Tabung Elpiji Bocor, Satu Keluarga di Pademangan Terluka Parah
Sebanyak enam orang mengalami luka bakar akibat kebocoran tabung elpiji di Pademangan, Jakarta Utara. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati memilih tabung elpiji dan memastikan tidak terjadi kebocoran gas.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebocoran gas dari tabung elpiji terjadi di Jalan Pademangan II Gang 19, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (12/1/2023) malam. Sebanyak enam orang mengalami luka bakar dalam tragedi ini, satu di antaranya merupakan anak berusia satu tahun.
Pengurus Rukun Warga (RW) 003 Pademangan Timur, Ronnieus R Tjandra, menceritakan, terdapat sembilan orang di rumah tersebut saat ada kebocoran gas dan terjadi kebakaran. Kebakaran ini terjadi di rumah LC (44) di Jalan Pademangan II Gang 19 pada Kamis sekitar pukul 19.00.
Beberapa warga berkumpul di depan rumah korban pada Jumat (13/1/2023) siang. Kondisi bagian depan rumah berantakan karena beberapa barang dikeluarkan dan belum dibereskan karena kejadian kebocoran gas yang berujung pada kebakaran.
Dilihat dari depan, rumah ini tidak terbakar. Namun, beberapa warga menuturkan bahwa bagian dalam rumah berantakan, gosong di bagian tembok, dan becek dengan air.
”Tiga orang terluka ringan di bagian kaki, sedangkan enam lainnya membutuhkan perawatan intensif. Lima orang merupakan anggota keluarga dan satu orang asisten rumah tangga (ART),” tutur Ronni.
Dari enam orang yang terluka bakar, satu orang berusia 14 bulan, satu orang berusia 11 tahun, sedangkan empat lainnya berusia 24-52 tahun. Hingga kini empat orang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan dua orang lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Pademangan. Ronni menuturkan, berdasarkan keterangan pihak medis, empat orang yang dirawat di RSCM, 60 persen tubuhnya terluka bakar.
Ronni menjelaskan, keenam orang tersebut memiliki intensitas luka bakar yang berbeda, tetapi mereka semua terluka di bagian kaki. Beberapa orang terluka di area badan bagian depan dan punggung. Selain itu, ledakan dari gas tersebut juga mengenai muka anggota keluarga.
”Korban anak balita melepuh di kedua kakinya area betis ke bawah. Bagian muka dan bibir juga terluka. Kemarin ketika saya cek, dia masih bisa merespons orang sambil tertawa,” kata Ronni.
Tetangga korban, Widjayani (54), menceritakan, ia mendengar suara ledakan dari rumah korban dan bergegas keluar. Saat sampai di depan rumah yang terbakar, D (52), ART LC, sudah melompat dari lantai dua karena panik melihat api. Sebelumnya, D menyelamatkan anak balita dengan melemparkannya dari balkon ke lantai satu. Balita tersebut ditangkap oleh salah seorang anak yang sedang berada di depan rumah.
”Kondisi D terbakar di area kaki dan badannya. Selain itu, kakinya juga berdarah karena melompat,” ujar Widjayani.
Menurut Widjyani, api dari lantai satu naik ke lantai dua. Warga yang melihat kebakaran ini kemudian bergegas memadamkan api dengan air dari got dan selang air keran warga. Api berhasil dipadamkan setelah sekitar 30 menit. Keluarga yang terluka kemudian dibawa ke rumah sakit.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pademangan Ajun Komisaris Asman Hadi mengatakan, salah satu korban memasang tabung elpiji 3 kilogram di kompor. Namun, gas di tabung elpiji tersebut bocor sehingga ia melepas dan membawanya ke dalam ember di kamar mandi.
Korban kemudian membeli tabung elpiji lagi dan memasangnya di kompor. Saat kompor dinyalakan terjadi ledakan.
”Sebelumnya sudah ada gas di udara. Jadi ketika kompor dinyalakan, terjadi ledakan,” tutur Asman.
Waspada
Sebelumnya, ledakan tabung elpiji akibat kebocoran gas juga terjadi di salah satu pangkalan elpiji di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Senin (9/1/2023) malam. Kebocoran gas yang berbuntut kebakaran ini mengakibatkan empat korban mengalami luka bakar. Adapun dua di antaranya menderita luka bakar di sekujur tubuh hingga 70 persen.
Kejadian kebakaran akibat kebocoran gas dari tabung elpiji juga terjadi di perumahan Residence Blok A No 4, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/1/2023). Satu orang mengalami luka bakar yang cukup serius pada peristiwa ini (Kompas, 10/1/2023).
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mengimbau warga untuk mewaspadai kebocoran gas pada tabung elpiji. Warga diharapkan tidak membeli tabung elpiji yang sudah berkarat, rusak, atau terlihat sudah lama dipakai.
Saat pemasangan, terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar tabung elpiji terpasang dengan aman. Pertama, warga perlu memeriksa dan memastikan tabung, selang, serta regulator dalam kondisi baik dan sesuai dengan standar. Kedua, memastikan tabung elpiji tidak bocor dengan mencium bau atau suara gas yang keluar baik dari tabung, selang, maupun regulatornya.
Tabung elpiji juga perlu diletakkan di area yang terjangkau agar mudah dikeluarkan saat terjadi kebocoran. Saat tercium bau gas atau ada kebocoran gas di ruang tertutup, warga diharapkan tidak menyalakan listrik atau sumber panas lainnya. Seluruh akses ruangan perlu dibuka agar bau gas dapat keluar saat tercium bau gas dan adanya indikasi kebocoran tabung elpiji.