Hari Kedua Konser NCT 127, Polisi Perketat Pengamanan Area Panggung
Pihak kepolisian memutuskan menghentikan konser hari pertama lebih cepat karena pertimbangan keselamatan penonton.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
HIDAYAT SALAM
Penonton hari kedua konser NCT 127 enggan memaksakan diri menyusul kejadian dorong-dorongan pada Jumat (4/11/2022), di ICE BSD, Tangerang Selatan.
TANGERANG, KOMPAS — Konser hari kedua kelompok band asal Korea Selatan, ”NCT 127 Neo City: Jakarta-The Link”, hari kedua, Sabtu (5/11/2022), di Indonesia Convention and Exhibition atau ICE, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, akan tetap digelar dengan sejumlah antisipasi pengamanan dan manajemen kerumunan. Kepolisian Resor Tangerang Selatan mengerahkan personel untuk mengawal konser tersebut sekaligus menerapkan beberapa langkah memperkuat sistem pengamanan keramaian demi keselamatan para penonton dan konser.
Polisi terpaksa menghentikan konser ”NCT 127 Neo City: Jakarta-The Link” pada Jumat (4/11/2022) malam lebih awal karena puluhan penonton pingsan akibat berdesakan. Semula konser boyband asal Korea Selatan itu berlangsung pada pukul 19.00-22.00, tetapi dihentikan polisi pada pukul 21.20 WIB karena pertimbangan keselamatan.
Kepala Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Sarly Sollu, Sabtu (5/11/2022), mengatakan, 30 orang pingsan setelah terjadi dorong-dorongan di dekat panggung. Langkah menyetop konser karena puluhan penonton pingsan di tengah penyelenggaraan yang sudah berlangsung sejak pukul 19.00 WIB.
Sarly menjelaskan tidak ada pelanggaran oleh panitia, seperti jumlah penonton melebihi daya tampung tempat konser digelar. Gedung ICE, pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia tersebut mampu menampung 10.000 orang atau lebih besar daripada 8.000 penonton yang hadir.
HIDAYAT SALAM
Suasana konser hari kedua NCT 127 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (5/11/2022).
Pada hari kedua konser NCT 127, Sabtu (5/11/2022), ratusan pengunjung mulai memadati ICE sejak pukul 08.00 dan mengantre sedikitnya 500 meter. Kepadatan dan antrean pengunjung itu terjadi di depan pintu masuk mulai Hall 4-Hall 8 ICE BSD, Tangerang.
Harapan penonton
Menjelang siang hari, suasana terlihat kondusif. Menurut rencananya, konser NCT 127 dimulai pukul 14.00 hingga 17.00. Penonton asal Yogyakarta, Dara (22), mengatakan, ia bersama temannya menonton konser NCT 127 pada hari kedua saja.
Kejadian dorong-dorongan pada hari pertama, ia lihat dari media sosial disebabkan lempar-lemparan bola. Ia berharap pada hari kedua tidak terjadi lagi aksi dorong-dorongan sehingga penonton bisa menikmati konser itu dengan nyaman sampai pertunjukan selesai.
Kamia (28), penonton asal Ciputat, Tangerang Selatan, mengaku tak ingin memaksakan diri berada di dekat panggung. Hal ini menyusul kejadian pada hari pertama kemarin. Ia berharap agar konser hari kedua dapat berjalan kondusif.
Sementara itu, Sarly menerangkan, konser hari kedua tetap digelar, tetapi dilakukan langkah antisipasi, seperti perubahan sistem pengamanan. Pihaknya akan menambah personel, terutama untuk di daerah panggung, awalnya ada 30 personel lalu akan ditambah 80 personel. Total akan ada lebih kurang lebih 100 personel yang berjaga di area panggung konser tersebut.
HIDAYAT SALAM
Pengunjung berfoto bersama di area halaman ICE BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (5/11/2022).
”Kami mengimbau agar menjaga jarak panggung dengan penonton dilebarkan. Tidak ada juga aksi lempar pernak-pernik ke arah penonton dan ada jeda waktu istirahat,” ujar Sarly.
Promotor Dyandra Global, dalam laman resmi media sosial, menyatakan, lebih mengutamakan keselamatan dan pengalaman menonton konser yang aman. Pada hari kedua, promotor telah menambah jumlah petugas kesehatan dan petugas keamanan. Mereka juga terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan terulang kembali.
Sebelumnya, pertunjukan ”Berdendang Bergoyang Festival” yang diselenggarakan di Istora Senayan dan Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, dibubarkan petugas Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat pada Sabtu (29/10/2022). Festival musik yang dijadwalkan berlangsung Jumat-Minggu (28-30/10/2022) itu dihentikan polisi karena melanggar aturan tentang kerumunan dan ada pengunjung yang pingsan dan terluka.
Pengendalian kerumunan
Dihubungi terpisah, praktisi musik, Wendi Putranto, menjelaskan, setiap promotor yang menyelenggarakan acara musik dengan ribuan penonton mesti memperhatikan cara pengendalian kerumunan yang baik karena yang utama keselamatan para penonton.
Apabila terjadi kerumunan besar, pihak penyelenggara bisa mencegah kerumunan masa dengan menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul pengunjung. Selain itu, pihak pemerintah juga mesti merevisi panduan dalam menyelenggarakan kegiatan skala besar.
HUMAS POLRES METRO JAKARTA PUSAT
Suasana acara Berdendang Bergoyang Festival di Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022). Acara itu dibubarkan pada pukul 22.00 oleh polisi dari waktu seharusnya pukul 23.00. Penyelenggara mengabaikan izin kapasitas lokasi acara hingga pengunjung membeludak.
Selama ini, menurut Wendi, baru ada panduan pelaksanaan yang disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Panduan itu meliputi dari kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan atau CHSE yang berhubungan dari dampak pandemi Covid-19 lalu. Sementara panduan yang berfokus pada acara dengan melibatkan ribuan penonton belum spesifik diatur.
Wendi juga mengusulkan dibentuknya komite khusus untuk industri pertunjukan. Komite ini bertugas untuk menerapkan standar keamanan yang layak dalam setiap acara musik ataupun event lainnya yang melibatkan massa penonton yang banyak.
Menurut dia, hal ini agar tidak ada lagi kejadian di masa depan, seperti pada Berdendang Bergoyang beberapa waktu lalu. ”Makanya perlu punya komite keamanan dan keselamatan konser. Jadi dari sisi mereka ini nanti lembaga yang melakukan penilaian apakah suatu festival layak atau tidak dijalankan,” ujar Wendi.