Polisi Tunggu Saksi Kunci Dugaan Keracunan Satu Keluarga di Ciketing Udik
Polisi menanti keterangan korban selamat yang masih dirawat dan suami salah satu korban meninggal.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi belum menemukan penyebab pasti dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga dan mengakibatkan tiga orang di antaranya meninggal di rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Polisi masih berupaya mendapatkan keterangan saksi, yakni suami salah satu korban, serta korban selamat yang masih dirawat.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (16/1/2023), mengatakan, mereka sudah mulai meminta keterangan kepada mantan suami salah satu perempuan yang meninggal berinisial AM (40)
”Untuk saksi-saksi sudah ya untuk keterangan tetangga dan juga mantan suaminya,” kata Trunoyudo di Jakarta.
Selain mereka, polisi juga masih menunggu korban yang masih selamat untuk pulih sehingga dimintai keterangan. Korban selamat adalah MDS (34), selaku adik AM yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bantargebang, kemudian anak perempuan AM berinisial NR (5).
”Saksi yang kami tunggu adalah saksi yang dewasanya, yang masih di ICU, untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat terakhir sebelum terjadi peristiwa tersebut,” kata Trunoyudo.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga diduga alami keracunan di rumah kontrakan mereka pada Kamis (12/1/2023). Tiga di antaranya, yakni AM, RA (23), dan MR (17), meninggal setelah ditemukan dalam kondisi mulut berbusa. Sementara itu, MDS dan NR selamat.
Polisi sudah melakukan otopsi pada korban meninggal yang dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Barang bukti, seperti sampel bekas makanan dan minuman serta muntahan dan kotoran, yang tercecer di rumah diperiksakan di laboratorium forensik. Namun, mereka masih membutuhkan waktu untuk menjawab teka-teki peristiwa tersebut.
Suami dicari
Polisi juga tengah mencari keberadaan suami AM. Keterangannya diperlukan meskipun suami korban tidak berada di lokasi kejadi pada saat penemuan korban. Pria itu juga diketahui belum muncul selama proses penyelidikan berlangsung.
”Nah untuk suaminya kami masih tetep mendalami dan mencarinya. Kami masih mencari, nih. Semoga ini juga menjadi suatu keterangan yang menjadi kunci dari peristiwa tersebut,” kata Trunoyudo.
Tetangga keluarga itu mengetahui beberapa orang di keluarga itu baru pindah dua minggu sebelum kejadian. AM baru tiba sekitar tiga hari sebelum kejadian.
Ami (60), salah satu tetangga mereka, mengatakan, pada malam sebelum kejadian, AM menyampaikan bahwa keluarganya akan pergi ke Ciawi, Bogor, Jawa Barat. ”Suaminya (AM) yang akan menjemput,” katanya ( Kompas, 14/1/2023).