Perpustakaan Daring di Taman Margasatwa Ragunan Kurang Diminati Pengunjung
Sejak awal Januari 2023, Taman Margasatwa Ragunan menambah fasilitas perpustakaan daring. Fasilitas itu dapat mengajak pengunjung meningkatkan literasi terhadap flora dan fauna, serta berinteraksi dengan alam.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejak awal Januari 2023, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, menambah fasilitas perpustakaan daring mengenai pengetahuan satwa dan ilmu lainnya sebagai sarana edukasi bagi pengunjung. Namun, fasilitas tersebut belum mampu menarik perhatian pengunjung.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Minggu (8/1/2023), Taman Margasatwa Ragunan terlihat ramai pengunjung. Warga yang berekreasi di sana tampak berlalu lalang di kawasan kebun binatang yang memiliki luas 147 hektar, serta dihuni lebih dari 2.009 ekor satwa tersebut.
Salah satu pengunjung, Siti Nurhasanah (35), yang pergi berwisata ke Ragunan bersama adik dan kedua anaknya, mengaku tidak melihat adanya kode batang atau barcode perpustakaan daring tersebut. Ia berpendapat, pihak Ragunan dapat menambah barcode tersebut di area pintu masuk dan disosialisasikan sebelum pengunjung masuk.
Berbeda dengan Lidya Rahma (23), ia melihat keberadaan barcode tersebut tetapi tidak mencoba mengaksesnya. Lidya melihat barcode tersebut di sekitar kandang jerapah saat melewatinya. Adapun informasi tentang perpustakaan daring tersebut ada di dua lokasi, yakni di area pusat informasi dan area kandang jerapah.
Lidya mengatakan, alasannya tidak mencoba mengakses lantaran lebih menikmati melihat binatang secara langsung dan berfoto bersama teman-temannya. Jika ingin mencari tahu mengenai suatu satwa, ia biasanya akan mencari informasi di internet.
Bima Ramadhan (18) juga mengaku kurang antusias untuk mengakses perpustakaan daring tersebut. Ia hanya duduk di sekitar barcode yang terdapat tempat duduk untuk pengunjung. Meskipun begitu, bagi Bima, adanya perpustakaan daring di tempat wisata sangat bagus untuk pengunjung menambah ilmu pengetahuan.
Menurut Staf Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, perpustakaan daring di Ragunan merupakan kolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. Pihak Ragunan baru menyosialisasikan keberadaan barcode perpustakaan daring tersebut melalui aplikasi Instagram.
”Fasilitas perpustakaan daring ini dapat dinikmati dengan cara memindai barcode yang tertera. Nantinya barcode tersebut secara otomatis akan mengarahkan ke buku digital (e-book) Perpustakaan Jakarta,” kata Wahyudi.
Selanjutnya, jika pengunjung sudah bisa masuk dalam aplikasi tersebut, mereka bisa dapat membaca ribuan buku yang dihadirkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. ”Adanya perpustakaan daring bisa membuat pengunjung menambah ilmu di mana saja dengan hanya scan barcode,” ujar Wahyudi.
Selain perpustakaan daring, di Ragunan juga tersedia perpustakaan fisik dengan lebih dari 200 buku tentang primata hingga buku untuk anak-anak. Beragam buku mengenai satwa yang disediakan di perpustakaan fisik Taman Margasatwa meliputi majalah, skripsi, tesis, disertasi, karya ilmiah, dan sebagainya. Lokasi perpustakaan fisik berada di Pusat Primata Schmutzer yang beroperasi dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, serta Gedung Pusat Informasi dari pukul 07.30 hingga 16.00 WIB.
Kurang sosialisasi
Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga mengatakan, pengelola Taman Margasatwa Ragunan harus lebih menyosialisasikan perpustakaan daring tersebut agar pengunjung bayak yang tahu dan memperhatikan keberadaannya. Pengelola juga bisa memperbanyak lokasi informasi barcode tersebut, terutama di kandang fauna dan pada pohon-pohon besar koleksi Ragunan.
”Untuk menarik perhatian pengunjung, perpustakaan daring tersebut juga dapat diselingi dengan kuis-kuis berhadiah. Hal ini dapat menarik minat pengunjung untuk menjelajah perpustakaan daring, terutama jika ada wisata sekolah dan komunitas penggiat flora fauna,” ucap Nirwono.
Fasilitas perpustakaan daring dinilai Nirwono dapat mengajak pengunjung meningkatkan literasi terhadap flora dan fauna, serta berinteraksi dengan alam. Selain itu, untuk mendukung perpustakaan daring Ragunan, Dinas Komunikasi dan Informatika juga dapat menyediakan free Jakwifi bagi pengunjung.