Renny Margaretha Meninggal Sejak Mei Lalu di Rumah Kalideres
Petugas koperasi yang hendak menggadaikan rumah menemukan Renny Margaretha sudah menjadi mayat. Namun, anak dan iparnya sempat menutupi kematiannya.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi mengungkap fakta baru perihal kematian misterius empat anggota keluarga di Perumahan Citra Garden I, Kalideres, Jakarta Barat. Salah satu anggota keluarga itu meninggal sejak Mei 2022, jauh sebelum keempat mayat ditemukan pada 10 November 2022.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Hariyadi, Senin (21/11/2022), di Polda Metro Jaya, Jakarta, mengungkapkan fakta baru dari meninggalnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri Rudiyanto Gunawan (70) dan Renny Margaretha (69); anak mereka, yaitu Dian (42); dan Budianto (69), adik dari Rudiyanto.
Polisi menemukan percakapan Budianto di satu dari dua ponsel yang ditemukan di rumah keluarga itu dengan mediator jual beli rumah. Budianto hendak menjual rumah senilai Rp 1,2 miliar. Mediator penjualan sempat menolak sertifikat rumah yang langsung ditawarkan Budianto dan mengajak koperasi simpan pinjam. Koperasi tertarik menggadaikan sertifikat itu karena nilai jual obyek pajak (NJOP) rumah dan tanah yang tinggi di daerah itu.
”Dua mediator dan seorang petugas koperasi lalu datang ke rumah keluarga itu sama-sama. Pada saat itu diterima oleh almarhum Budianto. Begitu membuka gerbang langsung tercium bau busuk yang luar biasa pada 13 Mei. Ditanyakan kepada pihak rumah ’kok bau seperti ini’, dijawab ’bau ini got yang lupa dibersihkan’,” kata Hengki dalam konferensi pers.
Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash light HP-nya. Begitu dilihat langsung teriak takbir, ’allahu akbar ’. Ini sudah mayat.
Di dalam rumah, tamu itu juga menemui Dian, anak dari pasangan Rudiyanto dan Renny. Mereka sempat meminta ditunjukkan sertifikat rumah atas nama Renny Margaretha. Lalu, petugas koperasi meminta dipertemukan dengan Renny. Pihak keluarga mengatakan Renny sedang sakit dan istirahat di kamar.
Dian yang sesekali termenung dan menangis saat ditemui tiga tamu itu menyebut ibunya perlu dibantu diberi makan, seperti susu. Ia juga kerap menyisir rambut ibunya yang mulai rontok. Pegawai koperasi tetap meminta diantarkan untuk masuk ke dalam kamar di depan rumah tempat Renny beristirahat.
Begitu kamar dibuka oleh Dian, bau busuk yang lebih menyengat menyeruak. Di dalam kamar, petugas melihat seorang wanita yang disebut Dian ibunya terbaring dalam gelap. Kepada petugas, Dian mengatakan ibunya sensitif pada cahaya.
”Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash light HP-nya. Begitu dilihat, langsung teriak takbir, ’allahu akbar’. Ini sudah mayat,” kata Hengki, melanjutkan.
Begitu keluar kamar, petugas koperasi segera berbicara dengan dua mediator jual beli dan mengajak mereka keluar. Budianto yang mengetahui petugas koperasi melihat Renny sudah menjadi mayat pun meminta mereka tidak melapor ke warga atau polisi.
Keterangan tiga saksi kunci itu senada dengan keterangan tetangga rumah yang pernah mencium bau busuk pada pertengahan tahun ini. Waktu kematian yang lama terungkap ini, kata Hengki, bisa menjelaskan kondisi jasad Renny dan Rudiyanto yang ditemukan mengering pada pertengahan bulan lalu. Fakta ini juga kemungkinan menjelaskan keberadaan kapur barus di rumah keluarga tersebut.
Adanya kematian awal hingga sikap Budianto dan Dian sebelum mereka menyusul meninggal dunia juga tengah dipelajari kedokteran forensik. Nathanael Sumampouw, Psikolog Forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), menjelaskan, pihaknya akan mendalami psikologis setiap anggota keluarga.
Berbagai metode dan observasi digunakan, antara lain dengan mewawancarai warga dan anggota keluarga yang masih hidup, analisis TKP melalui barang-barang yang ditinggalkan, seperti dokumen dan buku-buku.
”Sampai saat ini, kami terus melakukan pemeriksaan, pendalaman yang sudah ada, berbagai petunjuk dan informasi yang diperoleh dan didalami untuk pada akhirnya akan sampai kepada kesimpulan yang memadai tentang dampak psikologis dalam kasus ini,” katanya.