Ujang Zaenal Mustofa (54) lolos dari maut setelah diracun Solihin (67) alias Duloh. Ujang keracunan setelah meminum sebungkus kopi hitam saset yang ditemukan di etalase warung rumahnya.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rangkaian kejahatan Wowon Eriawan (70) alias Aki, Solihin (67) alias Duloh, dan Dede (35) belum usai. Penyidik menemukan korban lain, Ujang Zaenal Mustofa (54), yang bergejala mirip keracunan setelah meminum sebungkus kopi hitam saset.
Ujang merupakan tetangga Duloh di Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat. Rumah korban dan para pelaku bersebelahan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, Duloh mengaku coba membunuh Ujang atas perintah Aki. Tujuannya untuk membuang sial setelah pembunuhan di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
”Caranya membunuh orang yang bermusuhan dengan eksekutor. Modusnya dengan memasukkan dua bungkus racun sisa dari Bekasi ke dalam 1 saset kopi yang diletakkan di pagar depan rumah Ujang,” tutur Trunoyudo, Minggu (22/1/2023).
Saset kopi beracun tersebut diseduh dan diminum Ujang Zaenal hingga muncul gejala keracunan. Korban sempat dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Hafiz Cianjur.
Ujang menceritakan sempat bergejala mirip keracunan setelah meminum sebungkus kopi hitam saset. Bungkus kopi hitam itu ditemukan di etalase warung rumahnya menjelang maghrib pada Jumat (13/1/2023).
”Saya kira kopi dari sini. Saya ambil, bukanya gampang, terus seduh tiga perempat gelas. Rasanya enggak enak, pahit enggak, cuma kayak bau-bau tapi enggak tahu apa. Enggak kayak kopi gitu. Dua kali seruput terus buang,” kata Ujang, Minggu sore.
Setelah itu, Ujang masuk ke dalam rumah untuk menonton televisi. Dalam posisi duduk bersila, kepalanya mulai pusing dan sulit bernapas.
”Astagfirullah kenapa ini. Naik turun, susah napas. Jalan goyang-goyang masuk ke kamar terus tidak sadar. Bangun-bangun di rumah sakit. Istri saya bilang keluar busa dari mulut, seluruh badan mandi keringat,” ucapnya.
Aki, Duloh, dan Dede merupakan tersangka pembunuhan berantai yang telah mengakibatkan sedikitnya sembilan nyawa melayang. Korbannya, Ai Maemunah alias AM (40) serta dua anak Ai dengan Didin (suami pertama atau sebelum menikah dengan Wowon), yakni Ridwan Abdul Muiz alias RA (23) dan MR (17). Ketiganya tewas di Ciketing Udik.
Empat korban telah dibunuh sebelumnya di Cianjur, Jawa Barat, yakni Noneng, Wiwin, Bayu, dan Farida. Noneng dan Wiwin adalah mertua dan istri Wowon yang juga ibu dan anak. Bayu yang berusia dua tahun adalah anak Wowon dan Ai. Farida adalah istri Wowon juga selain Ai dan Wiwin.
Satu korban lainnya, Siti, dibunuh di Surabaya, Jawa Timur, dan jasadnya dibuang ke laut. Jasad Siti ditemukan hingga akhirnya dimakamkan oleh keluarganya di Garut, Jawa Barat. Satu jasad korban lainnya belum diketahui keberadaannya.
Dari sembilan korban tersebut, jasad bernama Noneng dan Wiwin ditemukan di dalam satu lubang berukuran 1 meter x 2 meter di samping rumah Duloh. Jasad Bayu ditemukan di dalam lubang berukuran 1 meter x 1 meter di sebelah rumah Wowon.