Seorang Warga Tangerang Selatan Ditemukan Tewas di Rumahnya
Seorang perempuan lanjut usia yang tinggal sendiri di Kompleks Bumi Pelita, Pamulang, Tangerang Selatan, ditemukan meninggal di rumahnya. Ia diduga meninggal karena sakit.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — PW (69), seorang perempuan lanjut usia, ditemukan meninggal di rumahnya yang terletak di Kompleks Bumi Pelita A7 Nomor 5, RT 001 RW 009, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (25/11/2022) pukul 15.30 WIB. Jenazahnya ditemukan warga sekitar setelah tidak ada kabar selama dua hari. Ia diduga meninggal karena sakit.
PW tinggal sendiri di rumah permanen berukuran sekitar 8 meter x 15 meter. Saat jenazahnya ditemukan warga, lampu depan rumah itu dalam keadaan menyala. Di depan pintu masuk pagar terlihat sebuah plastik hitam yang membungkus makanan yang biasa dipesan oleh PW.
Dua hari sebelumnya, Rabu (23/11/2022), seorang penjaga keamanan di kompleks perumahaan itu menaruh titipan pesanan makanan PW di pagarnya setelah tidak merespons ketika dipanggil. Petugas keamanan itu khawatir ketika mendapati bungkus makanan PW tidak juga diambil pada dua hari kemudian. Ia pun memberi tahu ketua RT dan RW setempat untuk memeriksa keadaan PW.
Sekitar pukul 15.00, Sakino, Ketua RT 001 RW 009, Pondok Cabe Udik, mencoba memanggil PW dari luar rumah. Ketika tidak ada respons setelah dipanggil berkali-kali, Sakino memutuskan masuk ke rumah itu dan mengintip dari jendela kamar PW. Ia melihat PW dalam keadaan terbaring di tempat tidurnya.
Sakino lantas memanggil pihak Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk membuka jendela tersebut dan memeriksa keadaan PW. Pada pukul 15.30 WIB, PW ditemukan tidak bernyawa di tempat tidur.
Menurut Sakino, PW diketahui menderita penyakit asam lambung. Pada Sabtu (19/11/2022), Sakino dihubungi PW yang memberi tahu akan berobat ke rumah sakit dan memeriksakan penyakitnya. Keesokan harinya, Minggu (20/11/2022), Sakino menghubungi PW, menanyakan kondisinya. PW menyebutkan kondisinya mulai membaik dan ia tidak dirawat di rumah sakit.
”Waktu saya menghubunginya, saya tanyakan, kenapa tidak dirawat di rumah sakit. Ia menjawab, katanya kondisi sudah mulai membaik. Karena beliau hidup sendiri, saya mengingatkan untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan mengabari teman-teman terdekat,” ujar Sakino.
Sakino mengatakan, PW hidup sebatang kara dan belum menikah. Belum pernah ada keluarga terdekat yang tinggal bersama PW. Yang sering mengunjungi rumah PW adalah jemaat gereja yang sering melakukan kegiatan doa bersama. PW merupakan anggota jemaat dan aktif di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Karena beliau hidup sendiri, saya mengingatkan untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan mengabari teman-teman terdekat.
Menurut rencana, Jumat (25/11/2022) sore, sejumlah anggota jemaat GPIB Effatha akan berkunjung untuk melakukan doa bersama. Namun, mereka malah mendapati PW telah tiada.
Wati (62), salah seorang jemaat GPIB Effatha, mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan doa bersama setelah diberi tahu saudara PW yang berada di Sulawesi Utara. Wati juga mengetahui riwayat kesehatan PW yang menderita penyakit asam lambung.
Beberapa hari terakhir, Wati tidak lagi mendengar kabar PW. Beberapa kali ia coba menghubungi PW, tetapi tidak ada jawaban.
”Sebenarnya kami datang untuk kunjungan doa saja sekaligus memeriksa keadaan PW yang sudah beberapa hari tidak ada kabar. Pas kami sampai di sini, ternyata sudah ada polisi di depan rumah PW. Kami tidak menyangka, PW sudah meninggal,” ujar Wati ketika ditemui di depan halaman rumah PW.
Kepala Kepolisian Sektor Pamulang Komisaris Ade Chandra mengatakan, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit.
Polisi menemukan obat-obatan di rumah PW. Selain itu, menurut keterangan warga setempat, PW juga diketahui sedang sakit. Namun, belum diketahui pasti penyakit apa yang diderita PW.
Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab kematian. Sembari itu, polisi juga menunggu pihak keluarga PW.
”Informasi sementara, diduga korban meninggal karena sakit. Masih ada sejumlah obat-obatan di rumahnya. Hal itu juga karena usia korban yang sudah tua, dan tidak ada keluarga yang merawat,” ujar Ade Chandra ketika dihubungi Kompas.