Sampah Menumpuk Jadi Petunjuk Baru Penyelidikan Tewasnya Keluarga di Kalideres
Temuan ini akan diteliti lebih lanjut oleh kedokteran forensik, khususnya psikologi forensik. Dalam hal ini, polisi ikut melibatkan ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia atau Apsifor.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi mengidentifikasi obyek baru berupa tumpukan sampah yang ditemukan di dalam rumah keluarga yang meninggal secara misterius di Kalideres, Jakarta Barat. Temuan ini akan mendukung pembuktian terkait perilaku keluarga itu dengan warga sekitar.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi menyampaikan, obyek itu baru menjadi perhatian dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kompleks Citra Garden I RT 007 RW 015, Rabu (16/11/2022) sore. Olah TKP berlangsung lebih kurang satu jam sampai sekitar pukul 18.00.
Tim gabungan kepolisian, yang terdiri dari Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor Jakarta Barat, Pusat Laboratoriun Forensik Polri, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, sampai kedokteran forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Universitas Indonesia dan Rumah Sakit R Said Sukanto melaksanakan kegiatan tersebut.
”Sore hari ini kami menemukan gunungan sampah yang ada di dalam. Jadi, bisa kita asumsikan, sementara nanti ahli akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar. Artinya, ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lainnya. Apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya,” ucap Hengki seusai olah TKP, menjelang Rabu malam.
Gunungan sampah itu ditemukan di belakang bagian rumah. Beragam jenis sampah ada di sana, termasuk bungkus makanan. ”Kita belum bisa menyimpulkan, ya. Cukup banyak, ya,” kata mantan Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat itu.
Adapun temuan ini diteliti lebih lanjut oleh kedokteran forensik, khususnya psikologi forensik. Dalam hal ini, polisi ikut melibatkan ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
Penyelidikan kita bersifat berkesinambungan dan mencari keidentikan antara berbagai metode penyelidikan.
Asiong, ketua RT 007/015, ditemui di lokasi, mengaku tidak sempat melihat gunungan sampah yang dimaksud. Asiong, tetangga depan rumah sekaligus salah satu saksi, yang menemukan jasad keempat anggota keluarga itu pada Kamis (10/11/2022).
”Enggak lihat saya. Saya fokusnya sama jenazah aja. Kalau sampah di lingkungan sini ada yang petugas yang mengumpulkan,” ucapnya.
Setelah kegiatan Rabu (16/11/2022), Hengki mengatakan, seluruh tim akan mulai mempelajari latar belakang keluarga yang terdiri dari empat orang. Mereka adalah pasangan suami-istri RY (70) dan RN (68); anak mereka, DF (42); serta BG (69) selaku adik kandung RY.
”Penyelidikan kita bersifat berkesinambungan dan mencari keidentikan antara berbagai metode penyelidikan, baik itu dari digital forensik, kedokteran forensik. Ini juga memberi kontribusi pada penyelidikan kami sehingga menuju pada suatu kesimpulan terhadap peristiwa yang terjadi,” ujarnya.