Mengawali Langkah Tidak Lagi Memunggungi Kali Ciliwung
Keberadaan Kali Ciliwung sebagai bagian dari peradaban Jakarta harus dipelihara, dijaga, dan dikelola dengan baik untuk pengendalian banjir.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengajak warga untuk merawat Kali Ciliwung dalam Festival Dayung Ciliwung 2022, Minggu (4/12/2022). Ajakan itu tak lepas dari Kali Ciliwung sebagai bagian dari peradaban Jakarta yang keberadaannya harus dipelihara, dijaga, dan dikelola dengan baik untuk pengendalian banjir.
Dalam festival yang digagas oleh Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia ini, Heru bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyusuri Sungai Ciliwung dengan perahu sejauh 2 kilometer dari kawasan Pasar Rumput hingga Stasiun BNI City, Jakarta Pusat.
Heru mengajak warga Ibu Kota untuk memelihara dan menjaga Kali Ciliwung. Cara paling mudah adalah dengan tidak membuang sampah ke kali supaya kali bersih, tidak ada timbunan, dan aliran airnya lancar.
”Kali Ciliwung milik kita (warga Jakarta) yang harus dijaga. Jangan buang sampah sembarangan. Mari dukung normalisasi Kali Ciliwung. Kali yang bersih berguna untuk banyak kepentingan, termasuk di dalamnya sebagai wisata air dan olahraga,” kata Heru.
Bukan hanya mengenalkan olahraga dayung, tetapi untuk peduli dan memelihara Kali Ciliwung. Kita semua membersihkan Kali Ciliwung agar bermanfaat dan jadi barometer merawat kali-kali lainnya.
Basuki menambahkan, festival dayung ini untuk menggencarkan gerakan menjaga kebersihan Kali Ciliwung. Apalagi, kebersihan kali menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan warga kota.
”Bukan hanya mengenalkan olahraga dayung, tetapi untuk peduli dan memelihara Kali Ciliwung. Kita semua membersihkan Kali Ciliwung agar bermanfaat dan jadi barometer merawat kali-kali lainnya,” ucap Basuki yang juga menjadi Ketua Umum Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia.
Setelah festival dayung ini, direncanakan bakal ada perlombaan menghias getek atau perahu tradisional pada 2023. Perlombaan tersebut untuk terus menumbuhkan kepedulian merawat Kali Ciliwung.
Pengendalian banjir
Kali Ciliwung menjadi prioritas penanganan banjir. Setidaknya ada 6,45 hektar lahan di bantaran Kali Ciliwung yang sedang dalam proses pembebasan di empat kelurahan.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta membebaskan lahan tersebut di Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur (pembebasan lahan 0,8 hektar dan panjang penanganan 0,5 km); Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur (pembebasan lahan 2,25 hektar dan panjang penanganan 1,5 km); Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (pembebasan lahan 1,95 hektar dan panjang penanganan 1,3 km); dan Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (pembebasan lahan 1,5 hektar dan panjang penanganan 1 km).
Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemprov DKI Jakarta memastikan sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur siap berfungsi paling lambat April 2023. Kepastian itu setelah Heru mengunjungi lokasi, Kamis (1/12/2022), bersama tim Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Heru melihat langsung kemajuan pembangunan sodetan tersebut. Apalagi, sodetan itu terpantau belum juga tuntas dalam lima tahun terakhir. ”Kami di sini untuk memastikan selama ini yang terhambat, belum berjalan, kami pastikan sudah bisa berjalan,” kata Heru (Kompas, 1 Desember 2022).
Sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir Jakarta pada Kali Ciliwung. Lokasinya dimulai dari sisi hulu yang sedang dibangun dua bendungan kering, Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
Di bawah dua bendungan itu dibangun sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur yang terdiri atas dua terowongan. Selain kegiatan normalisasi Kali Ciliwung, juga ada pembangunan tanggul pantai di sisi hilir.
”Sodetan itu sudah hampir selesai dan bisa berfungsi pada Maret 2023 atau selambatnya April 2023,” kata Heru.
Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia menjelaskan, sampai awal Desember ini, pembangunan sodetan mencapai 62 persen. Meski kontrak pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung itu sampai Agustus 2023, proyek itu dapat diselesaikan lebih cepat.
”Dalam pembangunan ini, masalah pertama adalah mengatur lahannya. Namun, berkat bantuan dari pemerintah daerah, masalah tanah tinggal tersisa satu di daerah outlet yang akan segera kami bebaskan,” kata Bob.
Sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur akan mereduksi debit banjir dengan cara mengalihkan debit Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur sebanyak 60 meter kubik per detik. Mengalihkan debit banjir sebanyak itu akan mereduksi dampak banjir hingga seluas 200 hektar sehingga diharapkan juga bisa mengurangi dampak banjir di sisi utara Jakarta.