Tazoo dan Unggul, Dua Anggota Keluarga Baru Taman Margasatwa Ragunan
Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono memberi nama anak gajah dan jerapah yang lahir 5 September 2022 di Taman Margasatwa Ragunan, Jumat (3/2/2023). Anak gajah itu diberi nama Unggul dan anak jerapah bernama Tazoo.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023). Ia datang untuk memberi nama anak gajah dan jerapah yang baru lahir empat bulan lalu. Dua anak hewan itu lahir di Ragunan pada saat yang bersamaan, yakni 5 September 2022.
Bersama Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta Afan Adriansyah, Heru langsung menuju ke lahan yang hendak ditanami pohon. Heru dan Afan kemudian menanam lima pohon berjenis tabebuya untuk menambah penghijauan di kawasan Ragunan.
Keduanya tak menghabiskan waktu terlalu lama di tempat itu. Mereka langsung menuju ke kandang gajah menggunakan caddy car. Tampak dua ekor gajah berada di area luar kandang. Mereka adalah anak dan induk gajah.
Setelah memberi pakan kepada kedua gajah tersebut, Heru meresmikan nama anak gajah Sumatera itu dengan nama Unggul. Ia pun menandatangani lembar pemberian nama anak gajah tersebut.
Unggul merupakan anak gajah dari induk betina bernama Putri dan induk jantan bernama Arli. Nama Unggul memiliki makna tersendiri. Heru berharap anak gajah berusia empat bulan itu bisa lebih unggul daripada kedua induknya.
Selain Unggul, Heru juga memberikan nama kepada anak jerapah. Ia memberinya nama Tazoo. Nama anak jerapah ini diambil dari nama kampung halaman ayah dan ibunya, Dirga dan Ayuri, yang berasal dari Taronga Zoo, Australia.
Adapun Dirga dan Ayuri merupakan nama jerapah Ragunan yang diberikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2015. Saat itu, Ahok memberi nama dua jerapah itu karena terinspirasi dari Dirgahayu ke-70 RI. Mereka tiba di Indonesia dari Taronga Zoo pada 17 Agustus 2015.
Saat ini, Ragunan memiliki empat ekor jerapah yang terdiri dari sepasang induk dan dua ekor anak. Sepasang induk jerapah itu adalah ayah dan ibu Tazoo. Adapun Tazoo juga memiliki kakak bernama Julang.
Sementara itu, gajah Sumatera di Ragunan berjumlah 14 ekor. Mereka terdiri dari 5 ekor gajah jantan dan 9 gajah betina, usianya sekitar 4 bulan sampai 53 tahun.
Heru pun berpesan agar semua satwa di Ragunan dijaga dengan baik. Selain itu, ia juga meminta agar pohon-pohon berusia puluhan tahun di Ragunan bisa dijaga dan dilestarikan.
Perawatan satwa
Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Endah Rumiyati mengatakan, dengan bertambahnya dua anak satwa, total satwa di Taman Margasatwa Ragunan saat ini menjadi 2.269 ekor. Perawatan dua anak satwa ini dilengkapi dengan cahaya lampu dan kandang untuk merawat hewan yang mulai tumbuh besar.
Adapun selama pandemi Covid-19, banyak satwa di Ragunan yang berkembang biak. Menurut Endah, hal itu juga dipengaruhi jumlah pengunjung yang tidak terlalu banyak selama pandemi.
”Pada masa pandemi, para satwa lebih sejahtera. Mereka banyak yang reproduksi karena tidak ada yang mengganggu. Tidak hanya satwa jenis mamalia, jenis primata juga banyak yang lahir,” kata Endah.
Endah melanjutkan, pihaknya akan terus melakukan perawatan demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan para satwa di Ragunan. Dokter hewan secara rutin mengecek setiap kandang satwa untuk memastikan jika ada satwa yang terkena penyakit.
Pihaknya mengedepankan unsur animal wellfare atau kesejahteraan satwa dengan memenuhi semua perawatan yang diperlukan satwa.