Pejalan Kaki Mengeluh, Lewati Skywalk Kebayoran Lama Bayar Rp 3.500
Skywalk Kebayoran Lama dibangun untuk memudahkan mobilitas penumpang antarmoda. Namun, sejak Senin ini penumpang harus ”tap in” dan kartu terdebit Rp 3.500 saat melewati jembatan itu tanpa naik Transjakarta.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sistem baru yang diterapkan di Skywalk Kebayoran Lama dikeluhkan pejalan kaki ataupun penumpang angkutan umum. Mereka mesti melakukan pemindaian kartu atau tap in di gerbang pembayaran manakala hendak melewati Skywalk Kebayoran Lama dan saldo terpotong Rp 3.500.
Lidia (25), warga Puri Beta, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (6/2/2023), mengeluhkan hal itu. Pada Senin pagi ia masuk lewat Halte Koridor 8 Transjakarta Pasar Kebayoran Lama, hendak menuju Stasiun Kebayoran.
”Ini saya kaget ketika harus tap in di Halte Koridor 8. Sebelumnya saya tidak perlu tap in,” kata Lidia.
Annisa (28), warga Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, juga mengeluhkan hal yang sama. Dalam sepekan ini ia terbiasa melewati jembatan layang penyeberangan orang (skywalk)itu dari sisi Halte Koridor 8 menuju Stasiun Kebayoran. Namun, ia kaget karena pada Senin (6/2/2023) ia harus tap in dan saldo di kartunya juga terpotong.
Secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, Skywalk Kebayoran dibangun untuk menghubungkan tiga moda angkutan umum, kereta komuter di Stasiun Kebayoran dan bus Transjakarta Koridor 8 dan 13.
”Jadi memang skywalk itu untuk memudahkan perpindahan penumpang ketiga moda transpirtasi,” kata Hari.
Artinya, Skywalk Kebayoran itu memang dibangun bukan sebagai jembatan penyeberangan orang umum. Warga yang hendak melewati jembatan itu harus menggunakan kartu.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Anang Rizkani Noor secara terpisah menjelaskan, skywalk yang dibangun oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta itu masih dikelola oleh Dinas Bina Marga. Pengoperasian skywalk juga masih dalam tahap evaluasi antara Dinas Bina Marga dan Transjakarta.
Evaluasi yang dimaksud Anang, pihak Transjakarta sudah mengetahui situasi di mana warga yang hendak menggunakan skywalk mesti melakukan tap in. ”Kita sudah mengetahui hal itu dan sedang dalam pembicaraan dengan teman-teman dari Dinas Bina Marga dan pihak terkait lainnya agar bisa ada perbaikan. Bentuknya apa, kita lihat hasil pembicaraan itu,” ujar Anang.
Perbaikan yang sedang dibahas, lanjut Anang, adalah untuk memudahkan mobilitas penumpang dan memberi kenyamanan.
Skywalk Kebayoran merupakan jembatan penyeberangan terpanjang di Jakarta, yaitu sepanjang 450 meter. Skywalk itu mulai dibangun sejak 23 Maret 2022 dan dinyatakan selesai pada 30 November 2022.