Kelola Banjir dan Keamanan, Pemprov DKI Minta Partisipasi Aktif Ketua RW
Sebanyak 707 ketua RW, 65 bintara pembina desa, dan 65 bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat se-Jakarta Timur berkumpul di Jakarta International Velodrome. Mereka diharap aktif mendukung program pemda.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelesaian masalah-masalah di Ibu Kota, mulai dari banjir, kriminalitas, hingga antisipasi di tahun politik 2023 memerlukan peran serta para ketua rukun warga atau RW. Dengan pelibatan itu, diharapkan program-program pemerintah daerah dapat berjalan efektif.
Demikian mengemuka dalam pertemuan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal Untung Budiharto, bersama 707 ketua RW, 65 bintara pembina desa, dan 65 bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat se-Jakarta Timur. Pertemuan berlangsung Sabtu (14/1/2023) di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur.
Menurut Heru, upaya penyelesaian masalah-masalah, seperti banjir di DKI Jakarta memerlukan dukungan dari masyarakat dan para ketua RW. Salah satu bentuknya adalah dengan mendukung program-program dari pemerintah.
”Terkait dengan penanggulangan banjir, kami akan membangun tanggul, sodetan, dan tentunya tanggul pantai. Kalau kita tidak melakukannya sama-sama, kemungkinan 10 tahun ke depan penurunan tanah akan terus berlangsung dan banjir akan terus terjadi,” kata Heru.
Berdasarkan data analisis skenario banjir pada laman pantaubanjir.jakarta.go.id, banjir di Jakarta mencakup luas 114.306 hektar dan berdampak bagi 454.195 jiwa. Sementara dalam jajak pendapat Litbang Kompas pada November 2022, 41 persen responden menyatakan belum puas dengan upaya penanganan banjir di DKI Jakarta, yakni di Jakarta Barat 30,1 persen dan di Jakarta Timur 26 persen.
Nilai-nilai masyarakat seperti gotong royong, menurut Heru, perlu terus ditingkatkan. Meski di setiap kelurahan terdapat petugas penanganan prasarana dan sarana umum, dukungan masyarakat melalui imbauan dari para ketua RT dan para ketua RW tetap harus dilakukan.
”Kami dari pemprov juga tidak mampu merawat Jakarta sendiri. Walaupun ada pasukan biru dan pasukan kuning, sekali lagi, kami mohon pak RW se-Jakarta Timur bisa menyosialisasikan kepada seluruh warga untuk bisa membantu program-program dari pemerintah,” tambah Heru.
Ia juga meminta jajaran pemerintah di Jakarta Timur untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023. Sebagai tuan rumah, DKI Jakarta diharapkan dapat memberikan yang terbaik kepada para kepala negara dan tamu undangan yang akan menghadiri rapat-rapat di Jakarta.
Keamanan
Terkait upaya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, Fadil menyampaikan, kepolisian sangat membutuhkan peran dari para Ketua RW. Hal itu karena para ketua RW paling mengenal situasi lingkungan dan karakter masyarakat di wilayahnya. Melalui para ketua RW pula, kepolisian dapat mencari tahu akar masalah hingga solusi atas permasalahan kriminal yang terjadi.
”Masalah-masalah hukum, seperti peredaran narkoba, penjualan minuman keras, sengketa tanah, kekerasan dalam rumah tangga, tawuran, begal, dan pencurian motor, itu ketua RW yang paham betul. Mereka juga berperan mulai dari pencegahan sampai ke penegakan hukum,” kata Fadil.
Polda Metro Jaya mencatat, Sepanjang tahun 2022 ada 36.608 kasus tindak pidana di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sekitar 89 persen atau sebanyak 32.100 kasus terselesaikan. Kasus tersebut, antara lain, kejahatan narkoba, kejahatan siber, pencurian kendaraan bermotor, penganiayaan, dan pencurian dengan pemberatan.
Fadil menambahkan, salah satu pilar keamanan dan ketertiban masyarakat ada pada ketua RW setiap wilayah. Khusus menyikapi fenomena tawuran, ia berharap para ketua RW turut mencegah.
Tingkat Jumat Curhatnya masih rendah. Seluruh perwira, seluruh anggota, harus diberi tanggung jawab. Targetnya, sampai akhir Januari nanti semua wilayah sudah tersosialisasi, satu minggu, satu binaan. (Fadil Imran)
”Orang nanti akan mengatakan bahwa Jakarta Timur itu tidak aman. Nanti ketika mereka hendak lewat jalan-jalan di daerah Jakarta Timur, masyarakat jadi enggan karena sudah dicap daerah rawan,” lanjut Fadil.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.id (22/8/2022), tawuran antarpelajar pecah di Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (20/8/2022) dan berujung pada tewasnya seorang remaja. Korban tewas berinisial MH (16) akibat serangan senjata tajam.
Sebagi upaya penanggulangan berbagai masalah di masyarakat, Fadil meminta jajaran Kepolisian Sektor di Jakarta Timur untuk terus menggalakkan agenda Jumat Curhat. Kegiatan tersebut berisi tentang curhatan dari ketua RW terkait permasalahan keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
”Kepala Polsek, ini tingkat Jumat Curhat-nya masih rendah. Seluruh perwira, seluruh anggota harus diberi tanggung jawab. Targetnya, sampai akhir Januari nanti semua wilayah sudah tersosialisasi, satu minggu, satu binaan. Kepala Polsek jangan ngandalkan Bhabinkamtibmas,” kata Fadil.
Selain itu, Fadil juga meminta ketua RW agar dapat mengayomi semua warganya, khususnya sejak remaja. Dengan demikian, bibit-bibit kriminalitas di lingkungan masing-masing dapat dicegah dan gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat dapat diatasi.
Tahun panas
Untung mengingatkan, tahun 2023 merupakan tahun politik yang mungkin rawan terjadi benturan antarkelompok yang berkepentingan. Maka, masyarakat diimbau tetap mengikuti musyawarah dan sosialisasi program-program tentang pemilu, mulai dari tingkat RT dan RW untuk mencegah benturan.
”Kita ingin merayakan demokrasi dengan penuh gembira, gegap gempita, dan dapat memilih pemimpin yang kita harapkan bersama,” kata Untung.
Selanjutnya, Untung juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya radikalisme yang kerap kali menggunakan narasi agama. Orang-orang radikal cenderung menganggap ajaran mereka adalah yang paling benar dan mengesampingkan ideologi lain. Kemudian, mereka juga turut menyebar ujaran kebencian kepada pemerintah.
”Ini yang harus kita cegah dan menjadi tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab ini berat, tapi saya minta ini disosialisasikan,” ujar Untung.