Amuk Api di Gang Nyawa, Kakak Adik Penyandang Disabilitas Meninggal
Kebakaran rumah di Gang Nyawa, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, menewaskan kakak adik penyandang disabilitas yang terperangkap di dalam kamar.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN, Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
Sisi depan rumah yang terbakar pada Kamis (26/1/2023) di Gang Nyawa, Kampung Pintu Air, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jumat (27/1).
JAKARTA, KOMPAS — Kakak beradik penyandang disabilitas meninggal di rumah sakit akibat terbakar di rumah mereka yang berada di Gang Nyawa, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat dievakuasi warga, kedua korban ditemukan di kamar dalam keadaan berpelukan dan terluka di sekujur tubuh.
Kejadian naas ini menimpa MR (23) dan NA (13) pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.30 WIB. Adik kakak itu adalah penyandang disabilitas tuna wicara dan daksa yang tinggal bersama ayah mereka. Pada saat kebakaran, ayah mereka sedang bekerja. Kedua korban pun diselamatkan oleh warga sekitar yang gotong royong memadamkan api.
Setelah mendobrak pintu dan memecahkan jendela kaca, warga langsung mengevakuasi MR dan NA yang saat itu masih dalam keadaan hidup dan bernapas, tetapi terbatuk-batuk. Saat ditemukan, mereka berdua membungkuk sambil berpelukan di atas kasur yang sudah dimakan api. Mereka juga terluka bakar hampir di seluruh tubuh. Tak lama setelah dievakuasi, MR dan NA dilarikan ke Rumah Sakit Citama.
Nur Jamal (42), paman dari kedua korban, menyebutkan, MR meninggal di rumah sakit sekitar pukul 14.00 WIB. Selang 15 menit kemudian, NA juga meninggal.
”Sempat dirawat di rumah sakit. Namun, memang kami diberi tahu bahwa kemungkinan tidak bisa diselamatkan karena luka bakar mereka sangat parah, tetapi kami masih berharap. Tiba-tiba saya dikabarkan, keduanya sudah tidak ada,” kata Jamal ketika ditemui Jumat (27/1/2023).
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
Jendela kamar tempat kedua korban kakak adik penyandang disabilitas terbakar di Gang Nyawa, Kampung Pintu Air, Kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jumat (27/1/2023).
Suswoko (55), Ketua RT 004 RW 013, menjelaskan, bagian rumah yang terbakar hanya di kamar. Api dapat dipadamkan sebelum menyebar ke seluruh rumah. Pemadaman dan evakuasi berlangsung hingga pukul 11.00 WIB saat Suswoko tiba di lokasi. Api tidak sempat menyerembet ke rumah lain. Kata Suswoko, selain MR dan NA, tidak ada korban lain.
”Kemarin kami mendampingi keluarga sampai ke rumah sakit. Sekarang saya juga bolak-balik mengunjungi sang ayah yang sedang berkabung. Saya selaku RT tidak mau ada warga kena musibah seperti ini,” tuturnya.
Pada Jumat (27/1/2022) siang, jendela kamar rumah di Gang Nyawa itu terlihat hangus terbakar. Melihat dari luar, seisi kamar sudah menghitam. Tembok di luar kamar bagian dalam rumah juga ikut gosong, tetapi tidak menyebar sampai ke seisi rumah. Warga di sekitar rumah ramai membicarakan kejadian itu. Mereka turut prihatin dengan musibah yang menimpa keluarga Jamal.
Kawasan permukiman di Gang Nyawa itu padat. Rumah saling berdempetan tanpa sekat. Jalan di gang itu pun sempit sehingga hanya bisa dilalui dengan sepeda motor atau berjalan kaki. Menurut Suswoko, jika api tidak segera dipadamkan, kebakaran dapat dengan mudah menyebar ke rumah-rumah yang lain. Hal ini membuat warga langsung mengambil tindakan ketimbang menghubungi pemadam kebakaran setempat.
Kantor pemadam kebakaran terdekat sendiri berada 8 kilometer dari Cipayung. Kata Suswoko, di kelurahannya tidak tersedia saluran air pemadam kebakaran atau fire hydrant. Maka dari itu, warga hanya dapat memanfaatkan bak penampungan air milik pribadi untuk memadamkan api.
Dugaan penyebab kebakaran
Kepala Polsek Bojong Gede Ajun Komisaris Dwi Susanto mengatakan, pihaknya menduga kebakaran terjadi karena puntung dari rokok yang dikonsumsi MR. Kasur kemudian terbakar akibat terkena puntung. Kata Dwi, selain korban jiwa, kerugian dalam kebakaran ini sekitar Rp 10 juta. Dwi mengatakan, kerugian ini meliputi hangusnya barang, seperti pendingin udara, kasur, dan lemari.
”Saat kebakaran, mereka di kasur yang sama dan sulit untuk meminta tolong. Warga baru mengetahui ketika melihat ada asap yang keluar dari dalam rumah dan langsung bergotong royong memadamkan,” kata Dwi dihubungi secara terpisah.
Ipal (50), warga yang hadir saat kejadian, menyebutkan, dugaan sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Selain puntung rokok, ia menduga korsleting listrik dapat memicu kebakaran itu.
”Sebenarnya, belum tahu pasti apa penyebabnya. Memang bisa jadi karena rokok, tetapi bisa juga korsleting listing. Soalnya, saya lihat meterannya terbakar,” katanya.