Puting beliung yang melanda Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merusak 340 rumah warga.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Puting beliung yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tidak hanya merusak 340 rumah. Putaran angin kencang tersebut juga meninggalkan trauma bagi warga.
Puting beliung terjadi salah satunya, di Desa Sumberjaya, Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 13.30. Tanpa diawali hujan deras, angin kencang menyapu pepohonan dan permukiman.
”Angin besar berwarna hitam, saya sedang istirahat di dapur belakang rumah kakak saya. Langsung lari,” ucap Rita (55), warga Desa Sumberjaya, Kamis (2/3).
Angin menerbangkan genteng dan mendobrak dinding dapur rumahnya. Risah (65), yang sedang memasak lontong untuk dijual, menyelamatkan diri. ”Pintu rumah sempat tidak bisa dibuka karena angin,” kata Risah sambil membersihkan sisa-sisa asbes yang jatuh di dapur.
Risah berlindung di dekat kandang yang tidak terpakai milik tetangganya. Pohon jengkol besar yang berada di samping rumahnya melindungi atap ruang tamu sehingga tidak terbawa sapuan angin. Dapur sebagai tempat memasak barang dagangan seperti lontong dan sayur dikoyak puting beliung. Alat masak, tripleks, dan asbes berputar bersama angin yang diperkirakan hanya berlangsung 2 menit itu.
”Ini baru pertama terjadi, saya masih ingat terus dan trauma,” ucapnya.
Hal serupa dialami Uum (48), warga RT 003 RW 002. Atap rumahnya tersapu angin. Perabotan seperti kasur, lemari, kipas angin, kulkas, dan televisinya juga terkena material bangunan dan basah karena hujan. Malam itu, Uum bersama satu anaknya harus mengungsi ke rumah saudara.
”Saat ini kami tinggal di rumah keluarga dulu. Belum ada biaya untuk perbaiki atap rumah dan kasur juga basah untuk tidur,” ucap ibu rumah tangga itu.
Rumah semipermanen milik Nesem (45), dan suaminya, Warno (50), juga dikoyak puting beliung. Rumah mereka tertimpa bangunan pos jaga yang terangkat oleh angin puting beliung.
Rumah berdinding bata itu sederhana. Terdapat dua kamar dan ruang tengah. Adapun di bagian belakang dan depan rumahnya terdapat rumah warga, sedangkan bagian samping terdapat lapangan untuk bermain sepak bola.
Adik Nasem, Sanana (32), mengungkapkan, seandainya bangunan pos jaga dari kayu itu tidak menimpa rumah kakaknya akibat terangkat angin, mungkin hanya atap bangunan saja yang dikoyak puting beliung.
”Mungkin sama seperti rumah warga lainnya, hanya atap-atap yang terbawa sapuan angin,” katanya.
Nesem dan Warno untuk sementara tinggal di rumah kontrakan bersama empat orang anaknya. Menurut Sanan, perasaan kakaknya masih belum tenang setelah peristiwa puting beliung.
Pada pukul 09.30, disertai hujan gerimis, para tetangga mulai membereskan bangunan itu dengan dibantu para petugas serta perangkat desa dan kecamatan. Ketua RT 003 RW 002 Desa Sumberjaya Manin (58) mengatakan, di lingkungannya terdapat puluhan rumah rusak seperti atap bocor dan asbes rusak. Bantuan logistik, seperti beras, mi instan, pakaian, dan selimut juga sudah diberikan kepada sejumlah warga yang terdampak
”Saat ini masih terus dilakukan pendataan kepada keluarga yang rumahnya rusak akibat puting beliung,” katanya.
Camat Tambun Selatan Junaefi saat ditemui di Desa Sumberjaya, mengatakan, terdapat tiga desa yang tersapu puting beliung, yakni Sumberjaya, Mangunjaya, dan Tridayasakti. Untuk kerusakan yang terjadi, mulai dari ringan sampai berat.
Ia mengungkapkan, kurang lebih data terakhir hingga Kamis pagi, sebanyak 340 rumah rusak terkena puting beliung. Ratusan rumah tersebut mayoritas rusak ringan, seperti atap bocor dan asbes rusak. Sementara itu, kerusakan berat seperti asbes rumah yang beterbangan sehingga membuat lubang yang cukup besar dan rumah hancur total.
”Rumah yang rusak karena atapnya dari asbes, hari ini kami akan perbaiki secara bertahap,” ungkap Junaefi.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memperbaiki rumah yang rusak berat. Bantuan itu berupa bahan pokok dan material bangunan.
”Semoga secepatnya akan dibangun melalui dana Baznas dan untuk lainnya akan segera disurvei melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan untuk proses penanganan selanjutnya,” katanya.
Selain itu, meski ada ratusan rumah yang rusak, Junaefi memastikan tidak ada korban luka dan korban jiwa dari bencana puting beliung yang terjadi. Pihaknya juga menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, dan telur melalui Dinas Sosial.