Karangan Bunga Minta Heru dan Prasetio Selamatkan Jakpro
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi melihat ada persoalan di tubuh PT Jakpro dan proses transformasi perlu dipastikan berjalan baik.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendapat kiriman karangan bunga. Karangan bunga tersebut meminta mereka berdua menyelamatkan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro serta menjelaskan adanya nepotisme di tubuh BUMD DKI Jakarta itu.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Selasa (1/11/2022), di sela-sela rapat pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI 2023 di Grand Cempaka, Cipayung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjelaskan, dari foto-foto karangan bunga yang beredar, ia melihat adanya persoalan khusus di tubuh Jakpro.
”Makanya, saya harus tahu dulu memangnya ada apa, ada masalah apa di internal Jakpro. Nanti akan saya komunikasikan dengan Penjabat Gubernur (DKI),” kata Prasetio.
Menurut Prasetio, semua badan usaha milik daerah (BUMD) dan satuan kerja perangkat derah (SKPD) harus bekerja baik mulai saat ini. ”Mereka harus fokus menuntaskan penugasan- penugasan pemerintah,” kata Prasetio.
Dalam pembahasan RAPBD 2023 tersebut, Prasetio sempat menanyakan karangan bunga yang dikirimkan kepadanya dan kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Pertanyaan ia lontarkan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas (BP) BUMD DKI Jakarta Fitria Rahadiani.
Fitria menjelaskan, pihaknya sedang dalam proses memanggil Jakpro dan melakukan investigasi lebih lanjut.
Kalau buat dagelan saja, singkirkan orang-orang (di Jakpro) seperti itu.
Dalam kesempatan tersebut, Prasetio menegaskan, Jakpro merupakan BUMD yang diproyeksikan sebagai salah satu BUMD terbesar di DKI Jakarta. ”Kalau buat dagelan saja, singkirkan orang-orang (di Jakpro) seperti itu,” katanya.
Secara terpisah, melalui keterangan resmi, PT Jakarta Propertindo menjelaskan terkait karangan bunga dan isu yang berkembang terkait adanya rekrutmen bernuansa nepotisme yang terjadi dalam struktur organisasi, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro dan anak perusahaannya.
VP Corporate Secretary Jakpro, Syachrial Syarief, menjelaskan, saat ini Jakpro tengah dalam proses transformasi, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan Jakpro ke depan.
Mengacu pada RJPP 2020-2024 Jakpro Group, pertumbuhan aset produktif menjadi dua kali lipat. Di sisi lain, tingkat persaingan dunia properti yang belum pulih sepenuhnya setelah pandemi Covid-19, serta diperparah oleh kondisi eksternal yang tidak menentu.
Untuk mengelola aset produktif di tengah situasi yang penuh tantangan, memerlukan kompetensi korporasi yang terkini, agile, dan berintegritas. Itu mendorong Jakpro pada 2022 ini melakukan proses transformasi korporasi agar perusahaan menjadi lebih sehat secara finansial, lebih luwes bergerak, dan lebih tahan terhadap perubahan-perubahan.
Langkah yang dilakukan, Jakpro melakukan pengembangan SDM internal dan rekrutmen. Kecepatan kebutuhan pengisian talenta dilakukan melalui rekrutmen eksternal.
Pengisian posisi-posisi baru dan eksisting telah dilakukan melalui proses penilaian (assessment), sesuai proses standar yang berlaku di Jakpro, juga sesuai evaluasi serta pertimbangan yang matang. ”Yang tentunya sesuai dengan GCG (good corporate governance) yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Selanjutnya penempatan karyawan perlu dievaluasi kembali sesuai kompetensi masing-masing. Manajemen Jakpro, menurut Syachrial, berharap evaluasi organisasi dan penempatan karyawan sesuai kompetensinya dapat memberikan kontribusi terbaik untuk pertumbuhan Jakpro dan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan Jakpro.