Jumlah itu didapat dari review rekam medis di rumah sakit dengan rentang waktu sejak Januari hingga 27 Oktober 2022.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 135 kasus anak dengan diagnosis gangguan ginjal akut agresif atipikal sejak Januari hingga Oktober 2022. Mereka terus bekerja sama dengan rumah sakit untuk mempelajari rekam medis pasien suspek.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, di Rumah Susun Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengatakan, data itu akumulatif sejak Januari 2022 hingga 27 Oktober 2022. ”Dari 135 tadi, yang meninggal 63 anak, sembuh 46 anak. Kalau kita bicara persen, berarti yang meninggal sekitar 63 persen,” ungkapnya, Jumat (28/10/2022).
Data itu menggambarkan pasien berusia di bawah lima tahun yang pernah dirawat di rumah sakit di DKI Jakarta. Dinkes DKI mengirim tim ke rumah sakit di setiap kota untuk melakukan kajian rekam medis pasien. Tim ini bertugas mencatat histori pasien yang masuk kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal.
”Kan, tidak semua yang gagal ginjal kriterianya terdiagnosis itu. Ada gagal ginjal akut lain, atau gagal ginjal pada anak yang mungkin karena faktor bawaan. Jadi, kita itu aktif mencari, tujuannya adalah untuk melakukan kajian yang lebih komplet, komprehensif, sehingga analisis data ini berguna untuk intervensi di kemudian hari,” ujarnya.
Untuk anak balita suspek gagal ginjal akut, Pemerintah Provinsi DKI telah menyiapkan fasilitas kesehatan rujukan, seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Harapan Kita. Pasien suspek membutuhkan pemeriksaan penunjang di laboratorium tertentu untuk menguatkan diagnosisnya.
”Setelah terdiagnosis bahwa ini gagal ginjal akut progresif, diambil sampel untuk pemeriksaan toksikologi. Kira-kira seperti itu,” ujarnya.
Adapun pada pasien suspek yang sudah meninggal, seperti bayi berusia empat tahun berinisial MK, yang meninggal di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, 18 Oktober lalu, Pemprov DKI akan meneliti lebih lanjut.
MK diduga meninggal setelah meminum sirop parasetamol dari Puskemas Kecamatan Sawah Besar pada 14 Oktober 2022. Sebelum dibawa ke Puskesmas, anaknya mengalami demam sampai 39 derajat celsius (Kompas.com, 27/10/2022).
”Untuk memenuhi kriteria gangguan ginjal akut progresif itu bukan semata-mata minum obat terus kena. Tentu ada berbagai pemeriksaan secara medis. Saya akan melihat lagi diagnosisnya apa dan pemeriksaannya. Ini masih dalam proses penelitian,” kata Widyastuti.
Obat penawar
Pemprov DKI kini akan segera mendistribusikan obat penawar atau antidot gagal ginjal akut di Jakarta langsung ke rumah sakit-rumah sakit. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi soal pendistribusian obat tersebut.
”Akan disuplai berapa pun kebutuhannya dari Kementerian Kesehatan. Jumlahnya berapa langsung didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit,” tuturnya di Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kamis (27/10/2022), menjelaskan, pemerintah telah membeli obat Fomepizole dari Australia dan Singapura. Obat-obatan ini sudah diedarkan terutama di wilayah dengan tingkat kasus gangguan ginjal yang tinggi.
”Kasus tertinggi di DKI Jakarta, terutama Jakarta Timur, lalu sekarang disusul Jakarta Selatan, kemudian Aceh itu hanya di Banda Aceh. Lalu di Jawa Barat, juga di sekitar Jakarta,” ungkapnya.