BMKG memprediksi hujan berintensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi di Jabodetabek dalam tiga hari ke depan. Terkait hal itu, adanya potensi pohon tumbang di Jakarta didorong agar cepat diantisipasi.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras diikuti angin kencang yang mengguyur DKI Jakarta beberapa waktu terakhir turut menumbangkan sejumlah pohon. Masyarakat berharap agar pemerintah makin rutin memeriksa pohon-pohon yang berisiko tumbang saat dihantam angin kencang.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tercatat 83 pohon tumbang pada Februari 2023. Jumlahnya naik 10 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya dengan tumbangnya delapan pohon. Dari jumlah tersebut, setengahnya berada di Jakarta Selatan.
Pada Selasa (28/2/2023), misalnya, ada 32 titik pohon tumbang yang lokasinya tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Sebagai contoh, pohon tumbang ditemukan di Cilandak, Jakarta Selatan, menimpa tembok rumah warga dan kabel. Kejadian serupa terjadi di Menteng, pohon ambruk di atas rel kereta api.
Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta M Ridwan mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota menangani pohon-pohon yang berisiko tumbang.
”Kami harus sampaikan juga pada PLN untuk segera mematikan listrik (saat kejadian),” kata Ridwan saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Salah satu upaya antisipasi pohon tumbang, seperti yang dilakukan oleh sejumlah petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta dengan memangkas ranting dan dahan pohon di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023). Siang tadi, seorang petugas mengemudikan truk secara perlahan, satu orang lainnya memangkas ranting dari atas truk. Sisanya mengumpulkan dan membersihkan ranting-ranting pohon yang berjatuhan di trotoar.
Hingga pukul 10.20, para petugas membersihkan dua titik lokasi pohon tumbang. Cuaca yang agak mendung menjadi tanda untuk mempercepat pembersihan. Hal ini dikarenakan para petugas akan berhenti sementara waktu saat hujan turun.
Sopir truk Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Sholeh, mengatakan, ia bekerja berdasarkan laporan dari masyarakat melalui platform Jakarta Kini (Jaki).
”Jadi lebih sering (mengecek) saat cuaca kayak gini. Ada laporan dari Jaki juga,” ujarnya. Angsana, mahoni, dan trembesi merupakan beberapa jenis pohon yang kerap dipangkas dahan dan rantingnya.
Sholeh dan rekan-rekannya juga menghadapi beberapa tantangan saat memangkas dahan dan ranting pohon. Pertama, medan jalan berbeda-beda. Kedua, tajuk atau batang pohon kerap bersinggungan dengan kabel sehingga berisiko menyetrum petugas. Selain itu, cuaca turut berpengaruh pada kinerja petugas yang memaksa mereka untuk berhenti, kecuali dalam keadaan darurat.
Hindari pohon rindang
Ancaman pohon tumbang membuat warga waspada. Beberapa sopir bajaj yang sedang menunggu penumpang di depan Stasiun Gambir, seperti Kumedi (52), memilih tidak tidur di dalam bajajnya jika hujan deras mengguyur dan kendaraannya terparkir di bawah pohon rindang.
Ia mengatakan, dirinya selalu memilih-milih tempat untuk parkir bajaj lantaran tak ingin sampai kecolongan tertimpa pohon. Kumedi juga berharap agar para petugas terus mengurangi ranting dan dahan pohon yang riskan jatuh saat hujan angin.
”Saya enggak berani tidur (dalam bajaj) di bawah pohon saat hujan deras,” kata Kumedi yang mengapresiasi para petugas yang rutin memotong dahan dan ranting pohon.
Hal senada juga dikatakan Tuti (50) yang berdagang di bilangan Grogol Utara. Selama ini, Tuti berlari ke gedung sebelah saat hujan disertai angin kencang meski harus meninggalkan barang dagangannya. Ia berharap agar pemangkasan tak sampai menebang seluruh pohon, sebab tanaman itu melindungi dirinya dan pedagang lain dari panas saat musim kemarau.
Sampai dengan tiga hari ke depan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat itu masih terjadi hampir merata di seluruh wilayah Jabodetabek. (Fachri Radjab)
Hujan masih berlanjut
Hasil pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia tengah menghadapi puncak musim hujan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi diikuti angin kencang hampir merata terjadi, termasuk di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
”Sampai dengan tiga hari ke depan, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat itu masih terjadi hampir merata di seluruh wilayah Jabodetabek,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab.
Dalam rentang waktu tersebut, curah hujan dengan intensitas lebat 50-100 ml dalam 24 jam masih akan terjadi. Pola dan bentuknya serupa seperti beberapa hari terakhir ini. Sebagai contoh, dalam 24 jam terakhir, sejak 1-2 Maret pukul 07.00 tercatat 142 ml dengan kategori sangat lebat di daerah Pulomas, kemudian Tangerang mengikuti dengan 139 ml, dan Cengkareng 107 ml.
Fachri menambahkan, pola hujan saat ini sesuai dengan prediksi awal BMKG pada September 2022. Hujan disertai angin kencang masih akan terjadi sehingga BMKG mengimbau masyarakat mengecek dan mengidentifikasi pohon-pohon tua dan rimbun di sekitar rumah supaya dipangkas. Hal ini menghindari terjadinya pohon tumbang.