Pembangunan ”Underpass” Batu Tulis Solusi Kemacetan
Pembangunan jalan lintas bawah Stasiun Batu Tulis ditargetkan selesai November 2023. Pemkot Bogor juga akan menyiapkan ruang terbuka hijau dan ruang publik di sekitar kawasan itu karena memiliki potensi wisata.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
DOKUMENTASI HUMAS PEMKOT BOGOR
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meninjau pembangunan jalan lintas bawah atau underpass Stasiun Batu Tulis, Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batu Tulis, Bogor Selatan.
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengejar target penyelesaian pembangunan underpass atau jalan lintas bawah di kawasan sekitar Stasiun Batu Tulis. Pembangunan diharapkan menjadi solusi mengatasi masalah kemacetan. Di sekitar kawasan tersebut, Pemkot Bogor juga merancang konsep pembangunan berorientasi transit atau transit oriented development dan ruang publik.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pembangunan pelintasan tidak sebidang lintas Bogor-Sukabumi di Stasiun Batu Tulis, Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batu Tulis, Bogor Selatan, sudah mulai dikerjakan sejak November 2022.
Proyek tersebut masuk dalam paket pekerjaan pembangunan pelintasan tidak sebidang JPL.10 dan penataan Stasiun Batu Tulis lintas Bogor-Sukabumi program dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Bandung) wilayah Bogor-Sukabumi.
”Keberadaan underpass ini akan memecahkan persoalan pelintasan tidak sebidang dengan arus lintas. Insya Allah tidak akan ada lagi kemacetan. Kendaraan masuk akses underpass sehingga tidak ada hambatan ketika kereta melintas tidak lagi buka tutup. Kereta pun bisa terus jalan, kemacetan terurai, dan mengurangi risiko kecelakaan,” kata Bima, Rabu (11/1/2023).
RONY ARIYANTO NUGROHO
Sejumlah warga mengisi waktu menunggu berbuka puasa di sekitar rel kereta api Stasiun Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).
Pejabat Pembuat Komitmen BTP Bandung Defri W melanjutkan, saat ini progres pembangunan jalan lintas bawah Stasiun Batu Tulis sudah mencapai sekitar 10 persen. Pembangunan itu ditargetkan selesai pada November 2023 atau paling lambat akhir tahun 2023.
”Panjang underpass yang akan dibangun berjarak 10 hingga 15 meter dengan tinggi 7 meter dan ditargetkan rampung dalam 300 hari kerja,” ujar Defri.
Secara teknis, lanjut Defri, saat ini pihaknya sedang membersihkan lahan dan memasang konstruksi pembesian untuk persiapan pemasangan bored pile atau fondasi tiang bor. Dalam pelaksanaannya, pembangunan jalan lintas bawah tidak akan menutup total arus lalu lintas. Kendaraan masih bisa melalui Jalan Saleh Danasasmita. Untuk memperlancar lalu lintas, Ditjen Perkeretaapian BTP Bandung bersama dinas terkait akan berada di lokasi membantu arus lalu lintas kendaraan.
RONY ARIYANTO NUGROHO
Jalur rel kereta api penghubung Bogor-Sukabumi melalui Kereta Api Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi.
Pembangunan jalan lintas bawah di lahan milik PT KAI itu berada di Jalan Batakal dan sisi seberang Stasiun Batu Tulis yang akan terhubung dengan Jalan Saleh Danasasmita. Dua lajur itu nanti akan membentuk simpang T untuk mengakomodasi warga menuju Jalan Batakal serta pengendara yang menuju arah Cipaku dan Pamoyanan atau sebaliknya.
Setelah pembangunan jalan lintas bawah selesai, kendaraan dari arah Cipaku menuju arah Jalan Pahlawan akan melintasi leter U untuk masuk ke jalan lintas bawah dan keluar di jalan setelah pelintasan kereta Stasiun Batu Tulis.
Begitu pula dari arah sebaliknya, kendaraan dari arah Jalan Lawang Gintung menuju Cipaku akan melintas di belakang Rumah Sinyal menuju arah masuk jalan lintas bawah di Jalan Batakal dan kembali lagi ke Jalan Saleh Danasasmita setelah pelintasan Batutulis.
”Dengan begitu, kendaraan dari kedua arah bisa mengakses jalan tersebut dengan aman dan nyaman tanpa harus bersinggungan dengan pelintasan kereta,” kata Defri.
DOKUMENTASI HUMAS PEMKOT BOGOR
Selain pembangunan jalan lintas bawah atau underpass Stasiun Batu Tulis, Pemkot Bogor merencanakan konsep TOD dan pembangunan Balai Ageung sebagai ruang publik serta ruang terbuka hijau.
Integrasi ruang publik dan TOD
Selain mengejar target penyelesaian pembangunan jalan lintas bawah, Pemkot Kota Bogor juga menyiapkan konsep integrasi kawasan Prasasti Batu Tulis dengan Stasiun Batu Tulis melalui transit oriented development (TOD). Selain itu, Pemkot Bogor akan membangun Balai Ageung sebagai ruang terbuka hijau, ruang publik, dan taman baca.
Pembangunan Balai Ageung dan konsep pengintegrasian itu menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor sebesar Rp 16 miliar. Pembangunan direncanakan mulai awal tahun ini.
Bima melanjutkan, Pemkot Bogor akan menata kawasan sekitar Batu Tulis sehingga selain lalu lintas kendaraan yang lebih rapi juga saling terintegrasi. Hal ini perlu dilakukan karena kawasan Batu Tulis memiliki potensi wisata.
”Penataan, lalu TOD dan ruang publik bisa menjadi destinasi wisata nanti. Mobilitas warga menggunakan kendaraan bus, mobil, dan kereta bisa menikmati suasana sekitar Batu Tulis. Kami akan lanjutkan pembahasan ini dengan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat dan instansi terkait lainnya,” kata Bima.