Sudah 24 Jam, Akses Jalan Puncak-Cianjur Belum Juga Dibuka
Akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Bogor menuju Kabupaten Cianjur di Jawa Barat tertimbun longsor akibat gempa Senin siang kemarin. Hingga lebih dari 24 jam, sampai sore ini, akses tersebut belum juga bisa dibuka.
Oleh
Mis Fransiska Dewi
·4 menit baca
MIS FRANSISKA DEWI
Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengeruk longsoran tanah akibat gempa Cianjur di Jalan Cugenang, Cianjur Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
CIANJUR, KOMPAS — Akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Bogor menuju Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di Jalan Cugenang tertimbun tanah longsor sepanjang 300 meter akibat gempa di kawsan tersebut yang terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21. Hingga Selasa (22/11/2022) menjelang sore, akses tersebut belum berhasil dibuka kembali. Hal ini mengakibatkan arus lalu lintas baik orang maupun barang belum dapat melewati jalan tersebut.
Jalan ini merupakan jalan nasional Puncak-Cipanas-Cianjur. Jalanan yang cukup penting digunakan oleh masyarakat. Sepanjang ruas jalan tersebut terdapat beberapa deretan tempat makan untuk singgah ketika dilewati kendaraan bermotor. Kini, seluruh tempat makan itu rata dengan tanah akibat gempa.
Sejak pukul 09.00 hingga pukul 15.00, sejumlah kendaraan bermotor tidak diizinkan melintas. Hanya petugas, warga yang berjalan kaki, dan ambulans yang dapat melalui jalan tersebut. Puluhan ambulans melintas sejak pagi hingga sore.
Pada pukul 12.00 kendaraan bermotor milik warga sekitar sudah dapat melintas, tetapi belum dibuka untuk umum. Pukul 12.30, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi longsor bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.
Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi tanah longsor akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Pukul 14.00, jalan ditutup kembali karena sejumlah alat berat mulai dikerahkan untuk mengevakuasi kembali korban. Sepeda motor dan mobil tidak diperbolehkan melintas.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan belum dapat memastikan kapan jalan tersebut akan dibuka. Di lokasi jalan itu masih banyak alat berat untuk proses evakuasi korban tertimbun tanah dan merapihkan jalan akibat tanah longsor.
”Tanah (di sana), menurut informasi, masih labil dan sangat rawan untuk dilewati. Jalan sudah mulai membaik, segera akan dibuka, tapi belum tahu waktunya,” kata Dudung di lokasi tanah longsor, di Jalan Cugenang, Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Sopir Mobil Elf jurusan Terminal Baranangsiang (Bogor)-Cianjur, Tatang (35), menyebutkan, ia terpaksa harus menurunkan penumpang di Jalan Cugenang karena mobil tidak diizinkan melintas.
”Nanti bisa nyambung angkot lainnya setelah berjalan kaki melewati jalan yang terkena longsor, mau gimana lagi, memang enggak bisa lewat,” katanya sembari menjelaskan kepada penumpang yang terpaksa diturunkan.
Jalan menuju lokasi tanah longsor terdapat garis polisi dan banyak alat berat untuk mengondisikan tanah longsor dan proses evakuasi. Sebanyak delapan unit ekskavator dan satu unit buldoser diturunkan untuk proses pengerukan tanah dan evakuasi korban.
Saya mau lihat saudara saya di daerah Salaeurih dan Sarampad Cianjur karena sejak kemarin tidak ada informasi apa-apa. Ditelepon udah enggak aktif nomornya.
MIS FRANSISKA DEWI
Sejumlah warga yang ingin melintas di Jalan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Warga yang ingin melewati Jalan Cugenang kini dialihkan menuju arah Cibeureum, Cianjur. Warga Bogor, Uning (40), saat ingin melewati Jalan Cugenang terpaksa harus putar balik. Sebab, diinformasikan oleh beberapa petugas yang berjaga di sepanjang Jalan Cugenang, jalan masih ditutup.
”Saya mau lihat saudara saya di daerah Salaeurih dan Sarampad Cianjur karena sejak kemarin tidak ada informasi apa-apa. Ditelepon udah enggak aktif nomornya,” ujarnya dengan muka panik.
Warga Cangklek, Cianjur, Sari Maya (48), mengungkapkan, ketika gempa berlangsung, ia sedang berada di rumah mertuanya sehingga ia tidak mengetahui kondisi keluarga dan rumahnya. Ketika ingin kembali ke rumahnya, akses jalan malah ditutup.
”Mau pulang sejak kemarin enggak bisa. Ya, sudah, jalan kaki saja ini. Kasihan anak saya kemarin pingsan, saya enggak lihat. Rumah saya juga hancur, makanya saya jalan kaki saja yang penting sampai (rumah),” tutur Maya.
Saat ini, tim gabungan di lokasi tanah longsor yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, SAR, PUPR, dan sukarelawan sedang mengevakuasi para korban.
Evakuasi korban
Brigadir Jenderal TNI Rudy Saladin mengungkapkan, pihaknya telah mengevakuasi 15 korban sejak kemarin di lokasi longsor. Kondisi korban yang ditemukan semuanya tertimbun tanah. Korban merupakan orang dewasa dan anak-anak.
”Masih ada kendaraan lain yang belum bisa kami evakuasi. Informasi dari warga, terdapat tiga kendaraan tersapu oleh longsor hingga masuk ke jurang. Tiga kendaraa tersebut yaitu truk, sedan, dan angkot,” ujarnya.
MIS FRANSISKA DEWI
Sebuah truk masuk ke jurang karena tanah longsor akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Menurut dia, angkot yang tertimbun itu di dalamnya ada 12 anak sekolah dan sopir yang belum dapat dievakuasi hingga saat ini.
”Saya belum bisa pastikan korban angkot ini karena informasinya dari warga yang melihat secara langsung. Kami berupaya yang terbaik apa pun hasilnya,” ujarnya.
Rudy mengungkapkan, korban di sekitar lokasi tanah longsor tersebut dievakuasi ke Rumah Sakit Cimacan, Cipanas, Jawa Barat, dan Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur, Jawa Barat.