Infrastruktur di Kawasan JIS Dikeluhkan, Pemprov DKI Lebarkan Jalan
Pelebaran ruas Jalan Sunter Permai yang berada di depan pintu barat JIS telah selesai dikerjakan. Selanjutnya, pengerjaan fasilitas trotoar untuk halte kendaraan umum dan pejalan kaki ditargetkan selesai tahun ini.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk membenahi akses menuju Jakarta International Stadium atau JIS, Dinas Bina Marga DKI Jakarta melebarkan jalan dan menyiapkan trotoar baik untuk halte kendaraan umum maupun pejalan kaki di wilayah Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Perbaikan infrastruktur ini dilakukan seusai mendapat kritik dari masyarakat yang menonton konser Dewa 19 di JIS, pekan lalu.
Subkoordinator Urusan Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Ricky Janus menuturkan, akses jalan JIS saat ini masih dalam tahap pembangunan. Pihaknya sedang membangun akses jalan secara komprehensif.
”Pembangunan akses jalan di JIS terdiri dari beberapa pekerjaan. Salah satunya yang telah selesai yakni pelebaran Jalan Sunter Permai,” kata Ricky, Selasa (7/2/2023).
Pelebaran pada ruas Jalan Sunter Permai yang berada persis di depan pintu barat JIS telah selesai dikerjakan. Perbaikan ini meliputi konstruksi jalan dan konstruksi saluran. Kini, seusai pelebaran, lebar jalan dapat menampung empat kendaraan, lebih lebar dari sebelumnya yang hanya dapat menampung dua kendaraan.
Jalan Sunter Permai Raya ini menjadi akses utama menuju JIS dari arah Jalan RE Martadinata ataupun dari arah Jalan Danau Sunter Utara. Selanjutnya, pengerjaan fasilitas trotoar untuk halte kendaraan umum dan pejalan kaki juga akan dilaksanakan. Pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan selesai pada tahun ini.
Selain pelebaran jalan dan pembenahan trotoar, menurut rencana dibangun pula Ramp Papanggo di lahan empat rukun warga (RW) Kelurahan Papanggo, yakni RW 007, 009, 010, dan 012. Adapun Ramp Papanggo merupakan akses penghubung dari Tol Dalam Kota, tepatnya di Km 15 Ancol menuju JIS dan sebaliknya.
”Dalam jangka pendek, Ramp Papanggo akan dibangun melintasi depan sisi timur Waduk Cincin, Jalan Bisma, Perumahan Sunter Taman Agung, lalu ke Jalan Sunter Permai Raya,” ujar Ricky.
Evaluasi
Wakil Presiden Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syahrial Syarif mengatakan, Jakpro bersama pihak penyelenggara konser, Redline Kreasindo, telah mendiskusikan beberapa hal terkait penyelenggaraan konser Dewa pada Sabtu lalu. Pihaknya telah mengevaluasi beberapa hal, antara lain tentang alur masuk dan keluar penonton, penyediaan bus, area parkir, sistem audio, dan transportasi publik.
Terkait dengan akses padat dan waktu tunggu bus antar jemput atau shuttle bus yang dikritik masyarakat, Syachrial mengatakan, bus antar jemput di sana diatur oleh manajemen acara atau event organizer (EO). Meskipun demikian, jumlah bus antar jemput tersebut sudah disesuaikan dengan jumlah penonton serta sudah melalui koordinasi bersama dengan berbagai pihak, termasuk pihak kepolisian.
Namun, banyaknya penonton konser ternyata tak sebanding dengan jumlah bus RoyalTrans dari Transjakarta yang disediakan panitia. Kepadatan penonton juga sempat terjadi saat keluar JIS karena stadion ini hanya memiliki dua pintu gerbang, yakni barat dan timur.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga telah merespons sejumlah keluhan dari penonton konser di JIS. Ia mengatakan, pihaknya akan memperbaiki sejumlah infrastruktur pendukung JIS.
Pihaknya akan terus mendukung layanan angkutan umum, seperti Transjakarta, untuk mendukung kegiatan di kawasan JIS. Namun, ia belum memberi tahu kapan rencana perbaikan mulai dijalankan. Begitu pula terkait anggaran yang direncanakan akan dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur di kawasan stadion tersebut.
Heru melanjutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga akan mendukung penyelenggaraan kegiatan di JIS. Dukungan ini dengan menyediakan bus Transjakarta ke arah JIS dari sejumlah lokasi.
Menanggapi penyelenggaraan konser tersebut, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai, kekurangan konser Dewa 19 tidak lantas menjadi preseden buruk untuk konser-konser berikutnya di JIS. Menurut dia, kekurangan dari segi infrastruktur masih bisa diperbaiki oleh PT Jakpro.
Meskipun demikian, di sisi lain, Ismail menilai kondisi JIS saat ini masih belum memungkinkan untuk dikunjungi puluhan ribu pengunjung dalam waktu bersamaan. Selain itu, transportasi umum yang berada di sekitar JIS harus diperbanyak agar peristiwa saat konser Dewa 19 tidak terulang lagi. Rekayasa lalu lintas di sekitar JIS juga diperlukan.
Sebelumnya, konser band Dewa 19 di JIS, Sabtu (4/2/2023), menuai protes para penonton terkait infrastruktur di sekitar stadion tersebut. Protes ini, antara lain, terkait minimnya layanan transportasi umum dan akses jalan layak menuju JIS.
Salah seorang penonton konser melalui akun Twitter-nya, @adriansyahyasin, mengkritisi soal akses penonton menuju dan dari JIS. Unggahan ini kemudian ramai dibahas di media sosial.
”Menyelenggarakan acara besar di JIS ini bencana besar. 75.000 penonton bubaran dari stadion tanpa akses transportasi umum massal, tanpa parkir yang layak, bahkan tanpa akses trotoar yang layak. Keluar dari stadion langsung disambut jalan tak bertrotoar, akses bus shuttle yang enggak jelas. Buat apa stadion bagus tapi infrastruktur pendukungnya tidak ada sama sekali?” tulisnya.
Hal serupa juga diutarakan Andita (24). Penonton konser ini menyampaikan bahwa kekacauan terjadi setelah lagu terakhir dimainkan. Sekitar pukul 00.00, ia bersama beberapa temannya hendak keluar dari stadion, tetapi akses keluar sudah dipadati penonton lain.
Andita mengeluhkan tidak semua akses keluar di JIS dibuka sehingga penonton konser harus terjebak di tengah keramaian. Ia pun menilai infrastruktur di JIS masih belum siap untuk menggelar acara skala besar.