Omzet Pengemudi Taksi Daring Naik Begitu PPKM Dicabut
Gojek Indonesia mengadakan kembali Bengkel Belajar Mitra untuk memperkuat kualitas layanan mobilitas. Namun, beberapa mitra pengemudi belum tahu dan tidak pernah mengikuti pelatihan tersebut.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Beberapa mitra pengemudi taksi daring mengaku pendapatannya meningkat setelah Presiden Joko Widodo mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Mulai pulihnya aktivitas dan meningkatnya mobilitas masyarakat membuat orderan mitra pengemudi ojek daring membaik.
Pengemudi taksi daring asal Duren Sawit, Jakarta Timur, Wempy Sulendra (35), di Jakarta, Kamis (12/1/2023), menyebutkan, pendapatannya kini naik sekitar 30 persen. Semenjak PPKM dicabut, dia cukup bekerja sampai sore hari untuk memenuhi target pendapatan dari sebelumnya mesti mencari penumpang sampai tengah malam.
”Saya mulai mengemudi dari pukul 07.00 hingga 17.00 bisa dapat 12 orderan per hari. Dalam satu bulan saya bisa mendapatkan penghasilan Rp 9 juta, algoritma Gojek bagus sekarang kalau kita konsisten tidak pernah tolak penumpang,” ucapnya.
Pengemudi lainnya, Sudira (33), merasakan hal yang sama. Pendapatannya naik setelah PPKM dicabut. Hal ini karena selama pandemi Covid-19, banyak mitra pengemudi Gocar yang berkurang sehingga persaingan menjadi berkurang. Di dalam komunitasnya saja, 10 pengemudi terpaksa harus berhenti karena tak kuat membayar angsuran mobil.
Dalam satu hari ia bisa mendapatkan 20 orderan. Sudira mulai mengemudi pukul 07.00 hingga pukul 21.00. ”Kalau insentif tercapai, baru saya selesai. Satu bulan bisa dapat Rp 15 juta,” ucapnya.
Kualitas layanan
Adapun dalam rangka memperkuat kualitas layanan mobilitas, Gojek Indonesia mengadakan kembali Bengkel Belajar Mitra (BBM). Namun, beberapa mitra pengemudi Gojek mengaku belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan Bengkel Belajar Mitra.
Sekitar 200 orang mitra GoRide dan GoCar mengikuti pembekalan dan pelatihan dalam kegiatan Bengkel Belajar Mitra (BBM) yang diselenggarakan di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023). Adapun 200 mitra pengemudi yang mendapat pelatihan mayoritas merupakan ketua komunitas mitra pengemudi Gojek se-Jabodetabek. Selama mengikuti BBM, para mitra pengemudi diberikan keterampilan mengenai pelayanan prima.
Head of Global Marketing Ride & Transport Brand Experience Gojek Stella Darmadi mengatakan, kegiatan BBM diadakan Gojek sejak 2018. Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan terintegrasi dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan mitra pengemudi Gojek. Stella menyatakan, mitra pengemudi Gojek merupakan garda terdepan Gojek dalam memberikan pelayanan prima.
Stella menyebutkan, penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan bahwa Gojek telah menjadi layanan transportasi daring yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Keunggulan ini, menurut Indef, dilandasi oleh keamanan berkendara dari mitra pengemudi Gojek sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi daring.
”Ini tidak hanya kami dari Gojek yang mengupayakan, tetapi bersama dengan mitra pengemudi,” katanya.
Setelah sempat mengalihkan pelatihan BBM secara daring, tahun ini BBM akan kembali hadir di kota-kota besar di Indonesia dengan menargetkan partisipasi ribuan mitra pengemudi. Harapannya tidak hanya Jakarta saja, semoga dari ribuan pengemudi yang akan mengikuti pelatihan nantinya bisa memantik semangat jutaan pengemudi lainnya.
”Kami percaya lewat pelatihan seperti ini, para pengemudi bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan,” ujarnya.
Salah seorang pengemudi GoRide yang telah mendapatkan materi pelatihan pelayanan prima, Sugeng (50), menyebutkan, pelatihan di kelas mengenai bagaimana melayani pelanggan, menyapa pelanggan, dan aktivitas ketika di jalan.
”Paling tidak mengajak ngobrol sedikit jangan diam saja karena hal itu membuat pelanggan nyaman dengan pengemudi. Kadang ada juga yang diajak ngobrol diam saja. Kami ngertiin saja,” katanya.
Pengemudi lainnya, Agus Mardianto (29), mengungkapkan, pelatihan pelayanan prima berdampak baik bagi dirinya. Menurut dia, pengemudi Gojek berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Kegiatan itu mampu menyatukan persepsi dan diingatkan kembali melalui kegiatan BBM mengenai standar operasional Gojek.
”Jadi ketika di jalan, pelanggan yang satu dengan lainnya sama. Menjaga kenyamanan pelanggan kalau pilihan mereka tepat menggunakan Gojek,” ujarnya.
Stella menyebutkan, tidak hanya dilakukan secara daring, pelatihan juga disediakan dalam bentuk modul dalam platform tips pintar yang ada dalam aplikasi pengemudi Gojek sehingga bisa diakses kapan pun dan di mana pun oleh mitra pengemudi. Adapun platform tips pintar sudah diakses sebanyak 14 juta kali oleh lebih dari 1 juta mitra pengemudi.
Gojek memberikan notifikasi kepada mitra pengemudi mengenai berbagai macam modul pelatihan. Tidak hanya mengenai pelatihan prima, ada juga modul pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), perawatan kendaraan, antikekerasan seksual, keselamatan berkendara, bahasa Inggris, hingga wirausaha dan pengelolaan keuangan.
”Tips pintar ada di dalam aplikasi driver, yakni GoPartner. Ada banyak notifikasi yang bisa diberikan kepada driver. Di luar itu, kami memberikan modul khusus kepada pengemudi. Misalnya, kecepatan pengemudi lewat dari seharusnya dan dikomplain pelanggan. Pengemudi akan dapat notifikasi dan harus menyelesaikan modul itu baru bisa jalan,” ujar Stella.
Ditemui terpisah, Mukhlis (50), pengemudi Goride yang telah bermitra sejak 2015 itu, mengaku belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan BBM. Ia tidak mengetahui ada modul pelatihan dalam aplikasi Gojek-nya itu. Selama ini di dalam aplikasi, pemberitahuan hanya mengenai informasi umum. Ia pun jarang membuka pemberitahuan tersebut.
Senada dengan Mukhlis, Andi (40) mengaku tidak mengetahui ada pelatihan mengenai pelayanan prima dan modul aplikasi. Ia dan komunitasnya pun tidak pernah membahas mengenai modul mengenai pelatihan karena tidak ada yang mengetahui platform tips pintar.
”Tidak pernah ada obrolan modul kalau lagi kumpul, kami bahas orderan terus,” ucapnya singkat.