Penanggulangan banjir di wilayah pesisir Muara Angke terfokus pada pembersihan dan penambahan saluran air. Walakin, upaya tersebut dianggap tidak signifikan dan bersifat jangka pendek.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada 28 Desember hingga 30 Desember 2022, tak terkecuali DKI Jakarta. Wilayah pesisir Muara Angke mengantisipasi potensi cuaca ekstrem tersebut dengan membersihkan saluran-saluran air, menginformasikan warga untuk siaga, dan menyediakan perahu karet.
BMKG melalui keterangan resminya, Rabu (28/12/2022), menyebutkan, sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur berstatus Siaga. Sebab, wilayah tersebut berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, atau erosi tanah.
Lurah Pluit Sumarno menyampaikan, RW 001, 011, 020, 021, dan 022, yang termasuk wilayah Muara Angke, merupakan titik rawan genangan banjir. Sebagai langkah antisipasi, lanjut Sumarno, pihaknya telah mempersiapkan pompa mobile dan perahu karet.
”Pompa dan perahu kami siapkan di kantor Kelurahan Pluit. Lalu, pompa di waduk Muara Angke ada 3 unit pompa aktif dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter per detik dan dua unit pompa di antaranya 500 liter per detik,” kata Sumarno.
Sumarno menambahkan, bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, pihaknya turut membersihkan saluran air di wilayah tersebut. Hal itu karena daerah pesisir Muara Angke terendam banjir rob empat hari berturut-turut pada 23 Desember sampai 26 Desember 2022.
”Biasanya rob datang secara bertahap. Pelan-pelan airnya naik, tapi kemarin langsung tinggi. Tiba-tiba air sudah sekitar selutut,” kata Ketua RT 006 RW 022, Kelurahan Pluit, Warya, Senin (26/12/2022).
Sebelumnya, BMKG juga menyebutkan, wilayah pesisir utara DKI Jakarta berpotensi mengalami banjir rob pada 20 Desember sampai 27 Desember 2022. Pada tanggal 29-30 Desember 2022, BMKG memprakirakan gelombang di Teluk Jakarta berukuran sedang atau berkisar 0,5 meter sampai 1,25 meter.
Kami khawatir gelombang pasang terjadi pada awal tahun 2023 karena biasanya kalau gelombang pasang tidak terjadi pada akhir Desember, kemungkinan gelombang besar akan terjadi pada 1 Januari 2023, seusai warga merayakan Tahun Baru.
”Sejauh ini, kondisi gelombang masih landai. Kami khawatir gelombang pasang terjadi pada awal tahun 2023 karena biasanya kalau gelombang pasang tidak terjadi pada akhir Desember, kemungkinan gelombang besar akan terjadi pada 1 Januari 2023, seusai warga merayakan Tahun Baru,” kata Sekretaris RW 022 Saeful Arifin.
Mantan Ketua RW 022 Kelurahan Pluit itu menyampaikan, pengerukan saluran air di wilayahnya sudah dilakukan oleh SDA sejak Senin (26/12/2022) sebagai upaya antisipasi genangan air banjir rob. Saluran air tersebut membentang di ruas kanan-kiri Jalan Dermaga Ujung II, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sepanjang kira-kira 500 meter dengan masing-masing lebarnya sekitar 50 sentimeter.
”Saluran perlu dikeruk karena banyak tumpukan sampah dan lumpur di sana. Hari ini pengerukan sudah selesai. Selain itu, kami juga tengah mengajukan penyodetan dan pintu air,” ujarnya.
Saeful berharap, upaya antisipasi tidak hanya berhenti pada pengerukan, tetapi juga turut menambah saluran air. Wilayah yang perlu dibuatkan saluran air tersebut berada di kawasan permukiman padat penduduk.
Menurut Saeful, ketika terjadi banjir rob, genangan air di kawasan permukiman dapat lebih cepat surut dengan adanya saluran air tambahan. Selain itu, dengan saluran tambahan, air tidak akan sampai masuk ke jalan seperti yang terjadi pada Minggu. Saluran-saluran air yang ada di RW 022 tersebut bermuara di Polder Muara Angke.
”Sebelumnya sudah kami ajukan penambahan saluran air sejak tahun 2020 di Musyawarah Rencana Pembangunan. Tapi, sampai saat ini menunggu persetujuan dari pemerintah,” kata Saeful.
Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas SDA Jakarta Utara Yursid Suryanegara mengatakan, saluran air dan pengadaan pompa air hanya sebagai upaya jangka pendek dan tidak signifikan untuk menanggulangi banjir rob di pesisir Muara Angke. Terkait penanganan banjir, lanjut Yursid, terdapat sekitar 60 pompa mobile beserta 500 operatornya dan 750 pasukan biru yang siap sedia berjaga untuk seluruh wilayah Jakarta Utara.
”Sebaiknya, ada pembangunan tanggul permanen yang lebih tinggi di kawasan Muara Angke. Tetapi, upaya itu terhalang karena sudah ada permukiman padat di lokasi tersebut,” ujar Yursid.
Selain itu, Suku Dinas SDA Jakarta Utara turut mengantisipasi banjir rob di wilayah pesisir lain, seperti membangun tanggul dan memperbaiki pintu air di kawasan Martadinata, meninggikan tanggul dan memperbaiki rembesan air di pesisir Muara Baru, serta membangun waduk untuk daerah pesisir Marunda.