Ancol Bagikan 20.000 Tiket Masuk Gratis Sebulan Sekali
Ancol Taman Impian menggratiskan tiket masuk Ancol satu hari dalam satu bulan. Namun, pengunjung Ancol masih banyak yang belum mengetahui informasi perihal tiket gratis tersebut.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ancol Taman Impian membagikan 20.000 tiket masuk gratis satu hari dalam satu bulan. Untuk mendapatkan tiket gratis, pengunjung perlu melalukan reservasi di laman resmi Ancol. Namun, beberapa pengunjung Ancol masih banyak yang belum mengetahui perihal tiket gratis tersebut.
Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho mengungkapkan, tiket gratis merupakan tindak lanjut program yang telah Ancol jalankan sebelumnya, seperti tiket gratis setiap peringatan hari ulang tahun (HUT) Kota Jakarta tiap tahunnya. Pada 2022, Ancol juga menjalankan program serupa untuk beberapa momen, seperti HUT Kemerdekaan RI dan Hari Guru Nasional.
”Kami akan jalankan setiap bulan sekali. Untuk waktu dan hari, akan berbeda setiap bulannya,” kata Eko, Senin (30/1/2023).
Untuk mendapatkan tiket gratis masuk Ancol pada 3 Februari 2023 mendatang, pengunjung wajib melakukan reservasi sebelum kunjungan minimal satu hari sebelumnya. Tiket gratis bisa didapatkan mulai 30 Januari-2 Februari 2022. Tiket gratis belum termasuk tiket kendaraan dan wahana lainnya.
Selama masa reservasi tiket, Ancol memberikan kuota 5.000 tiket per hari. Tiket gratis 3 Februari mendatang berlaku untuk kunjungan mulai pukul 06.00-18.00. Reservasi secara daring bertujuan untuk menjaga agar saat pengunjung datang akan lebih lancar dengan melakukan pemindaian kode tiket digital. Eko menyebutkan, per Senin (30/1) pukul 17.00, sebanyak 2.400 tiket sudah direservasi.
”Kami juga akan memaksimalkan semua jalur di pintu gerbang Ancol demi melayani pengunjung yang akan masuk kawasan Ancol,” ujarnya.
Di Pantai Lagoon Ancol, Senin siang, tampak beberapa pengunjung asyik menikmati ombak pantai. Ada yang datang bersama rombongan, keluarga, ataupun teman-teman. Beberapa pengunjung tersebut belum mengetahui adanya tiket gratis masuk Ancol satu bulan sekali.
Warga Karawang, Jawa Barat, Yulis (35), mengutarakan, ia tidak mengetahui adanya tiket gratis. Ancol juga belum memberitahukan secara masif informasi tentang tiket gratis tersebut. Selain itu, waktu yang ditentukan Ancol tidak bersamaan dengan perencanaan liburan keluarganya.
Senada dengan Yulis, warga Kosambi, Kabupaten Tangerang, Azam Namera (38), juga belum mengetahui adanya tiket gratis. Informasi tiket gratis hanya ada di media sosial, sementara dirinya jarang sekali membuka media sosial.
”Harusnya masuk Ancol memang gratis karena tidak semua orang memiliki biaya untuk main di wahana Dufan, Seaworld, atau Gelanggang Samudera. Beberapa orang datang hanya untuk menikmati pantai dan bermain dengan anak atau keluarga,” katanya saat ditemui di Pantai Ancol.
Salah seorang warga Cilandak, Jakarta Selatan, Tiara Larasati (28), sudah melakukan reservasi tiket gratis. Ia mengungkapkan, sistem reservasi tiket cukup sulit karena sistem website sempat bermasalah atau error.
”Seharusnya sistem diperbaiki terlebih dahulu. Jadi, ketika reservasi, tidak perlu harus berebut seperti tiket konser. Padahal, waktu reservasi tiket sudah ada beberapa waktu dalam sehari,” ucapnya.
Di sekitar pintu masuk Ancol hingga Pantai Ancol tidak ada informasi tiket gratis yang dipajang dalam bentuk spanduk ataupun baliho. Ancol hanya menginformasikan tiket masuk gratis melalui akun media sosialnya.
Pantai publik
Dosen Perjalanan Wisata dari Universitas Negeri Jakarta, Khrisnamurti, mengungkapkan, pantai atau apa pun yang dikelola oleh pemerintah merupakan milik publik, sama halnya dengan taman, sehingga dapat diakses secara gratis. Ketika dikelola dengan profesional, manajemen tempat publik akan bertransformasi.
Namun, Khrisna mengapreasiasi upaya Ancol menggratiskan tiket masuk tersebut karena selama ini masuk Ancol selalu berbayar. Hal ini dapat mendorong masyarakat agar berkunjung ke tempat wisata kembali setelah meredanya pandemi Covid-19.
Sudah puluhan tahun Ancol dibangun, jangan dipajakin terus. Harusnya sudah balik modal dan bisa masuk gratis setiap hari. Mau masuk wahana bayar, yang pantai tidak usah. Sudah waktunya masuk Ancol gratis. Kalau tidak balik modal, ada kesalahan.
Sesuatu yang bersifat gratis, menurut dia, berpotensi berdampak pada kenyamanan pengunjung, kebersihan, serta keamanan sehingga perlu diantisipasi. Ancol perlu memberitahukan secara detail area mana saja yang bisa diakses secara gratis.
”Kadang tidak banyak diinformasikan kepada publik. Publik menganggap semuanya akan gratis,” ucapnya.
Gilbert Simanjuntak dari Komisi B DPRD DKI Jakarta mengungkapkan, masyarakat sudah lama mengajukan protes soal Pantai Ancol yang tidak dapat diakses dengan mudah. Saat rapat dengan Komisi B, beberapa waktu lalu, pihak Ancol menyebut ingin menggratiskan satu bulan sekali, tetapi selama ini mayoritas pendapatan Ancol berasal dari tiket masuk.
Padahal, pendapatan Ancol tidak melulu dari tiket masuk, bisa didapat melalui penyewaan gerai yang ada di sana. Gilbert merasa miris sebab warga DKI tidak punya pantai yang bisa dikunjungi karena harus membayar, sedangkan pantai milik swasta bisa diakses gratis, seperti Pantai Indah Kapuk.
”Sudah puluhan tahun Ancol dibangun, jangan dipajakin terus. Harusnya sudah balik modal dan bisa masuk gratis setiap hari. Mau masuk wahana bayar, yang pantai tidak usah. Sudah waktunya masuk Ancol gratis. Kalau tidak balik modal, ada kesalahan,” ujar Gilbert.
Inovasi
Selain pendapatan melalui gerai, menurut Khrisna, wahana yang ada di Ancol juga terus berinovasi sehingga pengunjung makin tertarik untuk datang ke Ancol, seperti Dufan dan Atlantis. Jika animo masyarakat bagus dan dilakukan dengan manajemen yang baik, Ancol bisa memberikan tiket masuk gratis empat kali dalam sebulan.
Tiket gratis tidak hanya dilakukan akhir pekan, tetapi bisa pada hari kerja. Hal ini dilakukan agar mendorong masyarakat ke tempat wisata pada hari kerja.
”Di luar negeri, orang mau berwisata tidak selalu pada akhir pekan, tetapi di Indonesia tempat wisata ramai di akhir pekan. Jam masuk pengunjung perlu diatur agar tidak datang secara berbarengan dan membuat antre walaupun keluarnya bisa kapan saja,” ujar Khrisna.