Tujuh Kasus Covid-19 Varian BF.7 Ditemukan di Jakarta
Separuh dari jumlah kasus Covid BF.7 yang telah terdeteksi ditemukan di Jakarta. Vaksinasi dan pelacakan menjadi kunci untuk menekan perkembangan varian BF.7 di Jakarta.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak tujuh dari 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron BF.7 ditemukan di Jakarta. Kesemuanya merupakan transmisi lokal dan tidak ada pelaku perjalanan luar negeri.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pada Jumat (30/12/2022) pagi mengatakan, hingga saat ini terdeteksi 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron BF.7. Dari jumlah ini, 7 kasus ditemukan di Jakarta, 7 kasus di Bali, dan 1 kasus di Bandung. Omicron BF.7 merupakan varian baru yang menyebabkan peningkatan kenaikan kasus di China.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, lima kasus merupakan orang yang berdomisili di Jakarta. Adapun dua lainnya berdomisili di luar Jakarta dan sudah diteruskan ke dinkes setempat.
”Kelima orang tersebut tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan sudah dinyatakan sembuh. Mereka berusia 30-63 tahun dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Gejala yang sering muncul ialah batuk, demam, pilek, sakit tenggorokan, anosmia, nyeri perut, hingga muntah,” tuturnya.
Kasus Omicron BF.7 di Jakarta ditemukan dari hasil whole genome sequencing (WGS) dengan periode tes PCR 20 Oktober-12 November 2022. WGS ini dilakukan di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ngabila mengatakan, pemeriksaan WGS perlu ditingkatkan, terutama untuk mereka yang dirawat di rumah sakit dan meninggal. WGS adalah metode yang digunakan mengidentifikasi mutasi virus baru, melacak, hingga mencegah penularan virus. Metode ini digunakan untuk melihat pola dominasi varian dan memprediksi kemungkinan puncak kasus sehingga dapat dipetakan pula kapan akhir kasusnya.
”Di seluruh puskesmas di Jakarta, PCR dan antigen gratis untuk warga yang bergejala Covid-19 atau tergolong kontak erat. Pelacakan juga kami lakukan kepada mereka yang kontak erat di rumah dan tempat kerja. Perlu dipantau sedini mungkin agar tidak terjadi keparahan dan keterlambatan penanganan, khususnya untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas dan memiliki komorbid,” tutur Ngabila.
Ngabila mengimbau warga untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Dinkes menargetkan 100 persen orang lansia di Jakarta divaksinasi dosis ketiga. Berdasarkan data Dinkes DKI hingga 29 Desember 2022, baru 58 persen orang lansia mendapatkan vaksin dosis ketiga dan 20 persen orang lansia mendapatkan dosis keempat.
”Sepanjang 2022, terjadi 2.316 kematian akibat Covid-19 di Jakarta. Dari jumlah ini, 80 persen belum vaksinasi dosis ketiga dan 90 persen di antaranya merupakan mereka yang berusia 40 tahun ke atas dan memiliki komorbid,” kata Ngabila.
Data Dinkes DKI Jakarta, per 29 Desember 2022 terdapat 1.979 kasus aktif Covid-19 di Jakarta. Sebanyak 1.672 melakukan isolasi mandiri, sedangkan 307 lain dirawat di rumah sakit.
”Vaksinasi penting dilakukan untuk mempertahankan imunitas. Di Jakarta, vaksinasi Covid-19 bisa didapatkan di puskesmas, rumah sakit, klinik, rusunawa, hingga RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak). Vaksinasi juga bisa dilakukan sore hingga malam hari di 44 puskesmas kecamatan di Jakarta,” ujarnya.
Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, mengatakan, transmisi lokal terjadi karena ada warga lain yang terinfeksi BF.7 dari China terlebih dahulu. Warga kemudian menularkan ke warga lain, seperti yang terjadi pada temuan kasus BF.7 pada warga di Jakarta. Miko menekankan, pemerintah perlu mengantisipasi lebih awal dengan tetap melakukan pemeriksaan 3T ketat dari pelaku perjalanan khususnya dari China dan dari luar negeri (Kompas, 30/12/2022).