Tahun Baru Imlek Dimeriahkan Atraksi Barongsai di Air
Penampilan barongsai dan liong di dalam air dan di tepi pantai mengundang animo masyarakat yang tinggi. Namun, perlu diperhatikan perihal kebersihan tempat wisata dan ketertiban masyarakat.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Memperingati tahun baru Imlek, pada Minggu (22/1/2023), sejumlah tempat wisata di Jakarta menghadirkan pertunjukan barongsai yang unik, salah satunya penampilan di dalam air dan di tepi pantai. Tingginya animo masyarakat ini menyisakan catatan penting terkait kerumunan dan kebersihan tempat wisata.
Di Sea World Ancol, Jakarta Utara, Minggu (22/1/2023), lebih dari seribu penonton menunggu di hadapan kaca sekitar 5 meter x 3 meter yang memperlihatkan berbagai ikan laut dan karang di dalam akuarium raksasa. Mereka juga menantikan penampilan barongsai di dalam air.
Sebanyak 11 penyelam turut dalam penampilan di air yang mengangkat cerita mengenai Dewi Bulan dan Tabib Kelinci. Tabib Kelinci dipilih karena sesuai dengan perayaan tahun baru Imlek kali ini yang disebut sebagai Tahun Kelinci Air.
Para penyelam itu terdiri dari satu orang yang memerankan Dewi Bulan, satu orang memerankan tabib kelinci, empat orang kesatria yang kemudian menjadi dua barongsai, dan lima orang yang membawakan naga liong. Mereka terlibat dalam penampilan berdurasi sekitar 20 menit ini.
Cerita bermula dari Dewi Bulan meminta tabib kelinci untuk membuat ramuan yang dapat menyembuhkan sakit keempat kesatria. Ramuan yang diberikan mampu mengobati keempat ksatria dan mereka menjadi dua barongsai yang kuat.
Selain barongsai air, juga ada dua barongsai yang tampil di depan akuarium. Penampilan diakhiri dengan dua barongsai di air, satu liong, tabib kelinci, Dewi Bulan, dan dua barongsai di depan akuarium yang menari bersama.
Pemeran Dewi Bulan, Monica Radjagah (26), sudah memulai latihan ini sejak awal Januari 2023. Ia mengatakan, periode latihannya lebih dulu dan lebih sering dibandingkan dengan penyelam yang lain. Hal ini karena dalam penampilannya, ia menyelam bebas tanpa bantuan alat pernapasan.
”Sesuai skenario saya harus kuat bertahan di air selama satu menit, kemudian kembali ke permukaan. Selain latihan pernapasan, saya juga latihan koreografi, latihan menggunakan kostum yang cukup berat, dan mendalami peran Dewi Bulan,” kata Monica.
Penyelam lain yang membawa barongsai, Samto (25), menghadapi tantangan yang berbeda dari Monica. Ia bersama rekannya harus membawa barongsai seberat 20 kilogram (kg) di dalam air. Beban ini ditambah dengan tabung oksigen menyelam sekitar 15 kilogram dan pemberat badan 4 kg.
”Gerakan kami harus kompak dan seimbang di dalam air. Selain agar koreografinya indah, hal ini juga supaya beban barongsai yang dibawa tidak berat sebelah. Kami juga harus mengatur napas karena semakin dalam menyelam, napas juga semakin berat,” sebut Samto.
Kepala Unit Operasional Sea World Ancol Dani Hendarman mengatakan, penampilan barongsai di dalam air merupakan acara tahunan. Tahun ini, penampilan tersebut diselenggarakan dua kali sehari selama empat hari, yaitu pada tanggal 21, 22, 28, dan 29 Januari 2023.
”Per siang ini total sekitar 6.000 pengunjung datang ke Sea World. Hingga nanti sore diprediksi angkanya bisa mencapai 8.000 orang. Jumlah ini dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada hari biasa sekitar 3.000 orang,” tutur Dani.
Kagum
Salah satu penonton, Anggun Amelia (30), mengatakan, penampilan barongsai di dalam air adalah sesuatu yang unik. Penampilan ini memunculkan rasa kagum dan banyak pertanyaan dari anaknya terkait cara menyelam dan menarinya.
”Penampilannya bagus, tetapi saya kurang nyaman karena duduk berdesakan. Tadi penontonnya juga sangat banyak, sampai mau duduk saja bingung di mana,” kata warga asal Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, ini.
Evi Purwanti (29), warga Cilincing, Jakarta Utara, justru tidak dapat menonton penampilan ini karena penontonnya penuh. Ibu yang datang bersama ketiga anggota keluarganya ini tidak kebagian tempat dan berakhir menikmati penampilan di akuarium setelah barongsai di dalam air.
”Saya hanya dapat video dari teman yang tadi di dalam dan bisa menonton,” sebut Evi.
Penampilan liong
Bergeser sekitar 1 kilometer ke arah timur di Plaza Lagoon Ancol, terdapat barongsai dan liong yang ditampilkan secara terbuka pada sore hari. Ratusan orang melingkar menonton pertunjukan ini.
Sekitar sembilan orang menggerakkan tongkat yang terhubung dengan kepala dan badan liong naga. Mereka meliuk-liukkan kepala dan badan naga sepanjang 10 meter ini dalam gerakan seperti ombak. Tarian ini juga diiringi alat musik tambur, ceceng, dan kenong.
”Gerakan ombak ini bermakna harapan agar setahun ke depan rezeki umat manusia semakin lancar. Senada dengan warna hijau pada liong naga yang bermakna kesuburan,” kata salah satu atlet liong, Oki Mandela (18), dari komunitas Thien Pao Se, Tangerang, Banten.
Asep Ginanjar (38), warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengaku senang dan terhibur menonton pertunjukan ini. Ia dan keluarganya memang merencanakan menghabiskan libur Imlek untuk menonton pertunjukan ini setelah anaknya bermain di pantai. Hal itu karena lokasi penampilan liong dan barongsai sangat dekat dengan pantai.
”Saya kira kalau penontonnya ramai itu hal yang wajar. Namun, perlu disediakan tempat sampah di sekitar ini karena hampir di setiap sudut tempat ini ada sampah. Orang-orang membuang sampah di sembarang tempat. Pelataran juga kotor, padahal penonton duduk di pelataran tanpa alas, itu tidak nyaman,” katanya.
Area pelataran Plaza Lagoon dipenuhi orang pada Minggu sore. Beberapa tanaman yang ditanam melingkar di area tersebut tampak rusak karena terinjak penonton. Adapun sampah ditemukan di beberapa titik.
Sebagian penonton juga tidak menggunakan masker, apalagi anak-anak. Hanya sebagian kecil saja penonton yang masih menggunakan masker. Berbeda dari penonton di dalam area Sea World yang sebagian besar mengenakan masker.
Per pukul 17.00, sekitar 53.000 pengunjung memasuki kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Jumlah ini meningkat dari Sabtu kemarin, yaitu 39.000 pengunjung. Adapun rata-rata pengunjung saat akhir pekan sebanyak 30.000 orang. (Ariyadi Eko Nugroho)
Head of Corporate Communications PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho mengatakan, hingga sore pukul 17.00, mayoritas pengunjung masih mendatangi Pantai Ancol. Adapun sebagian yang lain masih tersebar di area rekreasi, seperti Dufan, Sea World, hingga Jakarta Bird Land.
”Per pukul 17.00, sekitar 53.000 pengunjung memasuki kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Jumlah ini meningkat dari Sabtu kemarin, yaitu 39.000 pengunjung. Adapun rata-rata pengunjung saat akhir pekan sebanyak 30.000 orang,” katanya.
Ariyadi mengatakan, pihak Taman Impian Jaya Ancol selalu memberikan imbauan kepada pengunjung terkait menjaga ketertiban dan protokol kesehatan. Imbauan ini disampaikan melalui pengeras suara secara berkala.