Jalur Istimewa bagi Pesepeda dan Pejalan Kaki di Semanggi
Sebelumnya, kawasan Semanggi hanya dapat dilalui kendaraan bermotor yang tidak ramah pejalan kaki ataupun pesepeda.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perhubungan DKI Jakarta menata kawasan Taman Semanggi dan menyediakan lajur sepeda sepanjang 567 meter dan 360 meter jalur pejalan kaki. Penataan diharapkan mendekatkan kawasan taman Semanggi kepada warga Ibu Kota.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Rabu (12/10/2022), dalam agenda peresmian awal Taman Semanggi menjelaskan, pembangunan dan penataan kawasan Semanggi merupakan pembangunan tahap 2. Masuk dalam tahap 2 artinya pembangunan kawasan itu merupakan pekerjaan lanjutan dari pembangunan lajur sepeda terproteksi Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin sepanjang 11,8 km.
Sebelumnya di ruas Sudirman-Thamrin sudah ada lajur sepeda. Namun, lajur sepeda yang sudah ada tersebut merupakan lajur sepeda berbagi dengan pengguna kendaraan bermotor dan para pejalan kaki. Kini, lajur sepeda menjadi lajur khusus sepeda yang terproteksi pot tanaman atau planter box.
Dibangun dengan skema pendanaan koefisien lantai bangunan (KLB) dari PT Sampoerna Land, pembangunan dan penataan kawasan Semanggi sudah dimulai sejak awal Agustus 2022 dan ditargetkan tuntas akhir Oktober 2022. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk merupakan kontraktor pelaksana pembangunan dan PT Arkonin menjadi perencana.
”Dan pada saat dilakukan soft launching hari ini, progres kegiatan telah mencapai 85 persen dari rencana capaian sebelumnya dan terdapat deviasi positif sebesar 4 persen dari perencanaan,” kata Syafrin.
Pembangunan dan penataan kawasan Semanggi menyediakan fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda. Dari 567 meter lajur sepeda, rinciannya di sisi Semanggi sepanjang 229 meter dan di sisi Hotel Sultan 338 meter. Penataan juga menyediakan terowongan bagi pesepeda, baik itu di sisi timur ataupun sisi barat Taman Semanggi.
”Juga disiapkan titian pedestrian atau jungle bridge dengan lebar 2 meter sepanjang 300-an meter. Rinciannya, titian pedestrian sisi Semanggi sepanjang 157,28 meter dan sisi Hotel Sultan sepanjang 158,7 meter,” jelas Syafrin.
Untuk melengkapi pesepeda dan pejalan kaki, di kawasan itu juga akan dibangun bike lounge. Menurut rencana, bike lounge terdiri dari toilet, alat untuk memperbaiki sepeda, dan ada kios UMKM.
”Pembangunan dan penataan kawasan Semanggi yang menyediakan fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda ini diharapkan lebih mendekatkan keberadaan Simpang Semanggi kepada masyaraat, khususnya pejalan kaki dan pesepeda,” kata Syafrin.
Dalam kesempatan itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, penataan membuat kawasan Semanggi menjadi unik karena ada sebuah taman yang hijau, rindang, dan teduh. Di sisi lain, selama berdekade-dekade konsepnya adalah hanya untuk dilewati kendaraan bermotor, sementara pejalan kaki dari sudut ke sudut lain tidak bisa lalu lalang dengan leluasa, begitu juga dengan pengemudi pengendara sepeda.
”Ini yang kemudian kita bangun trotoarnya. Sehingga, Jalan Jenderal Sudirman bukan saja untuk kendaraan bermotor,” ujar Anies.
Dengan penataan, menurut Anies, kawasan Semanggi bisa menghadirkan pengalaman, karena tidak hanya bisa dilewati, tapi juga dinikmati pejalan kaki. Bahkan, pengguna sepeda bisa beraktivitas di sekitar Jalan Jenderal Sudirman sembari menyambung perjalanan ke kawasan lain di Jakarta.
Anies menyebut, hal ini menjadi sebuah pesan kepada warga Jakarta, ketika membangun fasilitas mobilitas itu harus lengkap dengan fasilitas pejalan kaki, pesepeda, kendaraan umum, dan kendaraan pribadi.