Bus dan Kereta Mewah, Primadona Baru Pemudik Akhir Tahun
Bus dan kereta api mewah diminati sebagian masyarakat yang berlibur di akhir tahun. Kenyamanan selama perjalanan menjadi acuan utama dalam memilih moda angkutan. Ongkos yang tinggi tidak dipermasalahkan.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN, Atiek Ishlahiyah Al Hamasy, Ayu Octavi Anjani
·6 menit baca
Mengutamakan kenyamanan, transportasi dengan fitur mumpuni menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat yang hendak melakukan perjalanan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Namun, angkutan yang nyaman dan aman membutuhkan biaya yang lumayan. Seperti halnya kereta api dan bus luxury.
Perjalanan naik kereta api dan bus pun memakan waktu yang lebih lama. Hal ini tentu saja berpotensi membuat penumpang merasa lelah. Perjalanan dengan jarak ratusan kilometer akan terasa lebih menyenangkan apabila punggung bisa bersandar serta kaki bisa berselonjor dengan nyaman.
Sleeper bus menjadi salah satu primadona baru di industri transportasi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Indonesia. Di sini, para penumpang bisa berbaring dengan konfigurasi kursi yang lebih privat. Adapun sleeper bus merupakan bus dengan kabin yang berisikan kasur setiap baris dan juga memiliki dua tingkat.
”Untuk saat ini, sleeper bus banyak diminati. Meskipun tarifnya lebih mahal, sepadan dengan fasilitas yang didapat,” kata Bima Rahmatulloh, influencer yang kerap membuat konten untuk mengulas kelebihan dan kekurangan berbagai macam bus, Jumat (16/12/2022).
Menurut Bima, harga bukanlah masalah jika diikuti dengan fasilitas yang mumpuni. Apalagi, bus zaman sekarang sudah banyak melakukan inovasi. Perusahaan otobus juga semakin berlomba-lomba untuk menunjukkan pelayanan terbaik kepada para calon penumpang.
Meskipun sempat mengalami penurunan permintaan karena terjadi pandemi Covid-19 pada dua tahun terakhir, saat ini bus sudah mulai kembali beroperasi secara normal. Hal ini turut didukung dengan ketaatan para penumpang untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan melakukan vaksinasi.
Senada dengan Bima, influencer lain, Ridwan Nurman, juga menganggap bus dengan fasilitas sleeper seat merupakan tipe bus paling nyaman untuk bepergian jauh. Apalagi, harga yang ditawarkan menurut dia masih terbilang terjangkau.
”Saat ini, berbagai perusahaan otobus mulai meningkatkan kualitas armadanya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya PO bus yang melakukan peremajaan unit dan penambahan unit serta fasilitas baru,” tutur Ridwan.
Hal utama yang dicari para penumpang selain tarif terjangkau ialah kenyamanan. Setelah dua tahun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan, memang seharusnya berbagai moda transportasi memberi pengalaman baru yang lebih inovatif.
Penumpang dibuat lebih nyaman sebab terdapat fasilitas yang masih baru, seperti kursi dan televisi sebagai penunjang hiburan di setiap rangkaian kereta luxury.
Sleeper bus di Indonesia mulai populer pada tahun 2016. Saat pertama kali muncul, bus ini mengoperasikan rute Jakarta-Purwokerto-Purbalingga. Harga yang ditawarkan bus tipe ini tergantung rute yang diambil. Kisarannya mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 600.000.
Penumpang akan mendapatkan berbagai fasilitas, di antaranya AC, LCD, dan TV di setiap ruangan, selimut, sandal, loker sepatu, makanan, dan air mineral.
Hal ini turut dibuktikan pasangan suami istri Nia (32) dan Abima (34) saat ditemui di Terminal Bus Pulo Gebang. Mereka memilih naik bus AKAP luxury yang disediakan Sinar Jaya untuk berlibur ke Surabaya. Perjalanan mereka memakan waktu 10 sampai 12 jam. Namun, Nia tidak begitu khawatir dengan perjalanannya yang panjang, ia merasa nyaman dengan kursi suite class yang ditempatinya.
”Saya dan suami sudah dua kali menggunakan bus suite class, sekarang yang ketiga. Menurut saya, fasilitasnya nyaman sekali. Jadi, tidak terasa perjalanan yang jauh,” ujar Nia saat duduk di bus sembari menunggu keberangkatan, Sabtu (17/12/2022).
Bus yang ditumpangi Nia adalah bus dua tingkat atau double decker jenis combi bus. Bus ini memiliki 29 kursi duduk penumpang: 14 di antaranya kursi duduk reguler yang berada di bagian depan bus dan 15 lainnya kursi suite class yang berada di bagian belakang bus. Kursi suite class berkonsep sleeper yang terpisah masing-masing dua kursi satu bilik. Di setiap kursi suite class terdapat layar televisi.
Nia dan Abima menghabiskan uang sekitar Rp 600.000 per kursi. Menurut Abima, harga itu sepadan dengan pelayanan dan fasilitas yang didapatkan. Jika dibandingkan dengan kelas eksekutif, Abima harus membayar Rp 300.000 sampai Rp 400.000 per kursi dengan dudukan biasa tanpa televisi dan sleeper. "Hanya tambah 200 atau 300 ribu saja sudah bisa dapat suite class, memang lumayan, tapi kalau lagi liburan gini, nggak jadi masalah," tutur Abima.
Bagi pasangan pekerja seperti Nia dan Abima, liburan akhir tahun yang cukup panjang harus dinikmati dengan maksimal. Mereka sudah menyiapkan uang liburan akhir tahun dari jauh-jauh hari agar pengeluaran tidak jadi beban pikiran. Mereka juga sepakat kenyamanan jadi patokan selama liburan, untuk itu, sebisa mungkin mereka mengambil opsi paling nyaman seperti layaknya bus double decker ini.
Begitu juga yang disampaikan pasangan suami istri satu anak, Afifah (29) dan Haqi (32). Untuk pulang kampung ke Madura dari Jakarta, mereka memilih naik bus double decker dengan kursi suite class. Selain untuk kenyamanan pasangan tersebut, mereka ingin bayi mereka merasakan hal serupa selama perjalanan.
"Utamanya sih biar si kecil nyaman, karena kalau duduk di kursi biasa, saya juga agak kesulitan gendongnya. Kalau sleeper begini, ada ruang buat kaki, biar si dede bisa tidur dipangkuan saya," kata Afifah.
Selain bus, kereta api juga masih menjadi moda transportasi yang digemari oleh masyarakat Indonesia untuk bepergian. Saat ini, Kereta Api Indonesia menyesuaikan perkembangannya dengan mengeluarkan jenis kereta api premium demi menggantikan kelas ekonomi yang sudah tua.
Kereta api kelas premium ini merupakan campuran antara kelas ekonomi dengan kelas bisnis yang telah berusia puluhan tahun. Kereta kelas premium diciptakan demi memberikan kenyamanan baru bagi penumpang.
Semakin berkembangnya zaman, masyarakat semakin antusias dengan adanya kereta api premium atau luxury dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Animo masyarakat terhadap kelas kereta api “mewah” ini tercatat pada masa awal Natal, yaitu 22 Desember hingga 1 Januari yang rata-rata sudah sebesar 80 persen.
Sebenarnya, kereta api luxury ini memiliki dua generasi yang diluncurkan pada 2018 dan 2019. Kemewahan tentu ditawarkan PT KAI dalam hal fasilitas dan pelayanannya kepada penumpang, salah satunya kursi untuk satu penumpang yang dapat direbahkan hingga 170 derajat secara elektrik. Selain itu terdapat bantal dan selimut yang menambah kenyamanan penumpang.
”Penumpang dibuat lebih nyaman sebab terdapat fasilitas yang masih baru, seperti kursi dan televisi sebagai penunjang hiburan di setiap rangkaian kereta luxury. Selain itu, kapasitas kursi penumpang menjadi lebih banyak, yakni 80 kursi yang berbeda dengan kelas bisnis hanya 64 kursi,” ucap penggemar transportasi sekaligus seorang influencer Rizky Awan.
Semakin mewah fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan moda transportasi saat ini, lantas bagaimana harga tiket yang dibanderol? Tentu harga tiket kereta api luxury jauh lebih mahal dibandingkan bus luxury.
Harga tiket kereta api luxury dijual dengan harga mulai dari Rp 850.000-Rp 1 juta. Sedangkan, untuk bus luxury jauh lebih murah, sekitar Rp 450.000-Rp 700.000. Meskipun begitu, sejumlah orang mengaku tidak mempermasalahkan harga tinggi demi mendapatkan kenyamanan bepergian. Bisa dibilang, harga yang ditawarkan sebanding dengan kenyamanan yang didapatkan.