Uji coba berlangsung sejak Sabtu hingga Senin besok. Akses yang dibuka ialah Stasiun Kebayoran dan Halte Velbak, sedangkan akses Halte Pasar Kebayoran masih ditutup lantaran revitalisasi belum rampung.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jembatan pejalan kaki atau Skywalk Kebayoran Lama mulai diuji coba. Keberadaan jalur sepanjang 500 meter dengan lebar 4 meter ini memudahkan warga berpindah moda dari kereta rel listrik atau KRL ke Transjakarta dan sebaliknya.
Uji coba berlangsung sejak Sabtu hingga Senin (21-23/1/2023). Akses yang dibuka ialah Stasiun Kebayoran dan Halte Velbak, sedangkan akses Halte Pasar Kebayoran Lama masih ditutup lantaran tengah berjalan revitalisasi.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta dalam papan pengumuman di skywalk menyampaikan bahwa uji coba sampai pukul 22.00 setiap harinya. Kemudian, skywalk ditutup untuk peresmian dan mulai beroperasi penuh pada Selasa (24/1). Khusus pengguna Transjakarta, diminta menyiapkan kartu pembayaran non-tunai.
Iqbal (8) berlari di sepanjang skywalk yang dibangun mulai Maret 2022. Bocah ini berulang kali memanggil orangtuanya sembari menengok dan menunjuk ke jalanan, pedagang makanan, penjual barang bekas di bawahnya, Minggu (22/1/2023).
Ibunya beberapa kali mengingatkan untuk berhati-hati lantaran pagar pembatas skywalk merupakan perforated steel atau lembaran baja dengan pola berlubang dan kaca tebal.
Sudah banyak perubahan. Lebih simpel pindah angkutan.
Suasana di Minggu siang cukup ramai. Pengguna KRL ataupun Transjakarta lalu-lalang di sepanjang skywalk berlantai kayu dan beratap baja. Ada yang asyik berswafoto. Mereka silih ganti memotret dalam berbagai gaya dan sudut pandang. Ada pula yang sekadar bersandar di pembatas sambil melihat pemandangan sekeliling.
Eboi (21) turun di Stasiun Kebayoran setelah menempuh perjalanan dari Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten. Pekerja konveksi ini hendak berangkat ke Ciledug, Kota Tangerang.
Langkahnya terhenti setelah melihat skywalk di sisi selatan stasiun. Ia baru tahu jika skywalk sudah berdiri gagah dan tengah diuji coba.
”Sudah banyak perubahan. Lebih simpel pindah angkutan. Dulu ruwet, cepat-cepatan sama mobil dan motor,” ujar Eboi.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta membangun skywalk untuk memperlancar mobilitas dan pergantian antarmoda para penumpang. PT Abadi Prima Intikarya menjadi kontraktor pembangunan yang menggunakan anggaran APBD DKI Jakarta 2022 senilai Rp 51 miliar.
Dalam keterangan umum yang tertera di lapangan, skywalk memiliki lebar 4 meter, tinggi atap 3,25 meter, dan tinggi railing 1,2 meter. Sementara material railing disebut dari hollow, sementara material struktur dari baja.
Sebelumnya, Damantoro, pengamat transportasi dari Universitas Bina Nusantara, mengingatkan bahwa skywalk menjadi fasilitas fisik yang berperan mendukung integrasi antarmoda. Akan tetapi, persoalan yang kemudian muncul ialah desain rancangan fasilitas tidak berdasarkan pada pergerakan penumpang.
Hal itu terjadi karena desain untuk integrasi antarmoda menggunakan sayembara. Pemenangnya belum tentu memahami pola pergerakan penumpang.
Damantoro mengharapkan Skywalk Kebayoran tidak mengulang kekeliruan yang terjadi lantaran karakteristik penumpang setiap koridor bus berbeda. Demikian pula karakter pengguna KRL dan MRT.
Ia mencontohkan pembangunan Halte Harmoni sebagai sentral. Pembangunannya tanpa kajian arus penumpang sehingga terjadi kekagetan begitu penumpangnya membeludak.
”Patut diapresiasi upaya integrasi antarmoda. Namun, harus berdasarkan kajian orang naik dan turun bagaimana supaya efisien. (Agar) orang mau beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ucap Tory.