Jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan yang mencapai 76.881 orang pada momen Natal 2022 diprediksi meningkat pada Tahun Baru. Persiapan menjelang akhir tahun dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, diprediksi akan terus meningkat pada libur Tahun Baru 2023. Beberapa langkah disiapkan menjelang akhir tahun untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung tersebut.
Anggota staf Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, mengatakan, jumlah pengunjung yang mencapai 76.881 orang pada momen Natal 2022 dapat melonjak lebih tinggi lagi pada Tahun Baru 2023 mendatang.
”Di Tahun Baru kemungkinan terjadi lonjakan kembali. Apalagi, tanggal 1 Januari 2023 merupakan hari Minggu. Pastinya pengunjung sudah menantikan momen liburan ke tempat wisata,” ujar Wahyudi, Senin (26/12/2022), di Jakarta.
Di Tahun Baru kemungkinan terjadi lonjakan kembali. Apalagi, tanggal 1 Januari 2023 merupakan hari Minggu. Pastinya pengunjung sudah menantikan momen liburan ke tempat wisata.
Terkait acara yang akan ditampilkan, kemungkinan ada atraksi dari satwa lain yang berbeda dengan pertunjukan saat Natal. Pihak Ragunan juga sudah menyiapkan beberapa hal, di antaranya fokus menambah jumlah petugas pelayanan di Tahun Baru mendatang.
Selain itu, pihak Ragunan akan menyediakan tempat parkir yang lebih luas. Berikutnya, saat Tahun Baru nanti juga akan ada penambahan satu gate (gerbang) di pintu utara agar ada pemisahan jalur antara pengunjung pelajan kaki dan pengunjung yang membawa kendaraan.
”Belajar dari pengalaman Natal kemarin, kami memang perlu tempat parkir yang lebih luas. Kemarin parkiran sudah sangat penuh. Hal itu kami jadikan evaluasi,” ucap Wahyudi.
Menurut dia, berkaca pada pengalaman sebelumnya, minat pengunjung di momen Tahun Baru memang lebih tinggi dibandingkan Natal. Jadi, persiapan Ragunan pada momen Natal akan terus dioptimalkan dan dikembangkan untuk menyambut antusiasme pengunjung pada libur Tahun Baru.
Hal ini termasuk penambahan jam operasional. ”Kami buka dari pukul tujuh pagi hingga pukul empat sore di hari Selasa-Minggu. Namun, saat Natal kemarin, tutupnya mundur jadi pukul enam sore karena pengunjung masih banyak di dalam. Hal ini juga bisa terjadi di libur Tahun Baru ini,” kata Wahyudi.
Sebelumnya, jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan mencapai 76.881 orang pada libur Natal 2022, Minggu (25/12/2022). Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak Ragunan dibuka mulai pukul 07.00 hingga pukul 18.00 khusus pada hari Natal.
Wahyudi menambahkan, Natal tahun ini merupakan Natal dengan jumlah pengunjung tertinggi. Pada Natal tahun sebelumnya, jumlah pengunjung Ragunan hanya mencapai 50.000 orang.
Setidaknya ada 7.556 sepeda motor, 81 bus, 73 sepeda, dan 4.737 mobil yang datang ke Ragunan. Jumlah pengunjung ini meningkat sebanyak 39.949 orang dibandingkan H-1 Natal 2022, Sabtu (24/12/2022).
Untuk menambah daya tarik bagi pengunjung di momen Natal, pengelola Taman Margasatwa Ragunan menghadirkan atraksi gorila bertajuk Gorila Feeding Time. Dalam atraksi tersebut, petugas memberi makan gorila dengan cara unik di Pusat Primata Schmutzer sekitar pukul 09.30.
Pada momen Natal, Ragunan juga melibatkan seluruh 600 karyawan dan juga tim aparat keamanan gabungan, seperti pihak kepolisian, satuan polisi pamong praja, Tentara Nasional Indonesia, dan dinas perhubungan sehingga pengamanan pengunjung cukup terkendali. Bahkan, karena banyaknya pengunjung, semua pintu menuju keluar dibuka untuk mempercepat pelayanan kendaraan yang akan keluar area.
Berdasarkan kunjungan saat Natal, pada pukul 08.00, pengunjung sudah ramai dan memadati antrean masuk. Total sudah ada 9.000 pengunjung pada jam tersebut. Adapun dari pukul 11.00 sampai pukul 16.00, para pengunjung tidak berhenti untuk masuk-keluar Ragunan.
Seperti diketahui, Taman Margasatwa Ragunan memiliki luas 147 hektar dan dihuni 2.009 lebih satwa serta ditumbuhi 20.000 lebih pohon. Obyek wisata ini terus dikembangkan untuk menjadi kebun binatang yang modern sebagai identitas kota Jakarta.