Presiden Minta Penjabat Gubernur DKI Atasi Problem Utama Jakarta
Problem utama Jakarta di antaranya soal kemacetan dan banjir. Presiden meminta ada langkah-langkah percepatan untuk mengatasi problem-problem itu.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penunjukan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta berdasarkan penilaian cara kerja, kapasitas, dan kemampuan dalam pemerintahan. Selama menjadi penjabat, Heru diminta mempercepat penyelesaian sejumlah problem DKI, terutama banjir dan kemacetan.
”Kemarin sudah saya sampaikan kepada Pak Heru, utamanya persoalan utama di DKI Jakarta macet, banjir harus ada progres perkembangan yang signifikan. Dan, yang ketiga, hal yang berkaitan dengan tata ruang. Itu saja,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/10/2022).
Presiden menyatakan bahwa dirinya telah menyampaikan sejumlah pesan kepada Heru yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden. Kepala Negara berharap dengan kapasitas yang dimiliki Heru, masyarakat dapat melihat perkembangan signifikan, terutama dalam penanganan banjir dan kemacetan.
”Saya, kan, sudah kenal Pak Heru sudah lama sekali, sejak jadi Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang Badan Keuangan, saya tahu betul rekam jejak, cara bekerja, kapasitas, kemampuan, saya tahu semuanya,” ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menilai Heru memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga diharapkan mampu mempercepat penyelesaian persoalan di DKI Jakarta. ”Komunikasinya sangat baik dengan siapa pun sehingga kita harapkan nanti ada percepatan-percepatan,” ucap Kepala Negara.
Ditemui terpisah, ketika ditanya wartawan tentang namanya yang sempat disebut-sebut menjadi salah satu kandidat calon gubernur DKI pada Pilkada 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi enggan menanggapi. Menurut Hendrar, saat ini ia fokus pada upaya memajukan ekonomi bangsa.
”Enggak ada hubungannya. Enggak ada tanggapan dan kami enggak pernah diskusi tentang itu, diskusi kami untuk memajukan ekonomi yang ada di bangsa kita lewat LKPP,” ujar Hendrar yang merupakan kader PDI-P dan sebelumnya menjabat Wali Kota Semarang seusai pelantikan dirinya sebagai Ketua LKPP di Istana Negara, Senin (10/10/2022).
Ia menegaskan tidak pernah ada pula perbincangan antara dinya dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan gubernur DKI Jakarta. Tentang namanya yang sempat disebut sebagai salah satu kandidat oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Hendrar meminta pertanyaan itu ditanyakan langsung kepada Hasto. ”Ya, tanya Mas Hasto. Tapi (saya) enggak pernah diajak (bicara),” katanya.