Emosi Campur Aduk di Ruang Kerja Gubernur-Wakil Gubernur
Jelang purnatugas sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria berkemas, Jumat (14/10/2022) malam. Keduanya membereskan barang-barang pribadi usai acara perpisahan dengan ASN DKI.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·5 menit baca
Dalam hitungan jam, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria segera purnatugas. Anies selesai dengan jabatan gubernur periode 2017-2022 dan Ahmad Riza tuntas dengan amanah sebagai wakil gubernur 2020-2022 setelah mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno.
Jabatan keduanya tercatat selesai per 16 Oktober 2022, hari Minggu ini. Seiring jabatan yang segera ditanggalkan, keduanya juga akan meninggalkan gedung Balai Kota DKI Jakarta, gedung yang selama lima tahun terakhir menjadi ruang kerja, ruang diskusi, ruang pertemuan untuk merencanakan pembangunan Jakarta.
Meninggalkan ruang kerja, gedung tempat bekerja, artinya ada sejumlah barang-barang milik pribadi yang juga mesti dikumpulkan, disusun, dan dikemas untuk dibawa pulang. Pemandangan itu terlihat pada Jumat (14/10/2022) malam usai acara perpisahan Anis Baswedan-Ahmad Riza dengan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jarum jam menunjukkan pukul 21.10 ketika fotografer dan jurnalis memasuki ruang kerja Anies Baswedan di pendopo Balai Kota DKI Jakarta. Anies yang mengenakan batik berwarna putih kecoklatan tampak mengemasi berkas-berkas di mejanya.
Ada satu kotak berwarna coklat tua di atas meja kerja saat itu. Ia memasukkan satu demi satu berkas juga buku-buku catatan ke dalamnya.
”Ini buku catatan rapat saya. Sebagian, setiap kali ada rapat saya punya catatan. Seperti tanggal 25 Juni 2019, ada rapat-rapatnya, 3 Juli 2019, ini 5 Juli 2019, ini buku coret-coret,” kata Anies sambil membuka-buka buku catatan itu.
Selain berkas dan catatan, menurut Anies, ada pula koleksi buku-buku. Ada sejumlah buku terkait kebijakan publik yang ia bawa ke ruang kerjanya. ”Bukunya sedinding. Tapi sudah diturunkan, sudah dibawa pulang,” katanya.
Jadi, suasana tadi itu (perpisahan dengan ASN) menyentuh sekali buat kami. Mudah-mudahan soliditas itu terjaga di Jakarta. Siapa pun yang nanti memimpin terbangun suasana kekeluargaan, suasana saling support.
Lantaran sudah tahu 16 Oktober merupakan hari terakhir menjabat, Anies dan istrinya, Fery Farhati, juga sudah mencicil mengemasi barang-barang di rumah dinas gubernur. Sudah sejak dua minggu lalu kemas-kemas di rumah dinas dilakukan.
”Sudah dicicil hampir dua minggu karena tahu bakal berakhir pada 16 Oktober. Jadi begitu awal Oktober sudah mulai nyicil, dimasuk-masukin,” kata Anies.
Sambil berkemas dan menambahkan satu kota kotak warna coklat lagi, Anies mengatakan, ia senang. Ia senang karena sejumlah SKPD membuat buku, menuliskan pengalaman kerja. Buku-buku itu ia tunjukkan kepada media saat berkemas.
Ada buku dari Inspektorat, dari Diskominfotik, dari protokol, dari PT MRT Jakarta, juga buku yang berisi tulisan para kepala-kepala dinas.
”Saya pesan jangan sampai pengalaman kerja di Jakarta nempel badan tetapi tidak dituliskan. Karena badan ada umurnya. Kalau tidak dituliskan, pengalaman tidak diturunkan ke generasi selanjutnya, DKI akan nol terus, tiap ganti orang belajar lagi,” kata Anies.
Anies sendiri, sama seperti yang ia sampaikan saat pidato perpisahan dengan ASN, ia juga akan menuliskan pengalaman reflektif yang ia miliki selama menjabat. Yang jelas, kata Anies, lima tahun terakhir merupakan lima tahun yang sangat mengesankan.
”Jadi, suasana tadi itu (perpisahan dengan ASN) menyentuh sekali buat kami. Mudah-mudahan soliditas itu terjaga di Jakarta. Siapa pun yang nanti memimpin terbangun suasana kekeluargaan, suasana saling support. Tidak ada manusia yang sempurna, jadi bagian kita ya saling mengisi untuk membuat itu menjadi lengkap. Rasanya suasana itu terbangun selama beberapa tahun ini. Itulah cerita reflektif atas apa yang tadi dijalani karena belum bisa ditulis. Saya belum menulis. Saya kalau menulis harus punya waktu dikit aja,” kata Anies.
Untuk ruangan yang segera ia tinggalkan, Anies mengatakan, ia punya banyak kenangan dari ruangan kerjanya tersebut. ”Di tempat ini banyak keputusan besar, banyak hal yang berkesan di sini,” katanya.
Ia juga melakukan makan siang terakhir di ruang kerja itu, Jumat siang kemarin.
Dari ruang kerja Anies, awak media bergeser ke ruang kerja Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ruang kerja Ahmad Riza berada di lantai dua Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Di sana, Ahmad Riza juga sedang berkemas. Ia memasukkan tumpukan buku dań berkas-berkas yang tak banyak lagi, serta Al Quran ke dalam kontainer. Ia bilang, proses kemas-kemas sudah ia kerjakan sejak tiga hari lalu.
”Jadi ini tinggal sisa-sisa. Diselesaikan hari ini. Bismillah, sudah hari terakhir, nih,” kata Ahmad Riza yang hari itu mengenakan batik lengan panjang dengan motif khas Jakarta.
Bagi Ahmad Riza yang masuk Balai Kota DKI sejak April 2020 dan akan meninggalkan gedung tempat ia bekerja dalam hitungan jam, ia merasa campur-campur.
”Campur-campur. Saya bersyukur, senang karena telah menyelesaikan tugas, mudah-mudahan khusnul khotimah. Mudah-mudahan semua pengabdian bermanfaat bagi masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Saya, kan, petugas partai, kader partai. Partai Gerindra sudah memutuskan Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Tugas saya memenangkan Pak Prabowo di dapil DKI Jakarta.
Meski sibuk dengan posisi wakil gubernur, ia merasa senang, semua orang bisa mudah menemuinya di ruang kerja. Ia menginginkan kehadirannya bisa memberikan nilai tambah untuk sesama.
Ia juga mengaku bersyukur bisa mengenal baik dan bekerja sama dengan awak media yang bertugas di Balai Kota DKI Jakarta.
”Tugas kalian sangat penting. Apalagi di era digital ini berita yang baik yang akurat yang bijak, itulah yang akan mencerdaskan bangsa. Jadi penting bagi saya kenal dekat bisa berinteraksi dengan media,” kata Ahmad Riza.
Dengan begitu, menurut dia, Jakarta akan cepat diketahui proses pembangunannya.
”Masyarakat juga tahu, kalian juga membantu apa saja yang sudah dibangun. Bagaimana dampaknya, apa yang kurang. Silakan direspons, kritik juga boleh, supaya nanti PJ Gubernur, Pak Heru, bisa meneruskan, membangun Jakarta lebih baik lagi,” kata Ahmad Riza.
Lalu, setelah selesai dengan jabatan wakil gubernur, ke mana Ahmad Riza akan berkegiatan? Menurut dia, begitu selesai serah terima jabatan pada Senin lusa, ia menyatakan akan kembali ke habitatnya ke partai politik.
”Saya, kan, petugas partai, kader partai. Partai Gerindra sudah memutuskan Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Tugas saya memenangkan Pak Prabowo di dapil DKI Jakarta. Tugas saya bagaimana Partai Gerindra memenangkan pemilu di Jakarta. Itu untuk dua tahun ke depan,” kata Ahmad Riza yang adalah Ketua DPW Partai Gerindra DKI Jakarta itu.
Ia pun mengakhiri acara kemas-kemasnya dengan mengenang ruangan kerjanya sebagai ruangan yang tidak eksklusif, terbuka. Aneka diskusi dan pembahasan berlangsung di ruang kerjanya selama masa jabatannya. Ia juga berpesan kepada awak media yang bertugas untuk menjaga kesehatan.