Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Daging Sapi di Jakarta Aman
Pemerintah memastikan stok daging sapi untuk wilayah DKI Jakarta aman. Pihak swasta pun menilai ketersediaan daging mencukupi hingga Februari 2023.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memastikan stok ketersediaan daging sapi menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Melalui badan usaha milik daerah, Perumda Dharma Jaya, stok daging sapi di DKI Jakarta dipastikan aman.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya memastikan stok daging sapi menjelang libur Natal dan Tahun Baru tercukupi serta harganya stabil.
”Masyarakat tidak perlu belanja berlebihan, belanja secukupnya dan bijak karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah menyiapkan dagingnya,” kata Arief di Perumda Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (16/12/2022).
Ketersediaan daging sapi diadakan melalui PT Berdikari untuk wilayah DKI Jakarta bekerja sama dengan Perumda Dharma Jaya. Pejabat Badan Pangan Nasional pada Jumat pagi telah meninjau kontainer daging milik PT Berdikari di Pelabuhan Tanjung Priok untuk memonitor ketersediaan daging sapi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Pemerintah Indonesia mengimpor daging sapi beku dari Brasil yang diproses selama dua hingga tiga bulan untuk sampai ke Indonesia.
”Kami menyelesaikan tugas dari pemerintah, 20.000 ton. Tadi pagi kami meninjau kontainer terakhir. Bulan ini ada 30 kontainer yang masuk, satu kontainer kurang lebih 28 ton daging sapi yang masuk,” tutur Arief.
Menurut Arief, harga daging sapi selama tahun 2022 relatif stabil karena pihaknya menggunakan teknologi ruangan pendingin dengan produk daging sapi beku. Menurut dia, orang Indonesia sudah terbiasa dengan produk beku. Daging sapi beku dinilai lebih higienis karena tidak memberikan kesempatan pada bakteri untuk berkembang.
”Indonesia negaranya bukan kontinental, melainkan kepulauan dan sangat baik untuk mendistribusikan daging sapi antarpulau,” katanya.
Direktur utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengutarakan, prediksi peningkatan daging sapi jelang libur Natal dan Tahun Baru di kisaran 15 persen hingga 20 persen.
Impor
Ia menyebutkan, daging impor dari Brasil sebagian besar untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah DKI Jakarta dan didistribusikan kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar.
Daging sapi impor yang diterima oleh Perumda Dharma Jaya, kata Radit, mencapai 1.000 ton daging sapi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir dengan dikirim secara bertahap. Hingga saat ini, kebutuhan daging di Jakarta sekitar 6.000 ton per bulan. Ketersediaan itu bisa diakomodasi oleh Perumda Dharma Jaya, BUMN, dan pihak swasta.
”Sampai saat ini, kenaikan harga belum ada. Masyarakat Jakarta tidak perlu khawatir, stok kami banyak di gudang dan industri daging lainnya stoknya juga banyak,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri mengatakan, pihak swasta juga mengimpor daging dari Australia, Selandia Baru, Afrika, dan Spanyol. Hal ini menyebabkan harga daging sapi cenderung akan kompetitif dan kemungkinan akan ada penurunan harga.
”Harga daging impor yang biasanya di pasar industri Rp 120.000 bisa turun ke Rp 115.000.
Kalau harga pasaran rumah potong, kisaran Rp 130.000 hingga Rp 145.000,” ucapnya. Ia mengaku stok daging sapi yang dikelola pihak swasta dipastikan aman hingga Februari 2023.