Bantuan untuk Korban Kebakaran Mampang Prapatan Mulai Mengalir
Saat ini warga membutuhkan pakaian layak. Mayoritas warga tidak bisa menyelamatkan harta benda mereka selain pakaian yang melekat di badan.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·4 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Warga memadamkan sisa bara api di salah satu rumah warga yang terbakar di Gang Amal, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Bantuan untuk korban kebakaran di permukiman padat di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mulai mengalir, Selasa, (27/12/2022). Sedikitnya 83 rumah hangus. Sebanyak 543 warga dari 180 keluarga terdampak. Para korban mengungsi di masjid terdekat dan rumah kerabat mereka.
Pantauan Kompas pada Selasa pagi, asap masih keluar dari salah satu rumah warga yang hangus terbakar api di Jalan Bangka Raya, Gang Amal 1, itu. Puluhan rumah lainnya sudah tidak beratap dan sebagian bangunannya roboh. Jalan kecil di antara rumah warga dipenuhi puing-puing bangunan, seperti seng, kayu, kawat, dan besi yang gosong.
Total ada tiga Rukun Tetangga (RT), yaitu RT 006, 007, dan 008, di Rukun Warga (RW) 005 yang terdampak kebakaran ini. Ketua RW 005 Kelurahan Pela Mampang Gatot Iriono menjelaskan, total ada 543 orang dari 180 keluarga terdampak kebakaran ini.
”Kebakaran paling parah terjadi di RT 007, sebanyak 249 orang dari 82 keluarga terdampak. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, hanya dua laki-laki terluka di tangan dan kaki saat kemarin menyelamatkan diri. Sementara, sekitar 80 warga mengungsi di Masjid Aqwam, Mampang Prapatan, dan yang lain ke rumah kerabatnya,” kata Gatot.
FAKHRI FADLURROHMAN
Salah satu warga terdampak melihat puing-puing sisa kebakaran yang menghanguskan rumahnya di Gang Amal, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022). Kebakaran yang terjadi pada Senin (26/12/2022) pukul 20.000 ini menghanguskan sejumlah rumah yang berada di tiga RT. Sebanyak 180 keluarga atau 543 jiwa terdampak.
Saat ini, pihaknya masih akan berfokus membantu pelayanan dasar warga terdampak, seperti penyediaan pakaian, makanan, hingga selimut. Selama satu minggu ke depan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik wali kota maupun DPRD Jakarta Selatan terkait upaya rehabilitasi setelah kebakaran.
Gatot mengatakan, 75 persen status tanah warga korban kebakaran bersertifikat hak milik, sisanya mengontrak. Mayoritas rumahnya dua hingga tiga lantai karena lahannya sempit jadi warga membangun rumah ke atas agar muat untuk seluruh anggota keluarga.
”Tadi subuh api juga masih ada yang menyala. Kami memanggil satu unit mobil pemadam dan langsung dipadamkan,” katanya.
Kebakaran yang terjadi pada Senin (26/12/2022) malam ini menghanguskan 83 rumah di tiga RT. Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Saepuloh mengatakan, pemadaman dilakukan sejak pukul 20.16. Pendinginan dilakukan mulai pukul 23.15. Adapun proses pemadaman selesai pada Selasa pukul 02.55.
”Kami mendapat laporan dari warga pukul 20.05. Total, dalam pemadaman ini kami mengerahkan 36 unit mobil dengan 180 personel pemadam,” ujarnya.
AYU NURFAIZAH
Warga melihat kondisi rumah yang terbakar di Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).
Warga RT 007 RW 005, Mulyadi (73), mengatakan, dirinya sedang berada di dalam rumah saat terjadi kebakaran. Dari lantai dua rumahnya, ia pertama kali melihat api membakar rumah yang berjarak tiga hingga empat rumah dari rumahnya. Saat ia ingin menyelamatkan dokumen berharga, api sudah di depan rumahnya. Alhasil, ia berlari dan tanpa menyelamatkan barang apa pun.
”Hanya ada dompet di kantong celana saya dan baju yang menempel di badan”, tutur lansia yang memiliki penyakit asma dan batuk itu. Kondisi kesehatannya sudah dicek oleh tim kesehatan dari puskesmas pada Selasa pagi. Ia juga sudah diberi obat batuk tetapi belum diberi obat untuk asma.
Hanya ada dompet di kantong celana saya dan baju yang menempel di badan. (Mulyadi)
Korban lainnya, Suramto (72), warga RT 002 RW 005, juga tidak membawa barang berharga saat menyelamatkan diri, termasuk membawa obat hipertensi, asma, diabetes, dan ambeien yang setiap hari ia konsumsi. ”Saya sudah cek kesehatan tadi. Sudah diberi obat diabetes dan hipertensi, tetapi obat ambeien dan asmanya belum,” ujarnya.
Bantuan berdatangan
Gatot mengatakan, saat ini bantuan seperti makanan, alat mandi, selimut, kasur, hingga alat kesehatan telah berdatangan dari berbagai pihak. Beberapa di antaranya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Selatan, Dinas Sosial DKI Jakarta, hingga Partai Keadilan Sejahtera.
”Saat ini warga membutuhkan pakaian layak. Itu mereka sedang berebut. Mayoritas warga tidak bisa menyelamatkan harta benda mereka selain pakaian yang melekat di badan,” ujarnya.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama Palang Merah Indonesia Jakarta Selatan telah menyalurkan bantuan seperti kasur hingga makanan. Selanjutnya ia akan mengerahkan pihak-pihak terkait untuk mengirim bantuan sesuai kebutuhan penyintas kebakaran.
Hingga Selasa siang, sejumlah bantuan sudah datang dalam jumlah besar, di antaranya beberapa karung pakaian, belasan kardus alat mandi, hingga belasan kasur di tenda yang didirikan BPBD.