Sebagian warga Jabodetabek memilih untuk mengunjungi tempat wisata pada hari pertama 2023. Muncul keluhan terkait kebersihan dan keindahan fasilitas umum pascaperayaan malam Tahun Baru.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi beberapa titik di Jakarta yang digunakan sebagai pusat perayaan Tahun Baru 2023, semalam, terpantau bersih pada Minggu (1/1/2023) pagi. Namun, beberapa tumpukan sampah masih ada di area yang tidak jauh dari pusat perayaan, taman juga rusak akibat terinjak pengunjung selama perayaan.
Pascaperayaan Tahun Baru 2023 semalam, area Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00-10.30 sudah terlihat bersih dari sampah. Beberapa orang datang bersama keluarga atau teman untuk berfoto, berolahraga, atau sekadar menikmati suasana pagi.
Citra Sofa (20), warga Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, turut menikmati Minggu pagi di area Bundaran Hotel Indonesia (HI). Ia menilai, pascaperayaan tahun baru, area Bundaran HI sudah bersih.
Namun, Citra menyayangkan sebagian jalan dan trotoar yang berjarak 150 meter dari Bundaran HI masih kotor. Area ini tepatnya di sentra kuliner dekat Mal Grand Indonesia (GI). ”Kalau kita mau jalan sedikit ke arah Mal GI, masih banyak sampah di kanan kiri jalan. Ada juga yang bertumpuk di pojokan, itu bau saat tadi saya lewat,” ujarnya.
Taman di area Bundaran HI juga terlihat rusak terinjak-injak, khususnya rumput di area trotoar dan sebagian di dalam bundaran. ”Saya kecewa karena tamannya jadi rusak. Mestinya petugas tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga fasilitas umum walaupun suasana ramai. Masyarakat juga harus punya kesadaran untuk menjaga taman,” ujar Citra, yang sebelumnya menghabiskan malam Tahun Baru di rumah ini.
Rusli (46), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Menteng, Jakarta Pusat, tampak sedang membersihkan area Bundaran HI. Ia bekerja bersama satu rekannya dari pukul 05.00-13.00 hari ini. Sepanjang pagi, ia mengaku tidak banyak sampah yang ia bersihkan.
”Tidak sebanyak hari Minggu pada biasanya yang bisa dapat beberapa karung sampah besar hasil dari mengumpulkan sampah di jalan dan trotoar sekitar ini. Sebab, tadi saat selesai perayaan Tahun Baru, area ini langsung dibersihkan oleh petugas yang berjaga,” ujarnya.
Berbeda dari Rusli, Ali Giantoro (49), petugas PPSU Kebon Kacang, Jakarta Pusat, mengaku, jumlah sampah yang dibersihkan pascaperayaan Tahun Baru lebih banyak dari hari Minggu biasanya. Bersama dengan satu orang lain, mereka membersihkan sampah dari Jalan Lontar hingga pintu masuk Mal GI dan Plaza Indonesia. Pada area seluas 12 meter saja, keduanya bisa mengumpulkan sampah sebanyak dua keranjang besar.
”Sepertinya sudah dibersihkan oleh petugas sebelumnya, tetapi jumlah sampah tetap banyak. Hari ini saya bisa membersihkan lebih pagi karena tidak banyak pedagang kaki lima, biasanya harus menunggu mereka selesai berdagang baru kami bersihkan. Banyak yang tidak berjualan karena hujan dan semalam Tahun Baru,” katanya.
Di area Kota Tua, Jakarta Barat, secara umum terpantau bersih pada Minggu siang. Namun, di beberapa titik masih terdapat sampah yang berserakan.
Dani Novia (24), warga Kranji, Bekasi, Jabar, menilai, kondisi area luar Kota Tua masih cukup kotor. Ia menunjuk beberapa sampah yang dibuang oleh pengunjung lain. Walaupun tidak menumpuk pada satau titik, sampah-sampah ini menyebar di area pelataran sehingga terlihat banyak.
”Tempat sampah sudah disediakan, tetapi tidak dibedakan jenis-jenis sampahnya. Warga juga perlu diimbau untuk sadar kebersihan. Kalau kotor tidak enak dipandang dan tidak menarik untuk foto-foto,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, DLH mengerahkan 3.180 personel untuk membersihkan titik-titik keramaian saat perayaan Tahun Baru. Jumlah ini terdiri dari personel sopir truk sampah, petugas kebersihan, dan regu comot.
”Personel tersebar di 21 titik di lima kota administrasi Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, dan Selatan. DLH juga menyediakan fasilitas kebersihan, seperti sapu, karung, angkutan sampah, hingga bus toilet. Para petugas sudah dikerahkan sejak 1 Januari 2023 pukul 00.30-05.00, selesai operasi targetnya semua wilayah sudah bersih,” ujarnya.
Berdasarkan data DLH, rekapitulasi sampah perayaan Tahun Baru 2023 di Jakarta sebanyak 74 ton. Jumlah ini lebih kecil dari perayaan Tahun Baru 2020, sebelum pandemi, yaitu 125 ton. Asep menilai, hal ini karena massa lebih tertib dan jumlahnya tidak sebanyak perayaan tahun 2020.
Selain itu, DLH juga menyisir area pariwisata, seperti Kota Tua, Jakarta Barat; Pantai Ancol, Jakarta Utara; Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan; hingga Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.