Penghuni Sedang Menikmati Libur Imlek, Lima Rumah di Pejagalan Terbakar
Sekitar 15 keluarga di lima rumah terdampak kebakaran di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka sedang berada di rumah menikmati libur Imlek saat kebakaran terjadi.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran melalap lima rumah di RT 009 RW 001 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (23/1/2023) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, tetapi diduga kerugian mencapai lebih dari Rp 300 juta.
Ketua RW 001 Pejagalan Wahyudi menceritakan, lima rumah yang terdiri dari 15 keluarga terdampak dalam kebakaran ini. Diduga penyebabnya konsleting listrik. Adapun kerugian akibat kebakaran ini ditaksir lebih dari Rp 300 juta.
”Jumlah korban terdampak sekitar 40 orang. Tidak ada korban jiwa atau korban luka dalam kebakaran ini,” katanya.
Wahyudi menceritakan, api bermula dari salah satu rumah berlantai dua milik warga di RT 009 RW 001. Api kemudian menjalar hingga empat rumah di kanan kirinya.
Sophia (47), pemilik rumah tersebut, menceritakan, mulanya terjadi mati listrik di rumahnya. Kemudian seorang anggota keluarga menyalakan meteran listrik. Selang 10-15 menit kemudian Sophia melihat api muncul dari lantai dua rumahnya dan membesar dengan cepat.
”Saat kejadian itu semua penghuni rumah sedang di lantai satu berbincang-bincang dan berencana pergi karena sedang libur Imlek. Ketika melihat ada api, kami semua langsung keluar rumah dan tidak sempat menyelamatkan apa pun,” katanya.
Api yang muncul sekitar pukul 10.15 dari rumahnya kemudian menjalar dengan cepat ke rumah tetangganya. Warga sekitar kemudian mencoba untuk memadamkan api dengan alat seadanya. Salah seorang warga menghubungi petugas pemadam kebakaran. Mereka datang dan mulai memadamkan api pukul 11.00.
Sophia menjelaskan, dari lima rumah yang terdampak kebakaran, tiga rumah dihuni warga keturunan Tionghoa yang sedang menikmati libur Imlek. Saat kebakaran terjadi, penghuni lima rumah ini sedang di dalam rumah masing-masing. Beberapa rumah di sekitarnya yang tidak terdampak kebakaran memiliki ornamen dan hiasan khas Imlek di depan rumah.
Api dapat dipadamkan setelah satu jam pemadaman.
Agus Susanti Suryani (46) merupakan salah satu warga beretnis Tionghoa yang rumahnya terdampak kebakaran. Saat itu ia sedang tidur dan mendengar seseorang berteriak kebakaran. Ketika ia bangun tidur dan keluar rumah, api sudah membesar.
”Kemarin saya merayakan Imlek. Nanti sore rencananya ada keluarga yang datang berkunjung ke sini. Namun, melihat kondisi rumah yang terbakar, entah mereka jadi ke sini atau tidak,” kata Agus.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gurkalmat) Jakarta Utara, Sugiman, menjelaskan, sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran yang terdiri dari sekitar 85 petugas dikerahkan untuk memadamkan api. Dari jumlah ini 14 unit didatangkan dari Sudin Gurkalmat Jakarta Utara, sedangkan tiga lainnya dari Sudin Gurkalmat Jakarta Barat.
”Api dapat dipadamkan setelah satu jam pemadaman,” katanya.
Sugiman menceritakan, tidak ada kesulitan yang berarti dalam pemadaman ini. Kondisi rumah yang terletak di gang yang cukup sempit mengharuskan petugas menarik selang panjang dari mobil pemadam terdekat. Mobil-mobil ini berbaris ke belakang di Jalan Jembatan Gambang 1 dan mengokupasi satu jalan penuh. Akibatnya, kendaraan tidak bisa keluar masuk area ini selama pemadaman.
Selang-selang panjang juga terhubung dari beberapa mobil pemadam. Sugiman mengatakan, air untuk pemadaman diambil dari sungai di Jembatan Gambang.
Hingga pukul 12.40, api sudah padam sepenuhnya, tetapi petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan di rumah yang terbakar.
Kebakaran sebelumnya
Berdasarkan data dari Humas Gurkalmat Jakarta, Senin (23/1/2023) dini hari pukul 01.00 terjadi kebakaran yang melalap lapak rongsok di Jalan Kampung Keramat RT 006 RW 004, Setu, Cipayung, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Adapun penyebab kebakaran diduga korsleting listrik.
Sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2023). Kebakaran yang terjadi dini hari di pemukiman padat penduduk ini tidak menimbulkan korban jiwa. Adapun penyebabnya bermula dari bocah bermain korek api yang kemudian melalap dua rumah (Kompas, 16/1/2023).