87 Warga Bogor Keracunan Makanan Saat Hajatan Pernikahan
Tim surveilans Kabupaten Bogor sudah mengambil tujuh sampel bahan makanan dan sampel air untuk mengetahui penyebab keracunan massal.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Sebanyak 87 warga Desa Babakan, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami keracunan saat menyantap makanan di sebuah acara resepsi pernikahan, Jumat (10/2/2023). Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengambil tujuh sampel makanan untuk mengetahui penyebab keracunan massal tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Tenjo Inspektur Satu Suyandi mengatakan, hingga Minggu (12/2/2023) malam, dilaporkan ada tambahan kasus dua warga yang mengalami keracunan makanan sehingga total menjadi 87 warga.
”Semua keluhan (warga), gejalanya sama, yaitu pusing, mual, dan muntah. Sudah ada yang pulang dan dirawat karena keracunan makan saat resepsi pernikahan Jumat (10/2/2023). Tamu dan tuan rumah pun jadi korban. Saat ini, semuanya tertangani dengan baik,” kata Suyandi, Senin (13/2/2023).
Akibat kejadian tersebut, kata Suyandi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan aparatur desa setempat mendirikan posko kesehatan di Balai Desa Babakan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Sejumlah ambulans hingga tim medis pun disiapkan di Balai Desa Babakan. Banyak dari warga itu kemudian dirujuk ke Puskesmas Tenjo, dan Rumah Sakit Harapan Mulya.
Polisi dan Dinkes Kabupaten Bogor pun sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi untuk mengetahui dugaan hidangan makanan yang tidak higienis itu. Dari keterangan keluarga, bahan makanan mereka beli di pasar dan memasaknya.
Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana melanjutkan, tim surveilans sudah mengambil tujuh sampel makanan dan sampel air yang digunakan untuk memasak makanan dan air minum.
Dinkes Kabupaten Bogor sudah mengirim sampel makanan dan air itu ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DKI Jakarta. Adapun sampel yang diambil seperti nasi, ikan tongkol bumbu balado, ayam kecap, soto ayam, oseng bihun, bakso, jamur kuping, air mineral, dan air dari sumur galian.
”Tunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunan massal dari hidangan makanan resepsi pernikahan,” kata Adang.
Terkait kondisi pasien, lanjut Adang, pihaknya memastikan akan terus memantau kondisi kesehatan serta penanganan semaksimal mungkin hingga kondisi mereka berangsur membaik. Berdasarkan data terakhir, ada 12 warga yang masih dalam perawatan di Puskesmas Tenjo dan 8 warga di Balai Desa Babakan.