Orangtua Siswa Hadang Upaya Pengosongan SDN Pondok Cina 1
Puluhan petugas Satpol PP berusaha masuk untuk melakukan pengosongan SDN Pondok Cina 1. Namun, puluhan orangtua, sukarelawan, dan kuasa hukum menghadang para petugas itu.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Sejumlah orangtua murid Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 Depok, Jawa Barat, menghadang puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang hendak melakukan pengosongan sekolah itu. Upaya orangtua siswa itu merupakan bagian dari penolakan mereka terhadap rencana alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 untuk tempat ibadah.
Berdasarkan pantauan Kompas, Minggu (11/12/2022) pukul 07.00 WIB, tampak sekitar 90 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di depan SDN Pondok Cina 1. Mereka berusaha masuk ke SDN Pondok Cina untuk mengamankan aset dan mengambil barang-barang dari sekolah tersebut.
Namun, sejumlah orangtua, sukarelawan, dan kuasa hukum orangtua siswa menghadang petugas Satpol PP yang akan masuk ke dalam sekolah.
Sekitar 50 orangtua murid SDN Pondok Cina 1 yang berada di dalam sekolah mengunci pintu gerbang dari dalam dan tidak memperbolehkan siapa pun untuk masuk ke sekolah. Mereka berada di sekolah dan menginap sejak Sabtu (10/12) malam. Orangtua siswa mendapat informasi jika pihak terkait akan datang mengambil aset SDN Pondok Cina 1.
Salah satu orangtua siswa SDN Pondok Cina 1, Cici (42), menyebutkan, pada Sabtu pukul 23.00 WIB, petugas Dinas Pendidikan Kota Depok berserta lurah dan Satpol PP datang untuk mengangkut barang di sekolah.
Namun, kegiatan tersebut gagal lantaran orangtua murid menanyakan surat keterangan untuk mengambil barang dan mereka tidak dapat menunjukkan surat tersebut.
”Ternyata pagi ini mereka kembali. Jam 6 mereka datang. Saya belum pulang. Kami dapat infonya mereka mau melakukan pemusnahan barang pukul 04.00 pagi, makanya kami siaga,” kata Cici yang sejak malam siaga di SDN Pondok Cina 1.
Cici menyatakan, orangtua murid SDN Pondok Cina 1 secara bergantian berjaga di dalam gedung sekolah. Mereka mengaku rata-rata hanya tidur dua jam karena harus siaga ketika Satpol PP datang.
Pada pukul 07.50, puluhan anggota Satpol PP datang kembali setelah sebelumnya berusaha masuk ke sekolah pada pukul 06.00. Ketika Satpol PP berusaha masuk ke dalam sekolah, puluhan orang yang terdiri dari orangtua, sukarelawan, dan kuasa hukum menghadang Satpol PP agar tidak masuk ke dalam sekolah.
Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan, ia datang karena telah diperintah untuk mengamankan dan mengambil aset SDN Pondok Cina 1.
”Ini adalah tugas dan tanggung jawab kami yang diperintahkan oleh pimpinan. Oleh karena itu, kami mohon kerja samanya untuk bisa memberikan jalan untuk mengambil atau memindahkan barang-barang yang ada di SD Pondok Cina ini,” tutur Lienda.
Sejumlah orangtua, sukarelawan, dan kuasa hukum orangtua siswa menghadang petugas Satpol PP yang akan masuk ke dalam sekolah.
Salah seorang kuasa hukum orangtua siswa, Francine Widjojo, menyatakan, pihak Satpol PP tidak dapat memperlihatkan surat keputusan perintah untuk mengambil aset. Oleh karena itu, kuasa hukum mempertanyakan dasar untuk mengambil aset SDN Pondok Cina 1.
”Dasarnya mana. Ibu tidak boleh sewenang-wenang. Buktinya mana kalau ada perintah dari atasan. Ibu sampai sekarang tidak bisa menunjukkan suratnya. Asetnya saja masih belum jelas karena ada aset donasi orangtua murid yang diklaim,” kata Francine.
Hingga pukul 10.00, di depan SDN Pondok Cina 1 masih berlangsung upaya Satpol PP untuk masuk dan mengambil aset SDN Pondok Cina 1. Namun, puluhan orangtua dan sukarelawan menghalangi untuk masuk dan terjadi perdebatan dengan pihak Satpol PP.