Kemudi Patah, KM Raksasa Terombang-ambing di Perairan Kepulauan Seribu
Kapal tradisional dengan rute perjalanan Pulau Panggang-Pulau Pramuka-Pelabuhan Muara Angke, saat berlayar menuju ke Jakarta Utara, mengalami gangguan pada kemudi kapal di sekitar perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal Motor Raksasa berpenumpang 65 orang terombang-ambing selama sekitar satu jam di sekitar perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Minggu (1/12/2022) pukul 12.00. Kapal tradisional berkapasitas 57 tonase itu terombang-ambing di lautan lepas akibat kemudi patah dan mati mesin.
Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli mengatakan, kapal tradisional dengan rute perjalanan Pulau Panggang-Pulau Pramuka-Pelabuhan Muara Angke itu, saat berlayar menuju pesisir Jakarta Utara pada Minggu, mengalami gangguan pada kemudi di sekitar perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu. Tim SAR Jakarta yang mendapat informasi adanya gangguan pelayaran itu kemudian mengerahkan kapal pertolongan dari dermaga Pantai Mutiara ke lokasi terjadinya gangguan kapal.
”Kapal mengalami gangguan di daun kemudi. Ada 65 penumpang yang berlayar dengan kapal tersebut. Rinciannya, 27 penumpang perempuan, sembilan anak-anak, dan sisanya penumpang laki-laki,” ucap Fazzli saat dihubungi, Senin (2/12/2022), di Jakarta.
Gangguan pada mesin kapal itu, katanya, dipengaruhi oleh dua faktor, yakni kondisi kapal dan cuaca. Terkait cuaca, angin di perairan Kepulauan Seribu pada Minggu mencapai 10 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. ”Cuacanya memang kurang baik,” kata Fazzli.
Tim dari Kantor SAR Jakarta bersama petugas gabungan kemudian menarik kapal tersebut ke Pulau Untung Jawa. Adapun puluhan penumpang yang mengalami insiden itu berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat ke daratan Pulau Untung Jawa.
Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kepulauan Seribu Inspektur Dua Putut Suryo, dihubungi terpisah, mengatakan, Kapal Motor (KM) Raksasa awalnya berangkat dari dermaga Pulau Pramuka menuju ke Pelabuhan Muara Angke pada Minggu pukul 10.20.
Kapal tersebut saat tiba di sekitar perairan Pulau Bokor, wilayah administratif Kepulauan Seribu Selatan, tak bisa dikendalikan akibat kemudi kapal patah. Akibatnya, kapal tersebut terombang-ambing di lautan lepas selama sekitar satu jam.
”Saat kejadian langsung dievakuasi ke Pulau Untung Jawa yang terdekat. Dari situ, menunggu kapal-kapal dari instansi terkait dan didorong lagi sesuai tujuan (Pelabuhan Muara Angke). Seluruh penumpang kemarin semuanya sudah dievakuasi ke Jakarta,” kata Putut.
Berulang
Kasus kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu terjadi berulang selama beberapa hari terakhir. Sebelumnya, Jumat (30/12/2022), KM Berkah Bahari menabrak karang dan karam di perairan Pulau Papa Theo, Kepulauan Seribu.
KM Berkah Bahari awalnya berangkat dari Muara Angke, Jakarta Utara, pada Kamis (29/12/2022) untuk menangkap cumi di wilayah perairan Kepulauan Seribu. Saat itu, kapal bagan cumi dengan kapasitas 11 tonase kotor itu berpenumpang delapan nelayan.
”Namun, pada Jumat (30/12/2022) dini hari, tiba-tiba cuaca di laut memburuk dan membuat kapal terempas. Nakhoda lalu memutuskan berlindung di Pulau Papa Theo,” kata Fazzli, Sabtu (31/12/2022), di Jakarta.
Upaya berlindung di pulau terdekat itu gagal lantaran nakhoda kapal tak menguasai medan dan minimnya visibilitas. KM Berkah Bahari pun menabrak karang dan mengakibatkan kebocoran kapal.
Delapan penumpang yang terjebak di dalam kapal dapat diselamatkan oleh KM Mulia Jaya yang saat itu melintas tak jauh dari perairan Pulau Papa Theo, atau juga dikenal dengan Pulau Petondan Kecil. Para penumpang tersebut kemudian dibawa ke Kepolisian Sektor Kepulauan Seribu Utara untuk pengecekan kesehatan dan penanganan lebih lanjut.
Kasus lain, pada Jumat (23/12/2022) pagi, Km Nurul Hidayah juga tenggelam di Pulau Payung, Kepulauan Seribu. Tiga penumpang dan tiga awak kapal dapat dievakuasi dalam kondisi selamat. Kapal yang berangkat dari Kabupaten Tangerang, Banten, itu tenggelam akibat mesin kapal mati dan kelebihan muatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, KM Nurul Hidayah tenggelam di perairan sebelah barat daya Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan. Kapal itu membawa tiga anak buah kapal dan tiga penumpang.
”Seluruh korban, enam orang, sudah diselamatkan. Penyelamatan oleh KM Doa Ibu yang melintas,” kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022), di Jakarta.