasi risiko penularan virus flu burung H5N1 ataupun virus flu burung clade baru 2.3.4.4b. Seekor unggas diambil sampelnya untuk pemeriksaan dan dikarantina lantaran diduga atau suspek flu burung.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika mengatakan, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kewaspadaan kasus highly pathogenic avian influenza yang bersifat zoonosis dan kembali mengaktifkan participatory disease surveillance and response untuk surveilans dan respons jika ada laporan dan temuan kasus bergejala flu burung.
”Kami awasi lalu lintas ternak dan laporkan ke iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan Indonesia),dan koordinasi dengan Balai Veteriner Subang,” kata Asep, Minggu (5/3/2023).
Hal tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 16183/PK.320/F/01/2023 tanggal 16 Januari 2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza) Subtipe H5N1 Clade 2.3.4.4b.
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Ayam dari Sukabumi, Jawa Barat, tiba di salah satu tempat pemotongan ayam di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (4/3/2023).
Pemerintah pun menetapkan status kejadian luar biasa flu burung (H5N1) clade baru 2.3.4.4b melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor PV.03.01/C/824/2023. Virus tersebut pernah terdeteksi di peternakan komersial bebek peking di Kalimantan Selatan pada Mei 2022. Meski potensi penularan dari hewan ke manusia masih rendah, masyarakat diminta tetap waspada.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang juga akan membina pemilik atau peternak unggas untuk waspada dan segera melapor jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada flu burung, yakni penurunan produksi dan kematian mendadak.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Joko Ismadi menambahkan, belum ada temuan kasus flu burung. Akan tetapi, ada beberapa unggas diduga terjangkit flu burung.
”Sudah diambil sampel seekor unggas. Masih diperiksa dan dipantau perkembangannya,” ujar Joko.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Suasana peternakan ayam milik warga di kawasan rumah sehat bantuan Kementerian Sosial yang terletak di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (30/12/2022). Pemerintah kini meningkatkan kewaspadaan pencegahan penularan flu burung.
Joko menuturkan, flu burung merupakan penyakit akut pada unggas oleh virus influenza tipe A subtipe H5 dan H7. Semua jenis unggas dapat terserang virus tersebut yang bersifat zoonosis dan angka kematian sangat tinggi karena dapat mencapai 100 persen.
Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dari unggas terinfeksi, saluran pernapasan, konjungtiva, lendir dan feses ataupun secara tidak langsung melalui debu, pakan, air minum, petugas, peralatan kandang, sepatu, baju, dan kendaraan yang terkontaminasi.