Empat Orang yang Terkapar di Kontrakan Bekasi Diduga Keracunan
Lima orang yang ditemukan terkapar dan sebagian mulut berbusa itu antara lain M Dede Soleh (34), Yeni Nursa’adah (32), Ridwan Abdul Muiz (20), Neng Risti Nuraeni (8) dan satu orang lain yang belum terungkap identitasnya.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satu keluarga diduga akibat keracunan setelah ditemukan terkapar dan mulut penuh busa di rumah kontrakan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023) pagi. Dinas Kesehatan Kota Bekasi membawa 12 sampel bahan makanan, bekas muntahan, dan feses yang ditemukan dalam rumah tersebut untuk diperiksa.
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dudung Abdul Wahid mengatakan, satu keluarga yang terkapar di rumah kontrakan tersebut diduga keracunan. Namun, pihaknya belum dapat memastikan benda, material, atau bahan yang jadi pemicu lima orang di dalam rumah tersebut keracunan.
”Ada 12 sampel yang kami bawa. Sampel-sampel itu akan kami periksa di laboratorium,” kata Abdul, Kamis (12/1/2023), di Bekasi.
Sampel yang dibawa petugas Dinas kesehatan Kota Bekasi bersama Tim Identifikasi Polres Metro Bekasi Kota itu, antara lain, ialah satu bungkus kopi hitam, beras dalam wadah kecil, hingga dua botol air mineral berukuran 1.500 militer dan 600 militer. Sampel bekas muntahan dan feses yang ditemukan di kontrakan itu juga turut dibawa petugas.
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Samsono mengatakan, ada lima orang yang ditemukan dalam rumah kontrakan itu. Empat dari lima orang tersebut merupakan orang dewasa.
”Kami belum bisa pastikan mereka satu keluarga, tetapi di situ ada lima orang. Ada tiga orang yang mengeluarkan busa dari mulut mereka,” kata Samsono.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, lima orang yang ditemukan terkapar dan sebagian mulut berbusa itu, antara lain, adalah M Dede Soleh (34), Yeni Nursa’adah (32), Ridwan Abdul Muiz (20), Neng Risti Nuraeni (8), dan satu orang lain yang belum terungkap identitasnya. Adapun korban yang tewas, antara lain, ialah Ridwan Abdul Muiz dan orang yang tak dikenal identitasnya.
”Mereka saat ditemukan warga telah tergeletak lemas dan tak berdaya. Mulut korban juga mengeluarkan busa,” kata Zulpan dalam keterangannya, Kamis sore.
Zulpan menyebut, lima orang itu baru tinggal di kontrakan tersebut selama dua minggu. Mereka juga belum melapor ke pengurus wilayah setempat.
Mengeluh sakit
Lima orang itu awalnya ditemukan warga pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00. Dua orang berjenis kelamin laki-laki ditemukan di ruang tamu dan seorang perempuan di kamar belakang.
Warga juga menemukan satu lelaki lain di kamar tidur bagian depan. Lelaki itu ditemukan dalam kondisi terkapar, tetapi tak ada busa di mulutnya. Sementara itu, anak perempuan yang diperkirakan berusia 8 tahun, saat ditemukan, masih dalam kondisi sadar. Meski sadar, di dekat anak tersebut terdapat bekas muntahan dan feses.
Ami (60), warga setempat, mengatakan, pada Rabu (11/1/2023) sore, dia sempat berkomunikasi dengan salah satu anggota keluarga tersebut. Saat itu, anggota keluarga itu mengeluh sakit perut, muntah, dan bolak-bolak buang air besar.
”Sempat nanya saya. Dia jawab sakit perut, muntaber semalam, tetapi mereka pada diam,” kata Ami.
Warga pada Kamis pagi curiga terjadi hal yang tak wajar di dalam rumah itu. Warga pun samar-samar mendengar suara erangan dari dalam rumah yang baru ditempati akhir Desember 2022 itu.
Warga pun beramai-ramai mendobrak pintu rumah tersebut. Saat pintu didobrak, empat orang di dalam kontrakan sudah terkapar, sebagian mulut berbusa, dan tak sadarkan diri. Sementara anak kecil yang diperkirakan berusia 8 tahun diketahui celananya basah akibat buang air besar.
”Lantai rumah mereka basah, penuh lendir. Kondisi dalam rumah rapih sebenarnya, tidak ada barang yang berantakan,” kata Ami.