Jakarta Sport Week, Ajang Kreativitas Sejumlah Komunitas Olahraga Ibu Kota
Rangkaian acara Jakarta Sport Week yang digagas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta tidak hanya berdampak positif bagi komunitas olahraga di Ibu Kota, tetapi juga bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Oleh
Christina Mutiarani Jeinifer Sinadia
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jakarta Sport Week 2022 yang digelar di Plaza Timur GBK, Senayan, Jakarta, menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas komunitas olahraga di Ibu Kota. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat-Minggu (11-13/11/2022) itu turut menampung besarnya animo olahraga masyarakat, menambah referensi rekreasi keluarga di akhir pekan, serta mendukung pelaku usaha di bidang olahraga dan usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM.
Penggagas komunitas sepeda @Jktrightnow, Indra Cahya Gunawan, mengatakan, kendala yang sering kali dialami komunitas olahraga ialah minimnya dana untuk mengadakan kegiatan. Oleh karena itu, Jakarta Sport Week menjadi sarana yang tepat untuk menyalurkan keinginan serta ide-ide mereka melalui kegiatan di dalam rangkaian acara itu.
”Melalui acara ini, kami punya tempat yang gratis untuk mengadakan kegiatan seperti fun riding, kompetisi sepedaan, dan pelatihan,” ucap Indra, Minggu (13/11/2022), seusai membuka kompetisi balap sepeda tanpa pedal atau balance bike.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan komunitas @Jktrightnow, antara lain, fun riding pada Jumat malam yang diikuti 120 peserta dan estafet riding, yakni mengelilingi kawasan Senayan pada Sabtu. ”Tadi pagi ada morning ride yang diikuti sekitar 300 peserta. Lalu kami berkolaborasi dengan komunitas Balance Bike Tangerang Selatan untuk mengadakan kompetisi balap sepeda tanpa pedal untuk anak-anak,” tambah Indra.
Di lain lokasi, Ketua Perkumpulan Orang Kuat Seluruh Indonesia (Poksi) DKI Jakarta Saviera merasa senang karena bisa memperkenalkan ciri khas daerahnya kepada warga mancanegara melalui acara itu. ”Selain partisipan dari dalam negeri, kami juga mengundang teman-teman anggota komunitas orang kuat dari luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Taiwan, Rusia, Mesir, dan Hong Kong, untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang kami adakan,” ucap Saviera.
Poksi pun turut mengadakan sejumlah kompetisi, seperti memikul beban, mengangkat beban biasa, mengangkat beban yang ditempel ke patung ondel-ondel selama 90 detik, dan menarik bus yang memiliki berat mulai dari 5 ton, 8 ton, sampai 12 ton.
Kegiatan positif
Amar (23), pengunjung Jakarta Sport Week, merasakan dampak positif dari acara itu. Bagi Amar yang rutin bersepeda di kawasan GBK setiap akhir pekan, kehadiran sejumlah komunitas olahraga di Jakarta Sport Week membuat dirinya bisa mencoba olahraga lain selain bersepeda.
”Kegiatan ini memang memberikan kesempatan kepada kami (masyarakat) untuk mencoba olahraga yang berbeda dari biasanya. Olahraga lari dan sepedaan itu, kan, sudah biasa, berbeda dengan anggar, parkour, panahan. Olahraga-olahraga itu bisa ditemui dan dicoba di sini, jadi seru,” ucap Amar.
Begitu juga Mahdewi Silky (41) dan Dwinanto Adinugroho (42), pasangan suami istri yang sangat antusias dengan acara yang digagas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disaparrekraf) DKI Jakarta itu. Mereka membawa putranya, Ihsan (2), untuk mengikuti kompetisi balance bike.
”Anak saya dapat menyalurkan energi positifnya kepada kegiatan yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. Kegiatannya bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget. Kami sekeluarga pun bisa ada tempat rekreasi di akhir pekan,” ucap Mahdewi.
Meningkatkan ekonomi
Jakarta Sport Week juga turut mendatangkan keuntungan terhadap pelaku usaha di bidang olahraga dan UMKM. Clara Gabriela, Founder Levelup Excercise, menyampaikan, acara tersebut bisa membawa keuntungan bagi bisnis pelatihan kebugaran secara privat yang ia jalankan.
Kegiatan ini memang memberikan kesempatan kepada kami (masyarakat) untuk mencoba olahraga yang berbeda dari biasanya. Olahraga lari dan sepedaan itu, kan, sudah biasa, berbeda dengan anggar, parkour, panahan. Olahraga-olahraga itu bisa ditemui dan dicoba di sini, jadi seru. (Amar)
Pada acara itu, Clara membawa mobil boks yang berisi alat-alat latihan seperti yang ada di pusat pelatihan kebugaran. Konsep yang ditampilkan Clara ialah seperti food truck. Pengunjung yang hendak mampir di gerainya pun dapat mencoba program pelatihan kebugaran secara langsung.
”Jakarta Sport Week jadi tempat promosi bisnis ini. Jasa yang kami tawarkan menyasar masyarakat yang ingin ke gym, tetapi ada kendala atau malas. Nah, lewat kegiatan ini masyarakat jadi tahu kalau di Jakarta, ada penyedia jasa pelatihan kebugaran secara privat yang bisa datang ke rumah atau ke kantor. Kami juga menyediakan program pelatihannya sehingga masyarakat tinggal pilih sesuai kebutuhan mereka,” kata Clara.
Sementara Okky Octaviani, pelaku UMKM yang turut berpartisipasi di deretan gerai makanan dan minuman, merasa terbantu saat berpartisipasi di Jakarta Sport Week. Di gerainya yang bernama Saung Qubil, ia menjual cendol alpukat-nangka dan aneka paket ayam bakar, paket ayam goreng, dan paket ayam penyet. Okky berharap, pemerintah bisa lebih banyak lagi menggelar acara seperti ini agar bisa berkolaborasi dan membangkitkan ekonomi masyarakat.
Subkoordinator Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Disparrekraf DKI Jakarta Indra Alam menuturkan, acara yang baru pertama kali dilaksanakan itu memang digagas untuk menyatukan komunitas olahraga dan mendukung para pelaku usaha yang ada di Jakarta. Ada lebih dari 30 komunitas yang berpartisipasi, antara lain, komunitas sepeda, komunitas orang kuat, parkour, anggar, panahan, dan pelatihan kebugaran atau fitness.
Selain itu, ada juga gerai untuk melakukan cek kesehatan gratis yang terletak di dekat panggung utama. Gerai-gerai tersebut ditata berjejer pada sisi kiri dan kanan panggung utama yang membelakangi stadion utama GBK.
”Kami sengaja mengumpulkan komunitas olahraga ini untuk berkolaborasi agar mereka bisa saling bersinergi. Lalu, memberi dampak positif bagi masyarakat. Sasaran kita ialah ‘Jakarta bergerak’ sehingga kegiatan olahraga itu tidak lagi menjadi tren, melainkan gaya hidup. Kami berupaya agar kegiatan ini dapat digelar secara rutin setiap tahun,” kata Indra, yang merupakan salah satu penanggung jawab Jakarta Sport Week.
Jakarta Sport Week juga turut menghadirkan sejumlah hiburan musik dari musisi Tanah Air, seperti Rendy Pandugo, Geisha, Sivia, Nidji, dan Lalahuta. Menutup rangkaian acara Jakarta Sport Week, ada penampilan dari band Okaay, Ten2Five, dan Ucup Pop di panggung utama.