Program yang langsung dirasakan warga, termasuk penanganan banjir, mengurai kemacetan, dan tata ruang, menjadi fokus kerja Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ia buka lagi pengaduan langsung di Balai Kota.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Heru Budi Hartono dilantik sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian, Senin (17/10/2022) pukul 08.30 di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Seusai pelantikan, dalam sambutannya Tito berpesan kepada Heru jabatan sebagai Penjabat Gubernur DKI adalah amanah dari Allah, kemudian kepercayaan dari pimpinan negara, dari pemerintah.
”Saya harapkan dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya. Baik yang reguler, yang saya sampaikan, yang rutin-rutin. Permasalahan Jakarta kompleks. Beliau bukan orang baru, pasti beliau sudah paham,” kata Tito.
Ditemui seusai pelantikan, Heru menuturkan program-program yang langsung dirasakan masyarakat akan diutamakan untuk dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta Tahun 2023. Anggaran dan kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dijanjikan akan difokuskan pada turunan tiga hal yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo, yakni terkait penanganan banjir, mengurai kemacetan, dan tata ruang.
”Jadi, tentunya, program-program yang dirasakan oleh masyarakat langsung akan kita agendakan di dalam pembahasan APBD 2023 yang mungkin dalam waktu dekat akan kita bahas,” kata Heru di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.
Sekitar pukul 12.05, dengan mengenakan baju dinas gubernur berwarna putih lengkap dengan tanda jabatan gubernur, Heru tiba di Balai Kota DKI Jakarta. Sambutan meriah dari warga DKI Jakarta yang sudah menunggu Heru sejak pagi terdengar. Sambil menyerukan ”Jakarta baru” dan ”selamat datang Pak Gubernur”, sebagian dari mereka berswafoto dengan Heru.
Sekdaprov DKI Jakarta Marullah Matali dalam sambutannya menyatakan, bagi Pemprov DKI Jakarta, figur Heru Budi Hartono bukanlah figur yang harus diperkenalkan lagi. ”Saya yakin media dan teman-teman ASN pejabat lingkungan Provinsi DKI Jakarta sudah sangat akrab dengan beliau,” ujar Marullah.
Heru dalam sambutannya menyampaikan, ia akan melanjutkan kegiatan yang sudah dilakukan sejak zaman Gubernur Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, juga Djarot Saiful Hidayat dan Plt Sumarsono. Kegiatan itu adalah membuka pengaduan langsung warga di Balai Kota DKI. Pada masa Anies Baswedan, pengaduan sempat berlangsung beberapa hari, lalu dipindahkan ke kecamatan dan kelurahan.
Kepada media yang sudah menunggu, Heru menyatakan, mulai Selasa (18/10/2022), warga DKI Jakarta yang akan melakukan pengaduan bisa datang langsung ke Balai Kota DKI Jakarta. Pengaduan akan dilayani pada Senin-Kamis pukul 08.00-09.00. Asisten wali kota dari setiap wilayah di DKI Jakarta akan bergantian berjaga di Balai Kota DKI dan menerima pengaduan.
Kami harus sesegera mungkin (mengatasi banjir Jakarta)
Ia juga memastikan dalam bekerja akan memaksimalkan dinas-dinas yang ada, diperkuat dengan asisten, tenaga ahli, asisten ahli. Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) tidak akan dipakai di era Heru Budi Hartono.
Selain itu, Heru juga akan langsung tancap gas. Pada Senin sore, ia sudah dijadwalkan berdiskusi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Heru mengisyaratkan, penanggulangan banjir Jakarta akan segera dipercepat. ”Kami harus sesegera mungkin (mengatasi banjir Jakarta),” katanya.
Koordinasi dengan pihak Kementerian PUPR, menurut dia, adalah untuk menyinergikan apa yang dilakukan pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam penanggulangan banjir.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyambut baik Heru Budi Hartono yang segera bertugas. Ia berharap pihak eksekutif akan bisa bekerja sama dengan legislatif.
Sehubungan penanganan banjir rob, Heru menambahkan pihaknya akan memasukkan di dalam APBD 2023. ”(Hal ini) terkait dengan pembangunan breakwater, pembangunan turap, dan tentunya beberapa waduk di sekitar wilayah Jakarta Utara ataupun Jakarta Barat. Nah, bagaimana dengan yang ada di Jakarta sendiri?” katanya.
Hal yang sangat mendesak dalam jangka pendek, satu dua bulan ini, adalah pengecekan seluruh pompa, rumah pompa, dan waduk agar berfungsi dengan baik. Adapun program DKI Jakarta dalam jangka panjang, antara lain, pembangunan beberapa waduk, situ, pemulihan pompa, dan revitalisasi tali-tali air.
Hari ini, Selasa (18/10), Heru akan memberikan pengarahan kepada 600 pejabat DKI. Heru juga sudah memiliki agenda padat dalam satu minggu ke depan, termasuk berkeliling ke beberapa wilayah, seperti Waduk Pluit, Sungai Sentiong, dan seterusnya.
Sehubungan tugas di Sekretariat Presiden, Heru menuturkan, ada para deputi yang akan menjadi pelaksana sehari-hari.