Hujan deras yang terjadi pada akhir pekan lalu dan awal pekan ini menyebabkan genangan hingga banjir di Ibu Kota. Banjir bisa meluas seiring potensi cuaca ekstrem hingga Januari 2023.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta mencatat 25 dari 267 kelurahan masuk kategori rawan banjir. Jumlah itu berkurang dari tahun sebelumnya, tetapi banjir bisa meluas seiring dengan potensi cuaca ekstrem hingga Januari 2023.
Merujuk Provinsi DKI Jakarta dalam Angka Tahun 2022 oleh Badan Pusat Statistik, tercatat 101 kelurahan terdampak banjir pada 2018, sebanyak 83 kelurahan di tahun 2020, dan 108 kelurahan pada 2021.
Adapun faktor penyebab rawan banjir ialah Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, tempat bermuaranya 13 sungai dan kanal yang berbatasan dengan Laut Jawa, dan curah hujan tertinggi di Februari (466,8 milimeter dan 604,4 milimeter) dan terendah di Juli (35,8 milimeter dan 47,0 milimeter).
”Area rawan banjir dominan di wilayah bantaran kali. Cuaca ekstrem masih berlangsung sampai Januari. Jakarta masih berpotensi diguyur hujan deras sehingga tetap perlu diantisipasi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta Isnawa Adji pada Selasa (8/11/2022).
Isnawa merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang meminta kesiapsiagaan pemerintah dan warga karena cuaca ekstrem masih berlanjut. Kewaspadaan mesti bertambah. Sebab, puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023.
Hujan deras yang terjadi pada akhir pekan lalu dan awal pekan ini menyebabkan genang hingga banjir di Ibu Kota. Sabtu (5/11/2022), misalnya, enam ruas jalan dan 68 RT terdampak, serta pohon tumbang. Sehari berselang, Minggu (6/11/2022), hujan deras kembali mengguyur Jakarta. Setidaknya 10 RT terendam banjir dan baru surut seluruhnya pada Senin (7/11/2022) siang.
”Drainase mampu menampung curah hujan 50 hingga 100 milimeter per hari. Kami tempatkan petugas dan pompa untuk mengantisipasi dini di area rawan genangan. Juga pengurasan saluran dan kali,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Yuzmada Faizal.
Pengendalian banjir
Dalam laporan sistem pengendalian banjir Jakarta per 24 Maret 2021 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, total panjang pantai dan muara sungai kritis sepanjang 46,2 kilometer. Dari jumlah itu, yang telah dikerjakan sepanjang 12,99 km dan masih dalam rencana pengerjaan sepanjang 33,21 km (Kompas, 24 Oktober 2022).
Rencana pengerjaan terdiri dari 10,82 km oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (3,75 km dalam proses dan 7,07 km dalam rencana) dan 22,39 km oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta membangun dan merehabilitasi sembilan polder, empat waduk, dan merevitalisasi 2 sungai. Sembilan polder itu berlokasi di Kelapa Gading, Pulomas, Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Green Garden, Marunda JGC, Tipala-Adhyaksa, dan Kamal.
Pembangunan empat waduk itu berlangsung di Brigif dan Lebak Bulus, Jakarta Selatan serta Pondok Ranggon dan Wirajasa, Jakarta Timur. Adapun revitalisasi dua sungai dilaksanakan di sodetan Muara Bahari-Kali Besar dan Kali Ciliwung-Pasar Baru.