Pemerintah Kota Bogor akan mengevaluasi penanganan seluruh gedung sekolah agar kejadian atap ambruk di SD Negeri Bantarjati 9 tidak terulang. Anggaran perbaikan sekolah rusak juga dipastikan tersedia.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, memastikan akan mengevaluasi penanganan seluruh gedung sekolah agar kejadian atap ambruk di Sekolah Dasar Negeri Bantarjati 9 tidak terulang. Pemkot Bogor juga memastikan penyediaan anggaran perbaikan untuk sekolah rusak.
Wali Kota Bogor Bima Arya memperingatkan jajaran Dinas Pendidikan Kota Bogor yang dinilai lambat dalam penanganan sekolah-sekolah yang membutuhkan perhatian dan perbaikan segera.
Berkaca dari peristiwa bangunan ambruk itu, Bima memerintahkan Dinas Pendidikan Kota Bogor segera menjemput bola dengan melakukan audit fisik secara menyeluruh di setiap sekolah. Audit kondisi bangunan sekolah itu harus dilakukan secara cepat.
”Ini (SDN Bantarjati 9) saya minta dicek lagi semuanya karena terakhir direnovasi tahun 2004. Saya tidak mau lagi ada laporan kelas ambruk karena kelalaian dari dinas,” ujar Bima, Kamis (1/12/2022).
Bima menambahkan, kinerja seluruh jajaran Dinas Pendidikan Kota Bogor akan dievaluasi. Selain itu, ke depan, instansi tersebut juga harus mempunyai sistem aplikasi daring agar data dan laporan yang masuk dari setiap sekolah bisa langsung dicek dan ditindaklanjuti. ”Saya tidak mau lagi ada bangunan sekolah yang ambruk,” katanya.
Sementara itu, terkait perbaikan atap sekolah yang ambruk, Pemkot Bogor memastikan langsung menganggarkan perbaikan pada tahun 2023 dengan mengalokasikan dana Rp 200 juta.
Saya tidak mau lagi ada bangunan sekolah yang ambruk. (Bima Arya)
Bima memaparkan, berdasarkan laporan yang masuk, ruang kelas yang rusak itu sudah tidak digunakan untuk pembelajaran sejak Oktober lalu. Hal ini karena kondisinya sudah mengkhawatirkan dan membahayakan.
Pihak sekolah lalu melaporkan kondisi bangunan di ruang kelas I dan II yang mengkhawatirkan itu ke dinas pendidikan. Namun, belum sempat diperbaiki, pada 19 dan 25 November lalu atap sudah ambruk.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Dani Rahadian mengatakan, pihaknya sudah mendata sekolah yang mengajukan perbaikan, termasuk SDN Bantarjati 9 di Kecamatan Bogor Utara yang atapnya ambruk.
Dari total 209 sekolah dasar di Kota Bogor, ada 116 sekolah mengajukan perbaikan bangunan sekolah. ”Sebanyak 116 sekolah dasar mengajukan perbaikan, termasuk SD Bantarjati 9. Target perbaikan pada tahun 2023 ada 44 sekolah,” kata Dani.
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, seluruh bangunan SDN Bantarjati 9 harus diperbaiki, tidak hanya pada bangunan yang rusak. Dua ruang kelas yang berdekatan dengan bangunan yang rusak, misalnya, harus dibenahi.
”Pemkot Bogor melalui dinas pendidikan harus segera memaksimalkan penggunaan anggaran dan segera melakukan perbaikan. Kami harapkan maksimal di awal 2023 sudah selesai perbaikannya. Kalau dibiarkan, akan sangat mengganggu proses pembelajaran, termasuk masalah keselamatan jiwa generasi masa depan,” kata Atang.
Atang menilai, kejadian ambruknya bangunan sekolah di Kota Bogor itu perlu mendapat atensi lebih dari Pemkot Bogor. Ia memastikan akan ada rapat gabungan antara DPRD Kota Bogor, Dinas Pendidikan Kota Bogor, dan sejumlah instansi terkait untuk merumuskan penyelesaian persoalan sekolah yang rentan terjadi bencana.
DPRD Kota Bogor juga sudah meminta agar Dinas Pendidikan Kota Bogor mendata langsung ke lapangan terkait kondisi bangunan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Hasil pantauan itu kemudian harus ditindaklanjuti secara serius.
”Jangan tunggu sekolah ambruk dulu. Jangan sampai menyebabkan korban. Harus segera ditindaklanjuti. Anggaran harus diprioritaskan pada kebijakan sekaligus percepatan realisasinya. Yang tidak urgen harus dialihkan untuk bangunan sekolah,” ujar Atang.