Sebanyak 23 bangunan di Jalan Jelambar Baru I, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, rusak akibat diterjang angin puting beliung. Sebanyak 63 orang terpaksa mengungsi.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan disertai angin puting beliung merusak 23 bangunan di Jalan Jelambar Baru I, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (26/11/2022). Sebanyak 7 rumah kontrakan rusak, 16 bangunan semipermanen juga rusak dan sebagian roboh. Sebanyak 25 keluarga atau 63 orang terpaksa mengungsi.
Kerusakan bangunan-bangunan tersebut bermacam-macam. Ada tembok bangunan yang rusak, ada atap bangunan yang runtuh atau terlempar diterpa angin, dan ada bangunan yang roboh total. Puluhan bangunan itu adalah kontrakan yang dihuni warga di kawasan RT 001 dan RT 014 di RW 007. Deretan 16 kontrakan di RT 001 adalah bangunan semipermanen yang dindingnya terbuat dari styrofoam atau gabus sintetis yang dilapisi aluminium dengan atap seng tipis.
Minggu (27/11), tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), serta pihak Kelurahan Jelambar, bersama warga setempat, membersihkan puing-puing reruntuhan dan bangunan yang rusak akibat angin puting beliung. Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta juga turut hadir memberikan bantuan logistik berupa makanan, minuman, pakaian bersih, popok, selimut, serta mendirikan tenda pengungsian untuk warga yang terdampak.
”Sekarang dalam proses penanganan oleh tim gabungan. Penyebab rusaknya bangunan adalah angin puting beliung. Saat ini, korban sedang mengungsi di tenda pengungsian di jalan (di sana),” ujar Kepala Satuan Pelayanan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang ketika dihubungi Kompas.
Ada 26 keluarga dengan jumlah 63 orang yang terdampak bencana. Yuli (40) bersama suaminya sedang berada di dalam huniannya ketika anging puting beliung menerjang kontrakan tersebut. Menurut dia, angin berlangsung kurang lebih 3 menit. Mereka bertahan di kontrakan ketika angin mengamuk. Atap unit Yuli terempas angin puting beliung sehingga hujan membasahi seisi huniannya.
Ukuran unit kontrakan Yuli dan deretan unit kontrakan di sampingnya sekitar 2,5 x 4 meter. Unit kontrakan ini hanya memiliki dua ruangan, satu untuk tempat tidur sekaligus dapur dan ruang tamu, dan satu ruangan kecil untuk kamar mandi dan toilet. Dalam unit Yuli terdapat kasur, kulkas, air conditioner, televisi, dan lemari, serta perabotan lainnya. Semua barang elektronik dalam hunian Yuli rusak akibat terguyur air hujan setelah atapnya lepas.
”Jam setengah tiga, angin sudah mulai kencang. Sekitar jam tiga, sebelum hujan, angin terlihat berputar di depan halaman kontrakan. Karena panik, saya sama suami bertahan di dalam rumah, enggak keluar. Tiba-tiba, plek, atapnya terbang terbawa angin. Untungnya, tembok enggak roboh seperti empat unit di samping,” ujarnya sembari menyantap mi instan di tenda pengungsian.
Sampai sejauh ini, kerugian masih dalam pendataan. Korban akibat bencana nihil.
Kini, setelah dibersihkan, empat bangunan semipermanen yang roboh itu tersisa lantai keramik saja. Beberapa atap dari unit itu juga terempas ke rumah-rumah warga di seberang jalan. Ini menyebabkan tujuh rumah kontrakan di RT 014 RW 007 rusak, baik akibat terkena empasan puing-puing maupun akibat diterjang angin puting beliung itu sendiri. Selain itu, dua tiang listring yang berada di deretan kontrakan itu roboh ke arah bangunan sehingga menyebabkan beberapa atap rusak.
Ketua RT 014 RW 007 Weni Tri Suarni mengatakan, sebanyak 12 warga di RT-nya, dengan rincian 11 orang dewasa dan 1 anak, harus mengungsi karena rumah mereka terdampak angin puting beliung dan hujan deras. Beberapa perabotan dan alat-alat elektronik warganya juga rusak karena terkena hujan akibat atap rumah yang rusak. Dia masih mendata jumlah kerugian.
”Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya karena angin kencang langsung merusak bangunan dan atap. Ada juga beberapa warga yang sedang tidak berada di rumah saat kejadian,” tutur Weni.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Iswana Adji mengatakan, pihaknya masih mendata kerugian warga yang terdampak bencana puting beliung ini. Sejak kejadian, Sabtu (26/11) sore, pihaknya telah menggerakkan tim untuk mengurusi proses pembersihan kerusakan bangunan. Selain itu, bersama dengan dinsos, pihaknya memastikan agar pengungsi mendapatkan bantuan.
Iswana menyebutkan, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka akibat bencana ini. ”Sampai sejauh ini, kerugian masih dalam pendataan. Korban akibat bencana nihil,” ujarnya.